10th Weeks : Dead Love

122 106 13
                                    

[Somewhere in Seoul, 15.00 KST]

[Author POV]

[Author POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppaaa!!!"

Deg ....

      Dita Karang dan Park Jinny yang telah mengurai pelukan begitu mendengar hardikan seseorang segera menatapi wanita cantik yang keluar dari dalam mobil berwarna hitam dengan cukup kebingungan.

       Ekspresi kemarahan terpancar dengan begitu nyata diwajah cantik wanita yang belum Dita Karang ketahui siapa gerangan dirinya.

      Berbeda dengan Park Jinny yang seketika langsung dibuat melotot begitu mengetahui siapa sosok wanita cantik yang mengganggu momen kemesraan mereka berdua.

      Dita Karang yang melihat dengan jelas ekspresi keterkejutan Park Jinny segera menduga bahwa wanita cantik yang kini sudah bergabung bersama mereka adalah wanita lain yang dimiliki Park Jinny.

"Nan-Nancy?" lirih Park Jinny.

Nancy? Siapa lagi? Apakah anak kecil ini wanita simpanan lain nya? Oh my gosh laki - laki ini benar - benar, geram Dita Karang dalam hati.

"Ya, ini aku!! Apakah kamu terkejut oppa?" geram nya dengan wajah yang telah memerah.

"Kap-kapan kamu sampai di Seoul?" Wajah panik Park Jinny mencuat dengan seketika.

"Baru saja. Apakah ini yang kamu lakukan setelah berhasil menyakiti eonni huh? Eonni tengah kesakitan dan menangis, kamu malahan berpelukan dengan wanita gatal ini!!" tunjuk Nancy kepada Dita Karang.

      Dita Karang yang sedari tadi menekuk kedua tangan nya di depan dada melotot dengan seketika begitu mendengar labeling yang gadis cantik ucapkan kepadanya.

Eonni? Ap-apakah dia adik dari Soodam? gumam Dita Karang dalam hati sembari menatap ke arah Nancy dengan seketika.

"Jaga ucapanmu anak kecil. Aku bukanlah wanita seperti apa yang kamu pikirkan." geram Dita Karang.

Plaaaaaakkk!!

"Ouuuccchh ...." teriak Dita Karang sembari memegangi pipi kanan nya.

      Tamparan yang dilayangkan Nancy cukup membuat pipi kanan sang detektif terasa panas dengan seketika. 

      Park Jinny yang melihat kelakuan calon adik iparnya yang tidak terkontrol segera mengambil posisi berada di tengah mereka.

"Nancy!! Apakah kamu gila! Kamu tidak berhak menampar dia seperti itu!" tegas Park Jinny.

"Berani kamu menyebutku anak kecil? Lantas aku harus menyebutmu apa? Wanita murahan? Dan oppa lebih membela wanita murahan seperti dia daripada eonni huh?" geram Nancy menatap Park Jinny dengan tajam.

"Aiiisshh ... sedari tadi aku mencoba menahan emosiku tetapi kamu memancingku terlebih dahulu anak kecil! Setidaknya berlaku sopanlah kepada seseorang yang belum kamu ketahui sebelumnya!" geram Dita Karang dan segera melayangkan pukulan kepada Nancy.

The Doctor AntimainstreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang