"Ini." seorang laki-laki warga asli jepang menyerahkan pasport ke Feni.
Feni melihat pasportnya merasa puas, "lebih cepet sehari?"
"Ada telpon dari kementerian indonesia, kamu bisa kasih tau kapanpun kamu ingin pulang. Ada jadwal penerbangan besok."
Feni dengan berlari kecil menaiki anak tangga lalu berhenti di depan pintu kamar Adel, ia ragu. Lalu kembali turun kelantai bawah. "Jam berapa penerbangan hari ini?" Tanya Feni pada laki-laki yang mengurus pasportnya.
"Nanti sore."
Feni bergegas menaiki anak tangga kembali, membereskan barang-barangnya dan berganti baju, dibantu dengan laki-laki itu yang membawakan koper milik Feni.
"Selamat jalan." ujar Yuri-san dan Kenji-san.
"Perjalanan menuju bandara hanya membutuhkan waktu satu jam."
Feni menoleh lagi ke lantai atas. "Tunggu bentar." Lalu berlari memasuki kamar Adel, terlihat sang pemilik masih terdidur dengan pulas saat Feni berhasil menaiki kasur dengan tiba-tiba barulah Adel bangun dengan sedikit terkejut.
Feni mendekatkan wajahnya ke wajah milik Adel yang masih berada di kasur, "kita engga akan ketemu lagi." Ujar Feni setengah berbisik
Adel yang nyawanya masih belum terkumpul sepenuhnya hanya menatap Feni dengan mata yang polos, lalu Feni menempelkan bibirnya ke bibir milik Adel dan terjadilah ciuman yang membara.
Lima belas menit akhirnya Feni keluar dari kamar Adel dengan terburu-buru dan memasuki mobil, duduk di bangku belakang dengan perasaan yang sedih sampai ingin menangis tapi tetap ia tahan. Dadanya sesak, tenggorakannya pun sakit serta nafas yang tidak teratur karna harus mencegah air matanya untuk tidak keluar.
✈
Feni sampai di bandara Indonesia setelah menempuh perjalanan udara yang memakan waktu sepuluh jam. Ia langsung disambut oleh Gion──kekasihnya. Feni tersenyum saat melihat Gion dan langsung memeluk, saat ingin mencium Gion, Feni terhenti. Entah kenapa perasaannya menjadi canggung.
"Kenapa, sayang?" Tanya Gion.
"Ah, engga. Ayo pulang." Feni berjalan mendahului langsung masuk ke mobil, Gion pun merasa sakit sedikit aneh dengan tingkah Feni.
Lalu saat sampai didepan pagar rumahnya, Feni memutuskan hubungannya dengan Gion.
"Kamu kenapa si?" Tanya Gion.
"Engga apa apa, aku cuma mau putus aja. Perasaan kita udah beda sekarang."
Gion menatap mata Feni lekat, mencari kebohongan disana. Tapi tidak ada, yang Gion temukan hanya lah rasa kepercayaan diri yang besar dan sepertinya cinta itu sudah benar-benar menghilang, Gion hanya menghela nafas pasrah.
"Okey, sampai jumpa." Gion pergi, memasuki mobilnya.
Feni masih menatap mobil Gion yang sudah bergerak maju, lalu saat mobil itu dirasa sudah cukup jauh ia menundukan pandanganya. Perasaan aneh ini terus mengganggunya.
Memasuki kamarnya untuk membereskan barang, Feni kembali melihat buku manga yang berjudul 'Miyako Island' yang menjadi inspirasinya untuk mengunjungi pulau Miyako. Cukup lama ia menatap kosong ke arah buku itu sampai ia tertidur pulas.
Pagi harinya Feni sarapan bersama keluarga besar, tak ada percakapan yang penting di pagi itu. Hanya gurauan-gurauan kecil dari sang ayah, dan anggota keluarga yang lain.
Setelah sarapan Feni bersiap-siap untuk pergi kuliah kelas pagi, Dengan mengendarai mobil Feni bersama Gracia──teman sejurusannya, didalam mobil pun hanya Gracia yang mengeluarkan suara, sedangkan Feni masih sibuk dengan pikirannya, sepertinya semangatnya telah disedot oleh Adel.
"Kenapa diem aja si, mpen?" Tanya Gracia yang muak karna merasa tidak didengar.
"Mpen." Gracia memanggil sekali lagi dan barulah Feni tersadar dan dibalas dengan gelengan kepala.
Hari-hari pun berlalu begitu saja, dan Feni tidak hanya siang, tapi malam pun ia tetap merasa aneh dan sering melamun. Saat di kelas, di jalan ataupun di pesta bersama teman-temannya, tapi Feni seperti merasa sendirian dan seperti ada sesuatu yang hilang dari hatinya, yang membuat ia merasa kosong sepanjang hari.
Sampai satu tahun berlalu, Feni berhasil mengerjakan skripsinya dan tinggal menunggu waktu untuk disidang saja. Tak terasa memang tapi ini lah yang terjadi walaupun sedang merasa kosong tapi hidup Feni harus tetap berjalan.
Bersambung.
double up deh.
⛆Its0nesky⛆
KAMU SEDANG MEMBACA
If You With Me (AdelxFeni) [end]
Fanfictioncerita ini tercipta karna banyaknya momen Adel dan Feni di jepang, lucu bet woilah. • • • BxG Adelio Narendraputra, remaja berusia 17 tahun berkebangsaan indonesia yang tumbuh besar di Tokyo, Jepang. Saat ia sedang liburan ke pantai Yonaha Maehama...