1. menawarkan bantuan

605 51 1
                                    

Pantai Yonaha Maehama, salah satu pantai terkenal di Pulau Miyako, Jepang. Disebut sebagai pantai pasir putih terindah di Timur. Pantai dengan pasir halus seperti salju yang membentang sepanjang tujuh kilometer bersama keindahan laut biru gradasi yang membentang ke cakrawala yang akan membuat takjub.

Sebuah kedai tepat di pesisir pantai Yonaha, seorang gadis berperawakan asia, tapi bukan penduduk asli jepang, berambut hitam panjang, serta kulit bewarna putih sedang mencoba untuk meminjam telpon dari tempat itu.

"you don't understand what i'm saying, i don't want to ask for your money!." Gadis itu sedikit memohon.

"I just want to call, just once."

"can't, go!" sentak Pria jepang berbadan besar itu dengan aksen jepang yang masih kental membuat pengucapan bahasa inggrisnya sedikit tidak jelas.

"Just a moment okay?" Gadis itu masih berusaha memohon.

"I called them for a while and then asked them to call back."

"No!"

"Please, just once." Suara gadis itu semakin merendah.

"No money, go away."

Akhirnya karna merasa kesal tidak mendapatkan izin untuk menelfon, raut wajah gadis itu berubah drastis. "Oke, dasar babi pelit, anjing memang!" sentak gadis itu lalu meninggalkan kedai.

Dari sisi lain Adel mendengar kalimat yang gadis itu umpatkan dalam bahasa yang ia kenali, sontak menoleh melihat ke arah keributan itu. Lalu perempuan itu pergi keluar kedai.

Adel langsung mengikuti kemana gadis itu pergi setelah berpamitan dengan teman-temannya.

Di pasir pantai yang putih, gadis itu terduduk mengarah ke laut sambil sesekali terisak.

"Hei, did you just say 'anjing'?" sapa Adel.

Gadis itu menoleh, "yes to that---"

"Babi pelit." Potong Adel cepat.

"---untuk menelfon sekali saja, cuma butuh waktu bentar"

"Nih." Adel memberikan handphone genggamnya.

"Tapi aku mau nelfon ke indo" Gadis itu menerimanya dengan ragu.

"Gapapa, telpon aja."

"Tas aku hilang, isinya ada dompet, uang dan pasport" gadis itu bercerita dengan suara yang gemetar. "Tas itu harusnya ga ilang, atau dicuri, aku cuma pergi ke toilet bentar dan pas aku balik lagi tas itu udah engga ada. Aku nanya ke orang-orang dan mereka ga tau bahasa inggris. Dasar pantai yonaha maehama sialan."

"Sorry?" Adel sedikit terkejut dengan apa yang gadis itu ucapkan diakhir. "Ah, silahkan nelfon dulu."

Adel berjalan sedikit menjauhi gadis yang sedang menelfon, ia ingin memberikan privasi, berdiri disisi lain pantai yonaha, melihat deburan ombak yang tenang.

Tak sampai lima menit, gadis itu menyusul Adel di tempat duduknya.

"Hai."

"Hai."

"Mereka akan nelfon balik ntar." gadis itu mengembalikan ponsel Adel.

"Okey."

Hening kecanggungan mulai terasa ketika Adel hanya menatap gadis itu tanpa berniat membuka topik obrolan, membuat sang gadis sedikit gugup dan bingung.

"Terimakasih." ucap gadis itu.

"Ga perlu." Adel tetap memandangi gadis itu dengan senyum yang masih mengembang.

"Engga, aku harus ngelakuinnya. Aku lagi dinegara asing, dan kalo engga ada kamu--. By the way, nama aku--"

"Stop." cegah Adel.

"Hah?" Gadis itu kebingungan.

"Kamu bakal ngasih tau nama kamu, dan aku bakal ngasih tau nama aku. Kita akan jadi temen lalu ngobrol-ngobrol tentang diri kita dan berkata 'wow, dunia sempit sekali!'. Aku akan melempar lelucon basi untuk membuat mu terkesan dan aku bakal bertindak sopan, sopan? Di jepang?" Adel mengoceh tidak jelas tapi mampu membuat gadis didepannya tersenyum. "Aku Lio. Dan kamu?" Adel mengangkat tangannya mengajak bersalaman, entah apa yang dipikirkannya sampai sengaja menyamarkan nama.

"Aku?" Gadis itu menjabat tangan Adel, ah bukan nama pemuda itu sekarang telah berubah menjadi Lio.

"Ya kamu, pasti punya nama kan?"

"Aku Fara. Fara Darling."

"Jadi aku harus manggil kamu Fara?" Lio menarik tangan Fara mendekat, "atau darling?"

Fara hanya terkekeh dengan godaan yang Lio lontarkan. Lalu ponsel Lio yang berada di tangan Fara berbunyi, ada panggilan masuk.

"Aku harus ngangkat ini dulu."

"Ya, silahkan."

Bersambung


test ombak dulu hehe, kalo rame lanjut part 2.



⛆Its0nesky⛆

If You With Me (AdelxFeni) [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang