William J. M X Fem! Readers
✥MTP ☆ Ryosuke Takeuchi⍟ Story by : Me [Fai. F]
»»------- P A I N (T) [II] -------««
Sudah hari ke-4, gadis itu masih saja meringkuk di atas ranjangnya. Kamarnya gelap, tak ada cahaya, sama seperti dirinya.
Juga sudah 4 hari terlewatkan, Sang Dara masih tak berani menemuinya.
Keseharian yang ia lakukan hanyalah menatap dan terus menatap lukisan dengan kanvas besar yang telah jadi itu.
Begitu terus, berulang-ulang.
Ketukan pada pintu kamarnya terdengar. Suara seorang perempuan beriringan dengan ketukan itu. Terus memanggil nama Sang Nona yang tak tahu kemana tujuan hidupnya.
"Nona, saya mohon buka pintunya. Sudah 4 hari anda belum makan. Nona [Name], tolong buka pintunya. "
[Name], ia menghiraukan panggilan itu.
Hanya menatap kosong kanvas nya. Entah kemana jiwa gadis itu pergi, meninggalkan raganya sendiri.
"[Name]. Bukankah kau harus menemuinya? Sudah 4 hari, nak. Biarlah waktu yang memperbaiki semuanya. "
Itu suara ibunya.
Biarlah waktu yang memperbaiki? Berapa lama [Name] harus menunggu waktu itu agar dapat memperbaiki kerusakan yang dibuat?
[Name] turun dari ranjang nya, menghampiri lukisan itu. Jemarinya mengelus permukaan kanvas yang terasa bertekstur.
Tanpa sadar bulir air mata turun, menetes dari pipi hingga mengenai gaun tidurnya.
[Name] terduduk, termangu, beriringan dengan isak tangis yang bahkan tak dapat didengar siapapun di sekitarnya.
"William... "
Hanya nama itu yang mampu terucapkan oleh bibir pucatnya.
°°°°°
Satu hari, dua hari, tahu-tahu sudah hampir dua bulan William selalu mengunjunginya. Kalian tak salah baca, memang benar kok. Hampir dua bulan berturut-turut!
[Name] berdecak pelan lantaran frustasi. Memang dirinya sendiri yang bilang kalau ia tak keberatan. Tapi siapa yang menyangka bahwa William akan seagresif ini?
Semua orang tahu William merupakan pribadi yang tenang. Namun ternyata menjadi berkebalikan jika menyangkut [Name].
[Name] menggelengkan kepalanya pelan, menepis ingatannya mengenai pria yang sebentar lagi akan resmi menjadi tunangannya Minggu depan.
Iya, Minggu depan mereka bertunangan.
Sang Dara terlanjur pasrah. Lagi pula, William tak seburuk itu kok jika di jadikan suami. Malahan, [Name] seperti mendapatkan jackpot!
"Peduli apa dengan pria itu. " Sang Dara bergumam selagi jemarinya menari lembut di atas kanvas.
Polesan-polesan cat perlahan membentuk menjadi lukisan. Selain pandai mengumpat, ternyata gadis ini juga memiliki kepandaian melukis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husbu X Fem! Readers [2]
Fiksi Penggemar"Biarkan aku mencintaimu, selayaknya kamu mencintaiku. " - Husbu °°°°° Selamat datang. Sepertinya kamu bertemu lagi dengan ku disini? Di tempat yang berbeda, tapi berarti sama. Pegang tanganku sekarang. Aku akan menuntun mu kembali karena kamu tel...