🔞 Part ini berisi adegan dewasa!!! Himbauan untuk skip part ini bagi adik-adik yang membaca!!!
Malam harinya lisa dan diana kembali makan malam romantis yang di sediakan oleh pihak vila setelah makan malam lisa dan diana menikmati wine mereka sambil berendam di kolam air hangat yang ada di halaman belakang
Ting
Gelas berdenting, keduanya sudah menghabiskan satu botol wine dan baru saja membuka botol wine berikutnya, tiba-tiba saja bayangan wajah jennie begitu lekat diwajah diana... Lisa yang sudah berada di bawah pengaruh alkohol mendekat dan memeluk diana, perlahan lisa mendekatkan wajahnya pada wajah diana dan mengecup bibir diana begitu saja
Crekkkk
CrekkkkKini tangan lisa mulai menelusuri lekuk tubuh diana, menyingkap kemeja putih yang diana kenakan, melihat kedua payudara diana yang menyembul lisa melepaskan tali pengikat bra itu dan melemparnya ke sembarang tempat
Tangan lisa memilin puting diana yang memerah hingga membuat diana yang pertama kali merasakan tubuhnya di sentuh menggelinjang, desahan-desahan kecil mulai keluar dari bibirnya merasakan betapa nikmatnya sentuhan suaminya
"Akhhhh sayang... Mengapa rasanya begitu nikmat" Ucap diana saat memperhatikan lisa yang sedang asik menyusu pada salah satu payudaranya sementara tangan lisa yang lain memainkan vagina diana dari balik celana dalam yang masih wanita itu kenakan
Sadar jika mereka berdua masih berada di kolam lisa menarik diana untuk naik dan berpindah kedalam kamar, tidak perduli dengan tubuh yang basah lisa membaringkan tubuh diana keatas ranjang kemudian melepas seluruh pakaian dalam yang masih diana kenakan setelah itu lisa melucuti pakaiannya
Batang penis itu sudah tegak dengan sempurna membuat diana menganga karena melihat begitu besarnya penis milik suaminya itu yang membuat diana ragu itu bisa masuk seluruhnya kedalam lubang miliknya terlebih ini adalah yang pertama bagi diana melakukannya
"Sayang, apa itu akan menyakitkan?" Lisa mengangguk membuat diana menjadi sedikit ketakutan
"Awalnya, tapi aku akan melakukannya dengan perlahan..." Lisa menggesek batang penisnya terlebih dahulu pada klitoris diana sebelum memasukan benda itu kedalam lubang vagina milik istrinya
"Ohhhhh sayang, itu sungguh nikmat... Setelah memastikan vagina diana sudah lembab perlahan lisa mulai mendorong kepala penisnya pada pintu vagina milik diana yang membuat diana meringis kesakitan
"Sayang sakit..." Diana meteskan air matanya karena tidak tahan dengan rasa sakitnya namun lisa terus mendorong batang penisnya lebih dalam
"Peluk aku dan gigit saja pungungku jika kamu tidak tahan..." Lisa merebahkan tubuhnya dan membiarkan diana mencengkram punggungnya karena sebentar lagi lisa akan memasukan seluruh penisnya yang sudah pasti akan menimbulkan rasa sakit yang hebat bagi diana
Blessssssss
"Sayang sakitttttttttt sekali...." Kuku milik diana menancap dan menggores punggung lisa namun lisa hanya diam dan merasa begitu nikmat karena lubang vagina diana mulai berkedut dan meremas batang penisnya
"Sebentar lagi kamu akan merasa lebih baik sayang..." Lisa mulai memaju mundurkan pinggulnya menarik dan mendorong penis itu keluar masuk yang membuat diana melonggarkan cengramannya dan suara desahan kembali terdengar dari bibirnya
Plokkkk
Plokkkk
Plokkkk"Sayang... eghhhh...eghhhh... sayang aku mau pipis..." Lisa tau jika diana sebentar lagi akan mencapai puncak pertamanya
"Pipis saja sayang jangan menahannya..." Ucap lisa yang sudah menemukan tempo kenikmatannya, lisa semakin cepat memompa membuat desahan panjang lolos dari bibir diana
"Sayanggggggggg...." lisa terdiam sejenak agar diana bisa mengatur nafasnya setelah cukup tenang lisa kembali memompa penisnya
Plok
Plok
Plok"Ohhh sayang aku mau keluar..." Diana hanya pasrah sambil mendesah merasakan kembali nikmatnya dorongan penis lisa, dorongan penis itu semakin cepat hingga
"Jen— akhhhhhhh, akhhhhhhh" Lisa menumpahkan seluruh spermanya didalam rahim diana setelah itu lisa mencabut penisnya, tampak noda darah bercampur cairan kental membungkus seluruh penis lisa dan bercak cairan itu juga menodai sprei yang membungkus ranjang
Keduanya sama-sama terkapar karena efek alkohol dan kegiatan seks yang baru saja mereka lakukan hingga keduanya lebih memilih tertidur dibanding harus membersihkan tubuh
.
.
.Satu bulan kemudian
Seoul, Korea Selatan
Karena kehamilannya jennie tidak lagi di izinkan bekerja oleh eomma kim maka jennie lebih banyak menghabiskan waktunya di mansion milik kedua orang tuanya
Malam ini jennie akan di perkenalkan oleh kolega bisnis appa kim yang bersedia untuk menikahkan putranya dengan jennie dengan syarat kepemilikan 30% saham kimcorp yang akan di berikan pada calon suami jennie nantinya
Tentu appa kim tidak memiliki pilihan lain karena ia tidak mengetahui siapa ayah dari janin yang jennie kandung membuat appa kim mengamini syarat itu karena ini juga menyangkut nama baiknya
"Jennie kenalkan ini kim taehyung calon suamimu..." Ucap appa kim yang masuk kedalam ruang makan bersama seorang pria asing
"Halo jennie aku kim taehyung calon suamimu kelak" Ucap pria itu sambil terkekeh yang membuat jennie merasa ilfil pada kesan pertama
"Ayo duduk dan makanlah setelah itu kalian berdua bisa berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal" Ucap appa kim yang mempersilahkan taehyung untuk makan membuat jennie terus memperhatikan gerak gerik pria asing itu dari tempat duduknya yang bersebrangan
Setelah makan malam usai jennie dan taehyung mulai berbincang-bincang
"Aku dengar kau hamil? Um memangnya berapa bulan jennie?" Tanya taehyung pada jennie
"Delapan minggu... Oh kau anak dari teman appaku? Apa orang tuamu tidak masalah kau menikah denganku?"
"Tidak mereka begitu senang karena mereka bilang aku adalah beban hidup mereka dan aku juga dianggap tidak berguna jadi mereka tidak ada masalah meskipun mereka tau kau sedang hamil dan ini hanya pernikahan formalitas saja" Ucap taehyung sambil tertawa
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow
Teen Fictionhidup bukan hanya sekedar bernafas dan berjalan, tetapi tentang siapa yang akan pergi dan tetap bertahan... bagaimanakah jennie dan lisa bertualang di kehidupan mereka masing-masing? dua orang yang berbeda, namun sama-sama mencari tempat ternyaman u...