BAB 21: Asal-Usul Kekuatan Althea

38 33 0
                                    

( FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN)

TERIMA KASIH *HAPPY READING, SEMOGA KALIAN SUKA*

---

Ritual yang dipimpin oleh Dukun Daran telah selesai, dan hujan yang mengganggu Eldoria selama berhari-hari akhirnya berhenti. Meski langit kini kembali cerah, suasana hati di istana masih dipenuhi kecemasan. Althea, sang putri bungsu, masih terbaring lemas di kamarnya setelah mengerahkan kekuatan luar biasa untuk menyelamatkan Eldoria. Raja Aleron dan Ratu Isolde merasa lega namun tetap khawatir akan kondisi putri mereka.

Sore itu, Raja Aleron memanggil Dukun Daran ke ruang pertemuan pribadi. Setelah melihat betapa besarnya kekuatan Althea, ia ingin memahami lebih dalam tentang asal-usul kekuatan putrinya.

“Apa sebenarnya yang terjadi dengan Althea, Daran? Kekuatan apa yang dia miliki?” tanya Raja Aleron dengan nada penuh keingintahuan.

Dukun Daran menarik napas panjang, wajahnya serius saat ia mulai menceritakan sejarah yang sudah lama terlupakan. “Yang Mulia, apa yang terjadi hari ini bukanlah kebetulan. Kekuatan yang dimiliki oleh Putri Althea tidak muncul begitu saja. Kekuatan ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, diwariskan dari generasi ke generasi, menunggu saat yang tepat untuk muncul.”

Raja Aleron tampak bingung. “Darimana kekuatan ini berasal?”

Daran kemudian menjelaskan sebuah kisah yang sudah lama tersimpan dalam sejarah keluarga kerajaan Eldoria. Kisah yang dimulai dari leluhur mereka, Ratu Elowen, ratu pertama Eldoria, yang memiliki kekuatan sihir luar biasa.

---

Lebih dari seratus tahun yang lalu, Eldoria diperintah oleh Raja Eldor dan istrinya, Ratu Elowen. Elowen adalah seorang ratu yang tidak hanya dikenal karena kebijaksanaannya dalam memimpin, tetapi juga karena kemampuannya dalam sihir. Ia adalah penyihir terkuat yang pernah hidup di zamannya, seorang wanita dengan kekuatan yang mampu mengendalikan elemen-elemen alam. Sihirnya digunakan untuk menjaga kedamaian dan keseimbangan di seluruh wilayah Eldoria.

Namun, meskipun kekuatannya begitu besar, tidak ada yang bisa menyelamatkan Elowen dari penyakit yang menyerangnya saat ia menua. Saat penyakit itu semakin memburuk, Elowen mulai melihat masa depan yang suram bagi kerajaan yang dicintainya. Dalam penglihatannya, ia melihat bayangan kegelapan yang akan melanda Eldoria—ancaman yang jauh lebih besar daripada yang pernah dihadapi sebelumnya.

Elowen tahu bahwa dirinya tidak akan ada di sana untuk melindungi kerajaan ketika ancaman itu tiba. Maka, sebelum ajalnya tiba, ia melakukan ritual besar untuk mentransfer seluruh kekuatannya kepada keturunannya kelak. Namun, bukan putrinya yang menerima kekuatan itu, melainkan cicitnya—seorang gadis muda bernama Althea yang belum lahir pada saat itu.

Dengan bantuan para dukun kerajaan, Elowen mengumpulkan semua kekuatannya dalam sebuah ritual kuno. Ia mentransfer sihirnya ke dalam garis keturunannya, menunggu saat yang tepat untuk diwariskan pada generasi yang akan datang. Ia percaya bahwa cicitnya suatu hari akan dilahirkan dengan kekuatan yang cukup untuk menghadapi ancaman besar yang ia lihat dalam visinya.

“Ratu Elowen meninggal tak lama setelah ritual itu selesai,” lanjut Daran, suaranya semakin pelan. “Namun, sebelum kematiannya, ia meninggalkan pesan kepada para dukun yang setia padanya: ‘Ketika kegelapan datang kembali, kekuatanku akan bangkit melalui darah keturunanku.’ Dan sekarang, Yang Mulia, waktunya telah tiba. Althea adalah cicit dari Ratu Elowen, dan kekuatannya adalah warisan dari leluhur kita yang paling kuat.”

