kristal melirik ponsel lisa yang tergeletak di atas meja, muncul pesan dari seseorang yang namanya tak asing di telinga kristal 'hye-kyo' tentu menjadi kekasih lisa selama tiga bulan membuat kristal tahu siapa wanita yang kerap mengirim pesan kepada kekasihnya itu, tetapi ini diuar jam kerja dan waktunya bagi seseorang untuk beristirahat dan pesan yang muncul bukan tentang pekerjaan, melainkan hanya pertanyaan apa yang sedang lisa lakukan saat ini
muncul kecurigaan dalam hati kristal apakah benar dugaanya jika hye-kyo menaruh hati pada lisa? langkah kaki seseorang terdengar dari belakang punggung kristal, rupanya sang kekasih sudah kembali dari kamar kecil
"kamu sudah memesan sesuatu sayang?" ucap lisa yang kembali duduk di samping kristal
"sudah, aku juga sudah memesankan untukmu..." kristal mencoba mengendalikan pikirannya
"ada pesan di ponselmu, hye-kyo..." mendengar ucapan kristal, lisa segera membuka layar ponselnya dan membalas pesan yang dikirimkan oleh hye-kyo
"oh dia hanya bertanya apa yang sedang aku lakukan saat ini..." ucap lisa kembali menutup layar ponselnya setelah mengetik sesuatu disana
"hm... apakah pantas seorang pimpinan menanyakan kabar bawahaanya diluar jam kerja? dan sama sekali tidak terkait dengan pekerjaanmu?" keluh kristal
"hye-kyo sedang bermasalah dengan suaminya, mungkin dia ingin sedikit bercerita... apa ada yang salah baby?" lisa menyadari wajah ketidak sukaan kristal pada kyo
"dia pasti menyukaimu bukan? atau kamu diam-diam sudah berkencan dengannya di belakangku?" lisa terkekeh mendengar perkataan kristal
"aku tidak ada hubungan apapun dengan hye-kyo, dia atasanku dan jika di luar kantor itu artinya ia temanku, tidak lebih... dan aku juga sudah mengatakan pada hye-kyo jika aku sudah memiliki kekasih... ayolah baby jangan cemburu, aku tidak mungkin berkencan dengan seseorang yang sudah memiliki keluarga apa lagi usianya jauh diatasku..." lisa mencoba menenangkan perasan gundah kekasihnya
"bukan tidak mungkin jika nantinya kalian saling tertarik karena bertemu setiap harinnya bukan?..." kristal memproutkan bibirnya
"kamu terlalu banyak berfikir yang tidak-tidak baby" ucap lisa yang mencubit kecil pipi kekasihnya
"selamat malam ini pesananya" ucap seorang pramu saji yang membawa nampan berisi makanan dan minuman pesanan kristal dan lisa setelah menata pesanan itu diatas meja, wanita itu pamit meninggalkan meja lisa
malam itu cafe yang biasa lisa dan kristal kunjungi cukup ramai, suara live music mulai terdengar dan itulah alasan mengapa keduanya kerap datang ke cafe itu pada rabu malam, karena kristal menyukai suara dari penyanyi di cafe itu
"bagaimana dengan kuliahmu? apa tugas akhirmu sudah selesai?" kristal mengangguk kecil sambil menyodorkan potongan waffle ke bibir mungilnya
"hampir selesai dan jesica yang membantuku merampungkannya..." kristal terkekeh
"uh kamu memanfaatkan kembaranmu rupanya, kamu harus memberi dia imbalan yang sesuai kalau begitu" ucap lisa setelah menyesap cafe latte dari cangkir putih ditangannya
"tenang saja aku mengorbankan sebulan gajiku demi jesica, dia meminta tas dan sepatu yang tidak murah harganya, ck" tampak kekesalan diwajah kristal, kristal memang bekerja di sebuah agensi sambil menyelesaikan kuliahnya
"malam ini kamu akan kembali kerumah atau ke apartementku baby?" tanya lisa karena hari sudah semakin larut dan ia juga sudah merasa kelelahan
"um mungkin aku akan tidur di apartementmu tapi kamu harus mengantarku ke kantor besok pagi..." lisapun mengangguk senang
malam semakin larut keduanya memutuskan untuk segera pergi meninggalkan cafe itu pada pukul sepuluh malam menuju apartment lisa yang letaknya cukup jauh, hingga tiga puluh menit kemudian keduanya sampai di depan unit 220 dimana lisa tinggal seorang diri
kristal yang sudah beberapa kali menginap di unit kekasihnya memang sudah terbiasa dengan tempat itu, wanita itu mengambil handuk di lemari kekasihnya kemudian ia melangkah meninggalkan lisa yang sedang mencari pakaian milik kristal yang memang sengaja di tinggalkan
"baby ini bajunya aku letakan diatas ranjang ya..." teriak lisa dari balik pintu kamar mandi dan sautan kristal pun terdengar dari dalam kamar mandi
unit yang lisa miliki adalah tipe studio hanyan ada ranjang, dapur kecil dan sofa di sudut ruangan dengan televisi yang tergantung di dinding
lisa membuka pintu balkon dan duduk di kursi, ia merogoh bungkus rokok dari dalam sakunya dan mulai menyalakan rokok itu, tak lupa ia memainkan ponselnya, mencoba mengintip sosial media seseorang yang sudah beberapa minggu tidak memberinya kabar
"syukurlan dia baik-baik saja" itulah suara hati lisa saat melihat postingan dari sosial media mantan kekasihnya beberapa jam yang lalu dimana wanita itu sedang berpelukan dengan seorang pria di dalam sebuah club, namun kali ini berbeda, pria yang kerap lisa lihat beberapa bulan yang lalu tidak tampak lagi di postingan terbaru jennie berganti dengan pria lainnya, apakah itu adalah kekasih baru jennie? lisa hanya bisa bertanya dalam hatinya
"baby aku sudah selesai apa kamu akan mandi juga atau tidak?" terdengar suara kristal sampai ke balkon, lisa menutup ponselnya kemudian ia membuang puntung rokoknya didalam asbak sebelum ia menutup pintu balkon
"oke aku akan mandi..." lisa mendekat kearah kekasihnya yang masih mengenakan handuk untuk menutupi tubuhnya, melihat tubuh kristal yang tertutup tak menghentikan otak kotor lisa bekerja ia memeluk kekasihnya dari belakang dan meremas lembut payudara kristal, lisa menggesek batang kemaluannya yang sudah mengeras dari balik handuk yang membungkus bokong sintal milik kekasihnya
"mandi dulu baby, aku akan memberikannya setelah kamu mandi oke..." rengek kristal yang kesulitan mengambil bajunya karena lisa mendekapnya dengan erat
kristal yang sudah berusia 22 tahun dan lisa yang berusia 26 tahun tentu legal bagi keduanya berhubungan seks, maka lisa dan kristal memang tak pernah melewatkannya ketika kristal memang sengaja bermalam di unit lisa
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow
Teen Fictionhidup bukan hanya sekedar bernafas dan berjalan, tetapi tentang siapa yang akan pergi dan tetap bertahan... bagaimanakah jennie dan lisa bertualang di kehidupan mereka masing-masing? dua orang yang berbeda, namun sama-sama mencari tempat ternyaman u...