( FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN)
TERIMA KASIH *HAPPY READING, SEMOGA KALIAN SUKA*
---
Setelah beberapa hari menunda pernikahan karena Althea diculik, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Suasana di istana Eldoria begitu meriah, dihiasi dengan bunga-bunga indah dan dekorasi mewah yang memanjakan mata. Semua orang bersuka cita menyambut momen penting ini, pernikahan antara Althea, putri Raja Aleron, dan Kael, putra Lord Edric. Setelah perjuangan panjang melawan Modrak, akhirnya mereka bisa bersatu dalam cinta dan damai.
Althea sedang berdiri di depan cermin, mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang menjuntai anggun di lantai. Rambutnya disanggul rapi dengan mahkota bunga yang melingkari kepalanya. Senyumnya terpancar penuh kebahagiaan, meski hatinya masih berdegup kencang karena momen besar ini akhirnya benar-benar terjadi. Setelah semua kejadian mengerikan, pernikahan ini terasa seperti hadiah dari semesta.
Di aula besar, Kael sudah berdiri dengan tenang, mengenakan jubah kebesarannya sebagai seorang bangsawan, yang membuatnya tampak lebih gagah dari biasanya. Wajahnya penuh dengan kepercayaan diri, namun matanya terus menatap pintu, menunggu kehadiran Althea. Baginya, pernikahan ini bukan hanya tentang sumpah cinta, tapi juga kemenangan atas kegelapan yang pernah mengancam mereka. Dia merasakan hatinya penuh dengan rasa syukur dan cinta yang mendalam.
Para tamu sudah berkumpul. Raja Aleron duduk di kursi kehormatan bersama Ratu Isolde. Di sebelah mereka, Lord Edric, Freya, Lyra, dan Lucian duduk dengan penuh kebanggaan menyaksikan momen istimewa ini. Kehadiran para bangsawan, menteri, dan para prajurit, serta pengawal dan pelayan menambah kemegahan acara pernikahan ini.
Ketika pintu aula terbuka, semua mata langsung tertuju pada Althea yang perlahan berjalan masuk diiringi musik yang lembut. Gaun putihnya berkilauan di bawah sinar matahari yang masuk melalui jendela-jendela besar. Senyum manis terlukis di wajahnya, sementara hatinya penuh haru dan kebahagiaan. Dia tahu, apa yang menantinya di depan adalah kehidupan baru bersama Kael, pria yang telah menunjukkan cintanya dengan segenap keberanian dan pengorbanan.
Kael tidak bisa menahan senyum bahagianya ketika melihat Althea berjalan ke arahnya. Setiap langkahnya terasa seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ketika Althea tiba di sampingnya, Kael mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Althea dengan lembut. Mereka saling bertatapan, tidak ada kata yang perlu diucapkan karena mata mereka telah berbicara banyak tentang perasaan yang mereka miliki.
Raja Aleron, yang memimpin upacara pernikahan, memulai dengan penuh kebanggaan. “Hari ini kita berkumpul untuk merayakan cinta dan persatuan dua hati yang telah bersama melewati cobaan yang besar. Althea dan Kael, kalian telah menunjukkan kepada kita semua bahwa cinta sejati dapat mengalahkan segala rintangan. Sekarang, di hadapan kita semua, kalian akan mengucapkan janji suci.”
Kael menarik napas dalam-dalam, lalu mengucapkan sumpahnya dengan suara yang lembut namun tegas. “Aku, Kael, berjanji untuk mencintaimu, Althea, dalam suka dan duka, dalam kegelapan maupun cahaya. Aku akan selalu berdiri di sisimu, melindungimu, dan menyayangimu sampai akhir hayatku.”
Althea tersenyum haru, air mata kecil mengalir di pipinya. Dengan suara lembut, dia mengucapkan sumpahnya. “Aku, Althea, berjanji untuk mencintaimu, Kael, dalam segala keadaan. Bersama kita akan menghadapi dunia, dan aku akan selalu berada di sisimu, seperti yang telah kamu lakukan untukku.”
Setelah sumpah itu diucapkan, Raja Aleron tersenyum dan berkata, “Dengan ini, aku mengumumkan kalian sebagai suami dan istri. Kalian boleh mencium pengantin perempuan.”
Kael tersenyum, lalu dengan lembut mendekatkan dirinya kepada Althea dan mencium bibirnya dengan penuh kasih. Tepuk tangan riuh memenuhi aula, dan para tamu berdiri untuk memberikan selamat kepada pasangan yang baru saja menikah. Ratu Isolde menyeka air mata haru dari sudut matanya, sementara Lord Edric berdiri bangga melihat putranya memulai hidup baru.
Freya dan Lyra, yang duduk di barisan depan, tersenyum bahagia melihat adik mereka kini resmi menjadi istri Kael. Sementara Lucian, dengan sikapnya yang pendiam, hanya tersenyum kecil namun penuh kelegaan, karena akhirnya keluarganya kembali mendapatkan kedamaian setelah semua kekacauan yang terjadi.
---
Setelah upacara pernikahan selesai, suasana istana berubah menjadi lebih santai dan penuh sukacita. Meja-meja panjang dipenuhi makanan lezat, anggur mengalir, dan musik mengalun meriah. Para tamu bersuka cita, tertawa, dan berbincang-bincang, merayakan hari yang indah ini. Althea dan Kael berjalan di antara para tamu, menerima ucapan selamat dan doa baik dari semua orang yang hadir.
Ketika malam mulai turun, cahaya lilin-lilin di seluruh aula membuat suasana menjadi semakin magis. Althea dan Kael duduk di tengah-tengah aula, dikelilingi keluarga dan teman-teman dekat. Senyum tak pernah lepas dari wajah mereka, karena mereka tahu, ini adalah awal dari petualangan baru dalam hidup mereka.
“Aku tidak pernah membayangkan kita akan sampai di sini,” bisik Althea sambil menatap Kael penuh cinta.
“Dan sekarang, kita di sini,” jawab Kael sambil menggenggam tangan Althea lebih erat. “Dan aku berjanji, aku akan selalu membuatmu bahagia, selamanya.”
Dengan janji-janji cinta itu, Althea dan Kael memulai lembaran baru dalam hidup mereka. Tidak ada lagi kegelapan yang mengancam, hanya cinta dan kebahagiaan yang menanti di masa depan. Mereka telah melalui banyak hal bersama, dan sekarang, mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang, dengan cinta sebagai kekuatan terbesar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eldoria: Kekuatan, Cinta, dan Intrik (SELESAI)
FantasiDi Kerajaan Eldoria, Raja Aleron dan Ratu Isolde memerintah dengan bijaksana, memiliki tiga putri dengan kekuatan sihir unik: Freya menguasai api, Lyra mengendalikan angin, dan Althea, si bungsu, memiliki kekuatan tertinggi yang mencakup semua eleme...