Raja Aleron mendengarkan dengan cermat, pikirannya berkecamuk dengan berbagai perasaan. "Kenapa baru sekarang aku mendengar kisah ini?" tanyanya, suaranya penuh kebingungan.

“Kisah ini telah dirahasiakan selama bertahun-tahun,” jawab Daran. “Hanya para dukun kerajaan yang tahu, dan kami diperintahkan untuk hanya mengungkapkan kebenaran ini ketika ancaman yang dilihat oleh Ratu Elowen benar-benar datang. Modrak adalah ancaman itu, Yang Mulia. Dan itulah mengapa kekuatan Althea bangkit.”

Raja Aleron mengangguk, perlahan mencerna informasi tersebut. Ia tahu bahwa kekuatan sebesar ini bukan hanya anugerah, tetapi juga sebuah tanggung jawab besar. "Bagaimana dengan Althea?" tanyanya dengan nada yang lebih lembut. "Apakah dia tahu tentang ini?"

Daran menggeleng. “Tidak, Yang Mulia. Althea tidak tahu dari mana kekuatannya berasal, dan mungkin lebih baik jika ia tetap tidak tahu... untuk sekarang.”

Raja Aleron merasa hatinya semakin berat. “Apa yang akan terjadi padanya sekarang? Kekuatan sebesar itu bisa menjadi berbahaya, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.”

Daran memandang Raja dengan penuh keseriusan. “Kekuatan ini adalah berkah, tapi juga bisa menjadi kutukan jika tidak digunakan dengan bijaksana. Althea perlu belajar mengendalikan kekuatannya. Dan yang paling penting, kita harus memastikan bahwa Modrak tidak pernah tahu tentang asal-usul kekuatan ini.”

---

Di tempat lain, Ratu Isolde merenung di kamarnya. Ingatan masa kecilnya bersama ibunya, Ratu Seraphine, kembali membanjiri pikirannya. Ratu Seraphine selalu berbicara tentang kekuatan yang luar biasa yang dimiliki oleh leluhur mereka, tetapi Isolde tidak pernah membayangkan bahwa kekuatan itu akan diwariskan kepada putrinya. Althea adalah cicit dari Ratu Elowen, penyihir paling sakti yang pernah hidup, dan kini tanggung jawab besar berada di pundaknya.

Sementara itu, Althea yang masih terbaring lemah di kamarnya mulai bermimpi. Dalam mimpinya, ia melihat seorang wanita tua dengan rambut perak panjang dan mata yang penuh kebijaksanaan. Wanita itu tampak agung, namun ada kelembutan di balik wajahnya yang serius. Althea merasa seolah-olah ia pernah mengenal wanita ini sebelumnya.

“Siapa kau?” Althea bertanya dalam mimpinya.

Wanita tua itu tersenyum lembut dan meraih tangan Althea. “Aku adalah Elowen, cicitku. Dan kekuatan yang kau miliki adalah warisan dariku. Gunakanlah dengan bijak, karena kau adalah harapan terakhir Eldoria.”

Althea tersentak bangun, keringat dingin membasahi dahinya. Mimpi itu terasa begitu nyata, dan nama Elowen bergema di pikirannya. Ia tahu bahwa hidupnya akan berubah setelah hari ini. Kekuatan yang ia miliki bukan hanya sekadar anugerah, tetapi juga sebuah beban besar yang harus ia pikul untuk melindungi Eldoria dari ancaman yang semakin dekat.

Keesokan paginya, saat Althea bangun dari tidurnya, Kael dan Lucian sudah menunggu di luar pintu kamarnya. Kael, dengan senyum menenangkan, menghampiri Althea dan bertanya, “Kau sudah merasa lebih baik?”

Althea mengangguk pelan, namun pikirannya masih dipenuhi oleh mimpi aneh tentang Ratu Elowen. “Aku merasa lebih baik... tapi ada sesuatu yang harus aku ceritakan. Aku bermimpi tentang seorang wanita, dia mengaku sebagai nenek buyutku. Namanya Elowen.”

Kael dan Lucian saling bertukar pandang. Mereka tahu bahwa mimpi itu lebih dari sekadar mimpi biasa.

Eldoria: Kekuatan, Cinta, dan Intrik (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang