Hari ke empat, mereka bangun pagi-pagi sekali karna Yuri-san──pemilik penginapan, meminta tolong untuk membantunya mempersiapkan makanan untuk festival musim panas yang akan diadakan didekat kuil.
Pagi-pagi sekali Adel dan Feni diminta untuk kepasar, membeli bahan-bahan untuk membuat kue Mizu yokan──makanan penutup seperti jeli yang terbuat dari pasta kacang merah, gula, dan agar-agar. Yuri-san akan membuat banyak, sebagian untuk dijual dan sebagian untuk persembahan ke kuil.
Sepertinya tidur semalaman bisa mengumpulkan energi semangat Feni lagi, walaupun baru bangun tidur dan bahkan belum mandi, Feni dengan riang berjalan dengan menggandeng tangan Adel dan mengayun-ayunkannya, sambil bernyanyi lagu berbahasa jepang.
"Semangat kamu balik lagi ya kalo bangun tidur." Adel terkekeh melihat tingkah Feni yang bisa dibilang kekanak-kanakan.
Feni mengangguk antusias tanpa menjeda sedikitpun lagu yang sedang ia senandungkan, membuat pagi yang cukup hangat ini bertambah hangat karna suara lembut dan khas milik Feni.
Lima belas menit perjalanan yang tak terasa itu, Adel dan Feni sudah sampai di pasar tradisional pagi yang sudah dipenuhi oleh orang-orang. Feni melihat kiri-kanan mencari bahan-bahan tertulis di kertas yang ia pegang berisikan apa-apa saja yang harus dibeli.
Butuh waktu yang cukup lama berkeliling dipasar untuk menemukan bahan-bahannya karna keterhambatan bahasa yang mereka gunakan, akhirnya setelah banyak drama mereka berhasil mengumpulkan bahan-bahannya.
"Sip udah lengkap." Feni memeriksa kembali kantong kreseknya. "Ayo pulang dan buat kue!" menarik tangan Adel yang sedang membawa banyak sekali kanting belanjaan.
ᨒ
Hari sudah petang ketika Feni dan Adel selesai membuat kue bersama Yuri-san, mereka tidak keberatan karna Yuri-san orang yang baik, tipe ibu-ibu ramah dan tidak pelit, selama mereka tinggal di tempat Yuri-san tidak pernah sekalipun kelaparan karna Yuri-san selalu memberikan makanan dan bahkan uang saku saat Adel Feni akan pergi ke tanjung kemarin.
Tugas terakhir yang harus mereka lakukan adalah mengantar kue ke kios yang sudah didirikan oleh Kenji-san──suami Yuri-san. Menggunakan baju yukata yang dipinjamkan oleh Yuri-san, dengan mengendarai sepeda Adel dan Feni mengantarkan kue mizu yokan.
Adel terlihat lebih gagah ketika menggunakan baju yukata bewarna biru dongker serta Feni memakai yukata bewarna biru laut dengan corak ombak, tak lupa pita yang menempel erat dipinggang rampingnya.
"Yuri-san engga dateng ke festival?" Tanya Feni menggunakan bahasa jepang, sebelum pergi ke kuil.
"Aku nanti malem nyusul, sekarang harus beresin sisa-sisa bikin kue tadi. Kalian duluan saja tidak apa."
"Baiklah, kalo gitu kami pergi, Yuri-san."
"Hati-hati ya."
Adel membonceng Feni yang memangku kotak-kotak berisi kue. Dengan berhati-hati Adel mengayuh sepeda, sambil menggunakan yukata cukup sulit menurutnya.
Sampai di bagian bawah kuil, Adel memarkirkan sepeda lalu menaiki beribu anak tangga untuk mencapai tempat festival akan berlangsung, melihat tangganya saja sudah membuat Adel ngos-ngosan.
"Gapapa ini kecil kok, ayo semangat!" Feni memberikan semangat untuk Adel yang hanya dibalas dengan desahan malas.
"Kamu enak energinya ga gampang habis." Dengus Adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You With Me (AdelxFeni) [end]
Fanfictioncerita ini tercipta karna banyaknya momen Adel dan Feni di jepang, lucu bet woilah. • • • BxG Adelio Narendraputra, remaja berusia 17 tahun berkebangsaan indonesia yang tumbuh besar di Tokyo, Jepang. Saat ia sedang liburan ke pantai Yonaha Maehama...