BAB 27: Kemenangan Terakhir: Kekuatan dan Cinta

32 30 0
                                    

( FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN)

TERIMA KASIH *HAPPY READING, SEMOGA KALIAN SUKA*

---

Sehari sebelum pernikahan, istana Eldoria bersinar indah, dipenuhi dengan persiapan untuk hari besar. Kael dan Althea, yang sudah melalui banyak cobaan, akhirnya akan mengikat janji di depan seluruh kerajaan. Namun, malam itu, di saat semua orang sibuk dengan persiapan, Modrak muncul dalam bayang-bayang.

Modrak yang sebelumnya memang sudah mempelajari sihir terlarang, termasuk sihir penukar raga. Dengan rencana jahat di kepalanya, dia menyelinap ke istana dan menculik Althea. Althea yang tengah beristirahat tidak bisa melawan ketika Modrak membiusnya menggunakan sihir. Tubuhnya lemas dan pingsan, tak berdaya di tangan Modrak yang berambisi menguasai Eldoria.

Pagi harinya, istana gempar. Kabar tentang hilangnya Althea menyebar dengan cepat. Kael, yang baru mendengar kabar itu, bergegas menuju kamar Althea, namun hanya mendapati ruangan kosong. Perasaan khawatir menyelimuti hatinya. "Aku akan menemukannya, apa pun yang terjadi," tekad Kael dalam hati, sementara Raja Aleron dan Ratu Isolde memimpin pencarian.

Di tempat persembunyiannya, Modrak mempersiapkan ritual gelap untuk menukar raganya dengan Althea. Althea yang masih tak sadarkan diri terikat di tengah lingkaran sihir, dikelilingi simbol-simbol kuno. Modrak berdiri di depannya, memandang tubuh Althea dengan senyum licik. "Dengan ini, Eldoria akan jatuh ke tanganku," gumamnya pelan.

Namun, Althea perlahan terbangun dari bius. Matanya terbuka lemah, dan begitu menyadari situasinya, jantungnya berdegup kencang. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi sihir Modrak terlalu kuat. "Modrak... kau tidak akan berhasil," bisik Althea dengan sisa kekuatan yang dimilikinya.

Di istana, Kael tidak tinggal diam. Dengan bantuan Dukun Daran dan Master Orwen, dia mencoba melacak keberadaan Althea. Dengan kekuatan yang mereka gabungkan, mereka akhirnya menemukan jejak sihir gelap yang digunakan Modrak. Tanpa membuang waktu, Kael segera bergegas ke tempat Modrak menyembunyikan Althea.

---

Di tempat persembunyian Modrak, ritual sudah hampir selesai. Cahaya merah pekat mulai membalut tubuh Althea, sementara Modrak mulai mengucapkan mantra terakhir. Namun, sebelum mantra itu selesai, pintu ruangan meledak, dan Kael masuk dengan wajah marah. "Lepaskan Althea sekarang juga!" teriaknya, suaranya menggema di seluruh ruangan.

Modrak tersentak kaget, tapi dia segera tersenyum sinis. "Kau datang terlambat, Kael. Tak lama lagi, jiwaku akan bersemayam dalam tubuh kekasihmu." Dia melanjutkan mantranya, dan cahaya semakin pekat. Kael merasakan kepanikan, namun dia tidak mau menyerah. Dengan kekuatan penuh, dia melemparkan serangan sihir ke arah Modrak, mencoba menghentikan ritual itu.

Pertarungan antara mereka pun dimulai. Kael dan Modrak saling serang, sihir mereka bertabrakan di udara. Modrak menggunakan sihir gelap yang mematikan, namun Kael tetap gigih. Meski serangan demi serangan menghantamnya, Kael tidak mundur. Di tengah pertempuran, Kael merasa energinya semakin terkuras, tetapi dalam hatinya hanya ada satu tekad-menyelamatkan Althea.

Sementara itu, Althea berusaha memanggil kekuatan di dalam dirinya. Meski tubuhnya masih terikat oleh sihir, pikirannya semakin jernih. Dia memusatkan kekuatan sihirnya, mencoba memutuskan ikatan yang dibuat Modrak. Dengan segenap keberanian, dia akhirnya berhasil meruntuhkan salah satu segel sihir yang menahannya. "Aku tidak akan membiarkanmu menang, Modrak," bisik Althea dengan suara penuh tekad.

Saat itu, Kael melancarkan serangan terakhir, menggunakan seluruh kekuatan yang tersisa untuk melepaskan energi besar. Modrak terhantam keras, terpental ke belakang. Namun, dia masih bertahan, tertawa penuh kepuasan. "Kau tidak akan pernah bisa menghentikanku. Aku abadi!" seru Modrak, meski tubuhnya mulai terluka parah.

Dalam kekacauan itu, Althea yang akhirnya bebas dari ikatan sihir, berdiri dengan penuh kekuatan. Matanya menyala terang, dipenuhi energi sihir yang telah lama tersembunyi. Dia melangkah ke depan, bergabung dengan Kael. "Kita harus melawan bersama," ucapnya, menggenggam tangan Kael erat.

Kael mengangguk, dan mereka berdua menggabungkan kekuatan mereka. Energi mereka bersatu, menciptakan cahaya yang begitu kuat. Modrak yang melihat itu menjadi panik, tapi dia tidak punya waktu untuk melarikan diri. "Tidak... ini tidak mungkin!" teriaknya saat gelombang energi terang menghantam tubuhnya.

Modrak terjatuh ke tanah, tubuhnya mulai memudar di bawah sinar terang itu. "Kalian mungkin menang kali ini, tapi aku akan kembali... Eldoria tidak akan pernah aman!" Dengan kata-kata terakhir itu, tubuhnya lenyap dalam cahaya, meninggalkan keheningan di seluruh ruangan.

Althea dan Kael berdiri terengah-engah, memandang tempat di mana Modrak menghilang. Mereka akhirnya berhasil mengalahkannya. Meski rasa lelah menyelimuti tubuh mereka, perasaan lega juga mulai meresap. Althea berbalik menghadap Kael, senyumnya perlahan muncul. "Kita berhasil," katanya lembut.

Kael membalas senyum itu, menarik Althea ke dalam pelukannya. "Iya, kita berhasil. Dan tidak ada yang bisa memisahkan kita lagi," bisiknya di telinga Althea.

---

Saat mereka berjalan keluar dari tempat persembunyian itu, sinar matahari pagi mulai menyinari Eldoria. Istana yang semula heboh kini dipenuhi dengan rasa syukur dan kelegaan. Raja Aleron dan Ratu Isolde menyambut mereka dengan pelukan hangat, sementara para prajurit bersorak atas kemenangan yang diraih.

Malam itu, meski ancaman Modrak telah berlalu, Althea dan Kael tahu bahwa perjuangan mereka belum selesai. Cinta mereka akan terus diuji oleh kegelapan yang mungkin datang kembali. Tapi kini, mereka yakin bahwa selama mereka bersama, tidak ada yang tidak bisa mereka kalahkan. Mereka berdua telah berjanji untuk melindungi satu sama lain dan Eldoria, dan mereka akan menjalani janji itu, apapun yang terjadi.

Dengan harapan yang baru, mereka melangkah menuju masa depan yang penuh tantangan, namun juga penuh cinta dan kekuatan. Althea dan Kael, bersama-sama, siap menghadapi apa pun yang datang.

Eldoria: Kekuatan, Cinta, dan Intrik (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang