Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Suara ponsel berdering mengalihkan perhatiannya, dengan cepat salma meraih ponselnya, panggilan video masuk dari mama ita. Salma segera menerima panggilan video dari mama nya."Assalamualaikum, iyaa mah."
"Waalaikumsalam, ca. Mama mau— suara siapa itu nangis?"
Salma menyadari sesuatu, astaga, dia menepuk dahinya, mampus.
"Suara rony, ma." jawab salma jujur, tak punya pilihan lain.
"Abang nangis, kamu apain itu mantu mama, ca?!"
Kan, benar saja, salma sudah mengira. Pasti dia lagi yang kena ini. Salma menghembuskan nafasnya, harusnya tadi dia kabur ke balkon saja. Ini namanya cari perkara sendiri.
"Ca?!"
"Eh, iyaa mah."
"Kamu apain abang?"
Rony yang mendengar suara mama ita, sontak saja menoleh ke arah salma.
"Huaaa mama, hiksss caca nakal, marah hiksss malah no no. Mama huaa."
Suara rony tentu saja terdengar oleh mama ita.
"Iyaa abang. Kasi telponnya ke abang, ca. Kamu nih, seneng banget bikin suaminya nangis." Omel mama ita.
Salma memutar matanya malas, benar saja kan. Mama pasti mengomel padanya, mana mungkin sama rony.
"Iyaa, mah." Dengan ogah- ogahan salma mendekat ke rony. Duduk di pinggir ranjang sebelah suaminya.
Salma menatap rony, "ini, mama."
Rony menerimanya, menatap layar ponsel yang menampilkan wajah mama ita yang tampak khawatir.
"Kenapa nak? Kenapa abang nangis?" Tanya mama ita.
"Mama huaa, caca nakal. Lama- lama, abang mau bobo hikss. Pusing, ini sakit mama hikss." Rony sesenggukan seraya menunjuk dahinya.
"Ya Allah, nak. Abang sakit, sayang? Kasi ponselnya ke caca, nak. Biar mama marahin karena udah marahin abang." Sahut mama ita.
Salma tentu saja bisa mendengarnya, siap- siap saja. Panas kupingnya.
Rony menyerahkan kembali pada salma, setelahnya dia kembali tiduran di kasur dengan menangis, matanya terpejam seraya memegang kepalanya. Suara sesenggukan rony juga masih terdengar.
"Iya, mah." Saat ponsel sudah di tangannya.
"Kamu gimana sih, itu rony sakit. Matanya merah, bibirnya agak pucet itu. Kenapa malah dibiarin nangis kayak gitu. Liatin suaminya, ca. Kondisinya lagi kurang baik itu, jangan dibikin nangis terus. Kasian dia, mana ngeluh kepalanya pusing. Ya Allah, kasian banget mantu mama."
"Haiss, itu tadi juga udah mau caca kelonin ma. Aku tinggal ke kamar mandi bentar, dia ngerengek, teriak panggil aku. Ya aku refleks marahin, ga sengaja, ma. Abis itu langsung nangis anaknya." Jelas salma.
"Terus itu yang abang ngeluh sakit, kamu ga tau dia sakit? Pusing katanya tadi. Kamu ga tau kondisi suami kamu tah?"
"Sebenarnya caca udah ngeh, ma. Badannya agak anget dari tadi pagi, napasnya juga agak panas pas nenen tadi. Aku udah ngira, pasti karena kehujanan kemarin. Aku tadi udah kasi tau, kalo sakit biar bilang. Seharian ini ga ada sih ngeluh sakit, dia anteng aja maen, ikut kegiatan hari raya. Kayaknya baru kerasa pusingnya, ma."
"Kenapa bisa kehujanan? Kamu gimana jagainnya sih?" Tanya mama ita lagi.
Salma menggaruk lehernya yang tak gatal, ini kalo mama nya tau karena abis salma jahilin, bisa tambah banyak mama nya ceramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE LIFE : Teman tapi Menikah
RomanceRéupload dari fizzo. Menghela napas, dan sisanya pasrah. Ini adalah kehidupan rumah tangga Salma dan Rony dengan konflik ringan yang menjadi bumbu dalam rumah tangga mereka. - BLURB "Ayok nikah. Lo percaya sama gue?" Salma menatap dalam ke arah Ron...