BAB 5: Kenangan Masa Kecil

73 67 0
                                    

( FOLLOW SEBELUM MEMBACA, DAN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN) 

TERIMA KASIH *HAPPY READING, SEMOGA KALIAN SUKA*

---

Malam yang penuh dengan tawa dan kebahagiaan di Eldoria menyisakan kehangatan dalam hati setiap penduduknya. Namun, saat bulan bersinar lembut di langit, Althea, Lyra, dan Freya, serta Kael dan Lucian, menemukan diri mereka terhanyut dalam kenangan masa kecil yang penuh warna.

Saat musik di alun-alun mulai meredup, Althea merasakan dorongan untuk menceritakan kisah lama yang selalu mereka ingat. “Kau ingat waktu kita berusaha menangkap kupu-kupu di taman?” tanyanya dengan senyum ceria.

Lyra mengangguk, “Tentu! Kita semua berlari-lari sambil tertawa, berusaha menangkap kupu-kupu yang tampak lebih cepat dari kita. Kael bahkan terjatuh ke dalam semak-semak!”

Kael tertawa mendengar kenangan itu. “Ya, aku terjebak di semak-semak, dan kalian semua malah tertawa melihatku berusaha keluar. Itu adalah momen yang lucu.”

“Dan aku ingat bagaimana Althea selalu menjadi yang terdepan dalam mengejar kupu-kupu itu,” Lucian menambahkan, sambil menatap Althea. “Kau bahkan hampir menangkapnya sekali.”

Althea tersipu, “Aku hanya ingin menunjukkan betapa beraninya aku!”

Freya tersenyum melihat kedekatan antara mereka. “Kita semua berusaha menangkap keindahan dan kebebasan, kan? Begitu polos dan bahagia saat itu.”

Mereka terdiam sejenak, mengingat kembali masa-masa yang lebih sederhana. “Tapi ada satu momen yang tak terlupakan,” Lyra mulai, “Saat kita berempat mengadakan ‘pertemuan rahasia’ di gua dekat hutan. Kita berjanji untuk selalu bersama, apapun yang terjadi.”

Kael mengangguk, “Ya, kita semua berjanji untuk melindungi satu sama lain. Bahkan ketika kita tumbuh dewasa dan menghadapi dunia luar yang lebih kompleks.”

“Dan di situlah aku mulai melihat betapa berani Althea. Dia selalu berusaha melindungi kita, meskipun dia adalah yang paling muda di antara kita,” Lucian menambahkan, memberikan pandangan penuh kekaguman kepada Althea.

Althea, yang mendengar pujian itu, merasa hangat di dalam hati. “Aku hanya ingin memastikan kita semua aman. Persahabatan kita adalah hal terpenting bagiku.”

“Dan aku selalu merasa terlindungi saat bersamamu,” Kael mengatakan, matanya berbinar saat menatap Althea. “Sejak kecil, aku sudah mengagumimu.”

Suasana di antara mereka semakin hangat, tetapi Lyra merasakan sedikit ketegangan. “Kau juga mengagumi aku, kan, Kael?” tanyanya, mencoba mengalihkan perhatian.

Kael tersenyum, “Tentu saja, Lyra. Kau adalah wanita yang kuat dan selalu mendukung kakak dan adikmu."

Lyra merasakan rasa cemburu kembali menjalar di hatinya. “Kau tahu, kita semua memiliki perasaan yang kuat satu sama lain. Kita tumbuh bersama, dan kadang-kadang sulit untuk membedakan antara persahabatan dan cinta.”

Freya mengangguk. “Perasaan bisa menjadi rumit, terutama saat kita berada di usia ini. Tapi ingat, yang terpenting adalah saling menghormati dan menjaga satu sama lain.”

Ketika mereka melanjutkan pembicaraan, kenangan masa kecil yang penuh kebersamaan, tawa, dan suka cita mulai menghiasi malam mereka. Althea mengingat betapa mereka sering menghabiskan waktu bersama, menjelajahi hutan, membangun benteng dari dedaunan, dan mengadakan permainan perang-perangan dengan pedang kayu. Mereka merasakan kembali ikatan yang tak terputus, meskipun sekarang masing-masing dari mereka memiliki perasaan yang lebih dalam.

Di sisi lain, Lucian merasa bingung. Kenangan indah ini mengingatkannya akan betapa dekatnya mereka, tetapi juga tentang perasaannya terhadap Freya. “Freya,” panggilnya, “kau ingat saat kita mengadakan kompetisi lari di ladang? Aku selalu kalah darimu.”

Eldoria: Kekuatan, Cinta, dan Intrik (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang