Lagu Famous Blue Raincoat dari Leonard Cohen, mengalun merdu di mobil klasik merk bmw z8 yang Adel sewa untuk berkeliling pulau Miyako, Feni menyetir sedangkan Adel hanya berceloteh tidak jelas yang selalu dibalas Feni dengan kekehan menggemaskan.
"Katakan, apa itu? Dan mengapa begitu sedih? Biasanya kamu keliatan gembira. Ah jelas aku tau." Adel mengoceh dan di akhiri kekehan yang membuat Feni ikut terkekeh juga.
Angin lembut yang menyentuh wajah membuat kesegaran datang, dan dengan batu-batu besar yang berada disisi kanan kiri jalan membuat suasana asri membuat hati sedikit tenang.
Di hari pertama mereka bersama tidak ada hal yang terlalu istimewa, sampai pada akhirnya senja muncul mereka hanya menatap ke arah matahari terbenam sibuk dengan pikiran masing-masing.
ᨒ
Pagi selanjutnya datang, dan Feni bangun dengan sedikit terkejut mendengar suara bising dari luar kamar penginapan, saat ia melihat ke keluar jendela ada Adel sedang bermain bola kaki bersama anak-anak lokal, hati Feni menghangat tanpa sadar senyumnya mengembang.
Tidak ada rencana yang pasti hari ini, mereka membiarakan semuanya berjalan begitu saja. Pergi ke cafe kecil di tempat yang berbeda, memberi tantangan untuk menggoda warga lokal. Dan Feni akhirnya menjadi pemenang tantangan itu.
Sampai siang menjelang petang pun terjadi lagi, Feni dan Adel berjalan di satu gang dan gang lainnya mencari restoran untuk mereka makan malam. Malam ini Adel yang mentraktir makan malam karna hukuman bagi yang kalah tantangan tadi.
"Apa yang harus aku lakuin?" Adel bertanya sendiri, "apakah aku harus mengemis dijalanan?"
"Kamu harusnya mikirin hal itu mateng-mateng sebelum taruhan." Jawab Feni dengan nada sombongnya, "mari kita liat, mana ya restoran yang mahal di dekat sini." Feni melihat kiri kanan.
Adel menadahkan kedua tangannya ke atas, "ya Tuhan, jika engkau sudah menciptakan seorang gadis untuk hamba, hamba siap menjual kehormatan untuk memberi makan gadis rakus itu."
Feni hanya terkekeh kecil mendengar doa Adel, "apa engkau mendengarkan hamba, Tuhan?" Adel bertanya lagi sambil meratap.
Lalu nada ratapan berubah menjadi nada senang karna Adel melihat di salah satu rumah sedang mengadakan jamuan makan malam, "Engkau terlalu keren, Tuhan."
"Ayo." Adel mempercepat langkahnya memuju rumah itu.
"Apa rencananya?" Tanya Feni.
"Entahlah."
Adel mendekat kearah salah satu kerumunan orang-orang lokal, "domo, domo." sapa Adel menyalami satu persatu kerumanan itu menggunakan bahasa jepang yang fasih, yang dibalas ramah.
"Dia seorang bintang film dari Indonesia." Adel menarik Feni mendekat, berbicara masih dengan bahasa jepang. "Sedang membuat film di pulau ini."
"Silahkan, selamat datang." Adel menyuruh para kerumunan orang-orang lokal itu masuk kerumah, seperti dia adalah seorang tuan rumahnya. "Ayo, ayo, nikmati jamuannya."
Mereka masuk ke ruang perjamuan yang sudah dipenuhi berbagai makanan khas jepang tersusun rapi di atas meja panjang berjejer, dan beberapa orang sudah menempati meja itu.
Feni berjalan beriringan tepat di belakang Adel sedang bercerita dengan wanita paruh baya, "Hai, hai, tapi aku akan lebih senang jika dia menggunakan ku di proyek film selanjutnya." Feni berbicara dengan bahasa jepang yang tak kalah fasih membuat Adel sedikit terkejut, ia pikir Feni tidak bisa berbahasa jepang.
"Tuan sutradara jaim, kenapa kamu engga ceritain kisah film terakhir mu?" Feni tersenyum penuh kemenangan menatap Adel. "Kamu mau kan? Bagus! Semuanya dengar sutradara Film Indonesia yang terkenal, akan menceritakan kisah film terakhirnya." Feni bertepuk tangan lalu diikuti oleh seluruh orang yang berada diruangan itu, sedangkan Adel hanya tersenyum canggung.
Akhirnya Adel bercerita tentang salah satu film komedi yang terkenal di Indonesia menggunakan bahasa jepang, karna pembawaan yang menyenangkan orang-orang tertawa sampai berkali-kali. Lalu cerita diakhiri Adel dengan mengangkat gelas yang berisi jus jeruk ke udara.
"Salam." yang langsung disambut tepuk tangan riuh oleh warga lokal.
Bersambung.
⛆Its0nesky⛆
KAMU SEDANG MEMBACA
If You With Me (AdelxFeni) [end]
Fiksi Penggemarcerita ini tercipta karna banyaknya momen Adel dan Feni di jepang, lucu bet woilah. • • • BxG Adelio Narendraputra, remaja berusia 17 tahun berkebangsaan indonesia yang tumbuh besar di Tokyo, Jepang. Saat ia sedang liburan ke pantai Yonaha Maehama...