[Uljiro Coop Residence, Dongdaemun, Seoul - 07.30 KST]
[Author POV]
Eeeengghhhh ....
Lee Soodam menggeliat perlahan begitu kedua mata monolidnya membuka. Mengedarkan pandangan sejenak ke sekeliling, menatapi ruangan yang tampak remang sekaligus cukup berantakan.
Sang dokter yang kembali menyadari tubuhnya hanya tertutup selimut tanpa sehelai benang pun yang menempel di tubuh hanya bisa menghela nafas dalam - dalam.
Dita Karang yang masih pulas tertidur di sebelahnya menjadi alasan utama ia mengumbarkan senyum pertama nya di pagi itu.
Setelah mereka memutuskan untuk mengakhiri perang dingin yang teramat menyiksa satu minggu belakangan, pada akhirnya ajakan Dita Karang untuk candle light dinner romantis ia setujui.
Itu adalah pertama kalinya bagi Dita Karang menyiapkan sebuah surprise yang begitu sangat romantis untuk wanita yang ia cintai.
Terbuai dengan romansa malam yang tidak ingin mereka sia - siakan, pada akhirnya Lee Soodam memutuskan untuk menginap di rumah kekasih wanitanya itu.
Di cubitnya hidung mancung Dita Karang, berharap sang detektif segera membuka mata untuk memberikan morning kiss untuk nya.
Tetapi melihat air wajah yang cukup lelah bahkan ketika Dita masih tertidur sepertinya sang detektif belum akan membuka mata dengan segera.
"Bahkan tidur saja kamu terlihat cantik. Terimakasih untuk malam yang begitu sangat indah, Dita-yaaa." bisik Lee Soodam kemudian mendaratkan sebuah kecupan lembut di bibir nya.
Lee Soodam segera membangunkan tubuhnya yang terdapat beberapa tanda kiss mark di dada. Dokter cantik itu lebih memilih untuk membuat sarapan dari pada harus membuang waktu menunggu Dita Karang bangun.
Lagian hari ini jadwal pekerjaan nya cukup padat. Ia memutuskan untuk langsung berangkat ke kantor dari apartemen milik Dita pagi ini.
Setelah memakai baju tipis berwarna putih yang mengcover tubuh putihnya, Lee Soodam segera bergegas menuju dapur sembari mencepol rambut panjang yang sedari tadi dibiarkan terurai.
"Semoga ada bahan - bahan yang bisa aku gunakan untuk membuat sarapan." gumam Lee Soodam sembari membuka pintu kulkas.
Tetapi apa yang dia bayangkan sejak tadi ternyata tidaklah sesuai dengan kenyataan yang ada. Hanya ada sebotol susu, satu pack telur serta beberapa botol selai dan roti.
Lee Soodam hanya bisa kembali menghela nafas panjang dan pada akhirnya dia memutuskan untuk membuat sandwich sederhana saja untuk sarapan mereka.
Sementara sang detektif yang masih terlelap dalam tidurnya. Gadis manis itu tampak mengerutkan dahi sesekali walaupun kedua matanya masih terkatup dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor Antimainstream
FanfictionSekumpulan dokter muda, mengeluarkan skill - skill terbaik nya dalam memecahkan berbagai kasus demi keadilan 'dia' yang sudah tidak dapat berbicara. Terjebak pada hubungan yang rumit, dokter - dokter tangguh berusaha agar pekerjaan dan hubungan perc...