Ting
Ting
TingJennie yang sebentar lagi akan masuk ke alam mimpi terbangun karena ia mendengar suara bell terdengar dari pintu depan villa
"Ya sebentar..." Dengan mata yang sediki mengantuk jennie membuka pintu depan villa itu
Klek
"Aku merindukanmu jennie..." Lisa meringsek masuk dan langsung memeluk tubuh jennie, cukup lama keduanya saling berpelukan
"Tidak baik seseorang yang beristri tapi merindukan istri orang lain..." Jennie terkekeh dan menggoda lisa
"Mau keluar? Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan sebelum kau kembali besok..." Jennie mengangguk, ia juga ingin mendengar cerita lisa lebih banyak lagi
Keduanya berjalan ke lobby menuju mobil lisa yang terparkir di halaman hotel
"Hm... Selera yang bagus..." Ucap jennie ketika melihat mobil sport milik lisa, membuat lisa terkekeh dan membuka pintu mobil itu untuk jennie
Dugggg
Mobil sport itu mulai berjalan menyusuri jalan-jalan di sepanjang pesisir pantai phuket hingga keduanya behenti di sebuah bar dengan konsep rofftop
"Milikmu juga?" Tanya jennie dan lisa mengangguk kecil sambil berjalan masuk dan duduk di salah satu sudut dengan pemandangan kapal-kapal yang sedang berlayar dengan lampu-lampunya yang terlihat dari atas rofftop itu
"Indah..." Ucap jennie yang tekesima dengan pemandangan yang ada di depannya
"Kekayaanmu mengagetkanku, bagaimana mungkin bisnismu berkembang pesat hanya dalam waktu tujuh tahun..." Jennie menggeleng tak percaya karena lisa hampir menguasai tujuh puluh persen kawasan phuket dengan berbagai macam properti yang ia miliki
"Karena rasa sakit hati dan rasa di remehkan, tentu itu membuat tekatku menjadi kuat dalam membangun semua usaha yang aku miliki ini..." Ucap lisa sementara salah satu pelayan membawakan makanan dan minuman yang sudah lisa pesan keatas meja
"Kini hidupmu sempurna, kamu memiliki kekayaan yang lebih dari cukup, anak yang cantik dan seorang istri yang baik... Berbeda denganku, terkadang aku berfikir jika apa yang aku alami sekarang adalah karma karena aku dan appa menyakitimu... Lisa aku meminta maaf atas apa yang pernah aku lakukan padamu dulu, aku sungguh-sungguh menyesalinya..." Lisa menggeleng
"Jennie aku selalu memaafkan apa yang pernah kamu lakukan padaku, dan aku berterima kasih pada kalian karena jika tidak mungkin aku tidak akan berada di titik ini... Dan hidupku tidak sesempurna seperti yang kamu lihat jennie..." Jennie kembali duduk dan mendekat pada lisa
"Lalu apa yang kamu rasakan kini?" Tanya jennie penasaran
"Aku tidak pernah bisa melupakan bayang-bayangmu dan sampai detik ini aku tidak bisa mencintai diana meskipun wanita itu sangat sempurna..." Lisa menghela nafasnya, ia memang selalu berusaha membuat diana bahagia namun lisa tidak pernah merasa kebahagiaan yang sama seperti yang diana rasakan
"Maaf aku pikir kau bahagia dengan semua ini..." Lisa mengeluarkan dompet dari dalam sakunya dan mengambil selembar kartu berwarna hitam
"Ini untukmu dan jil... Pakailah dan belilah apapun yang kamu dan jil inginkan... Aku akan segera mengunjungin kalian di korea.." Lisa meletakan kartu hitam itu diatas meja
"Lisa kamu tidak perlu melakukan ini, aku masih bisa membiayai jil sendiri..." Lisa menggeleng
"Jil kini menjadi tanggung jawabku... Aku akan membuka LM hotel di korea, dan untuk KimCorp bambam berencana mengganti namanya menjadi LMCorp, aku akan memberikan dua puluh persen saham perusahan itu pada mu dan jil jadi kamu tidak perlu membuka perusahaan lain dan appa kim juga masih bisa berkontribusi untuk perusahan itu" Jennie tidak menyangka lisa akan mengatakan hal itu bahkan ia terlihat sama sekali tidak membenci appa kim meskipun pria itu dulunya membenci lisa
"Aku akan berusaha memperkenalkan diriku perlahan pada jil jika aku adalah ayah kandungnya..."
"Bagaimana dengan diana dan lovely? Lisa aku tidak mau dianggap sebagai perusak rumah tangga kalian" Lisa kembali menggeleng
"Jennie izinkan aku menebus semuanya, dan sampai detik ini aku masih sangat mencintaimu jadi aku mohon kembaliah padaku..." Jennie terdiam sejenak, bukankah itu artinya lisa meminta jennie untuk menjadi wanita simpanannya sementara jennie juga belum resmi berpisah dengan taehyung
"Lisa aku tidak bisa menjadi orang ketiga di pernikahanmu dan diana, dan aku juga belum resmi berpisah dengan taehyung meskipun appa akan mengurusnya sekembalinya kami ke korea"
"Lalu apa yang harus aku lakukan jennie? Apa kau ingin aku menceraikan diana?..." Jennie menggeleng tentu saja ia tidak ingin rumah tangga lisa yang harmonis itu rusak karena kehadirannya terlebih mereka memiliki lovely dan anak itu masih terlalu kecil untuk mengetahui kerumitan masalah orang dewasa
"Aku tidak bisa menjawabnya meskipun aku menginginkan keluarga yang utuh untuk jil yang tidak pernah memilikinya sejak ia di lahirkan..." Pikiran jennie berkecamuk, jil memang tidak pernah memiliki sosok ayah meskipun taehyung ada di dekatnya karena pria itu tidak menyukai anak-anak
"Jennie aku mohon beri aku kesempatan aku juga ingin lebih dekat dengan putraku, aku ayahnya..." Jennie memejamkan kedua matanya, ia tidak tau lagi harus berbuat apa
"Lisa tolong beri aku waktu untuk memikirkannya..."
.
.
.
Beberapa hari kemudian di sebuah kamar ada sepasang manusia yang sedang tertidur sambil berpelukan, rambut keemasan yang berada di dada bidang seorang pria terkena sinar matahari pagi, tirai-tirai di kamar itu tertiup angin pagi yang berhembus dengan aroma kelembaban yang kuat dan mengelitik hidungnyaWanita itu membuka mata dari tidurnya yang begitu nyenyak, ia memperhatikan wajah pria yang masih mendengkur samar, pria yang ia cintai selama bertahun-tahun lamanya dan cintanya masih tetap sama seperti ketika pertama kali keduanya bertemu dan menghabiskan hari-hari bersama
"Baby... Bangunlah ini sudah siang..." Ucap wanita itu sambil mengusap lembut dada si pria.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow
Teen Fictionhidup bukan hanya sekedar bernafas dan berjalan, tetapi tentang siapa yang akan pergi dan tetap bertahan... bagaimanakah jennie dan lisa bertualang di kehidupan mereka masing-masing? dua orang yang berbeda, namun sama-sama mencari tempat ternyaman u...