Bab 38 | bukber w/ nab- paul

2.6K 144 5
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
(2/2)
.
Salma mendudukan dirinya setelah selesai bersih- bersih di single sofa. Di depannya sudah duduk rony nabila dan paul dengan wajah menunduk.

"Siapa yang mau jelasin?"

"ul"

"ron"

Sebut paul dan rony barengan.

"Cepet, ga usah pake begitu. Keburu waktu buka."

Rony menghembuskan nafasnya, "maaf, ca. gue ga sengaja."

Salma menatap rony. "Kena apaan itu tangan lo? Kenapa sampe berdarah?"

"Kena pisau."

Salma melotot pada rony, "bener- bener yaa, lo! Nakal banget maenan pake piso."

"Maaf, ga sengaja."

"Gue udah bilang jangan maenan sama benda- benda tajam. Lo tu na—"

"Kak sal, maaf. Bukan salah babeh, salah nab. Karena nab, jari babeh jadi luka." Sela nabila seraya menatap salma.

"Nab..." paul menoleh ke arah nabila.

"Ca," panggil rony lalu menggeleng.

"Kak sal, maaf." Lirih nabila menunduk.

"Ga apa, nab. Aku cuma mau kalian jujur, jangan pake bohong- bohong lah."

"Tadi disuruh paul, takut mamih marah." Sahut nabila.

"Besok- besok ga boleh bohong yaa, nab. Emang aku ada ngajarin kamu bohong kayak gitu, dosa tau. Anak kecil ga boleh bohong. Kalo uma sama abi tau, dimarah kamu."

Nabila mengangguk patuh. "Iyaa mamih, maaf."

"Sini peluk aku." Salma membuka tangannya.

Nabila bangun dan menubruk salma di single sofa. Dia nemplok sama mamihnya.

"Emang tadi mau ngapain pake piso?" Tanya salma.

"Tadi nab pengen rujak, beli bumbu udah jadi. Sampe sini kupas mangga, dibantu paul sama babeh. Tapi karena tangan babeh licin, jadi kena deh piso, berdarah."

"Oalah, kirain kenapa ambil piso."

"Udah nab obatin kok, mamih." Ujar nabila sejujurnya.

"Iyaa, nak ku. Ga apa." Salma mengelus pundak nabila.

"Huh, syukur kagak ngamok." Ujar paul lega.

Rony sejak tadi menahan senyum, antara geli dan lucu juga.

"Ngapain lo senyum- senyum, ron?" heran paul.

Salma dan nabila menatap mereka berdua, "berisik bener sih lo berdua, rusuh mulu."

Rony menatap salma dengan tatapan jahilnya, "apa? 'aku' dia kata tadi, powl. bahahhaha kagak cocok."

"Bukan gue yang ngomong, mak. Laki lo yang ngomong." Seloroh paul cepat saat mengerti kemana arah rony.

"Sialan, diem lo berdua." Salma menatap nabila, "ayok siapin makan, bentar lgi buka."

Salma menoleh pada rony dan paul yang sudah duduk di bawah beralaskan karpet bulu tebal dengan stik ps di tangan mereka. "Mau buka puasa di meja makan apa di ruang tamu?"

"Disini aja."

"Okay, ayok nab."

"Let's go mamih."

Mereka berdua ke dapur, menyiapkan alat makan, dan makanannya.

MARRIAGE LIFE : Teman tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang