Pintu lift terbuka jennie dan jil segera masuk kedalam lift, sesampainya di dalam lift jennie segera menekan tombol penutup pintu lift karena melihat jarak lisa yang semakin dekat
"Jennie!!!" Panggil lisa namun pintu lift itu langsung tertutup, lisa menekan pintu lift agar kembali terbuka, namun terlambat karena lift itu sudah berjalan turun
Akhhhhhh
Tanpa pikir panjang lisa segera menuju tangga darurat agar bisa secepat mungkin menuju kearah lobby, untungnya ia hanya berada di lantai lima belas
Lisa segera menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa berharap jika ia akan bertemu dengan jennie dan jil di lobby gedung
Nafas lisa tersengal-sengal dan beberapa kali ia hampir terjatuh namun ia segera berpegangan pada railing tangga dan kembali menuruni anak tangga itu sampai ia berada di lantai satu, lisa segera keluar dari pintu tangga darurat dan berlari menuju lobby, dari kejauhan lisa melihat jennie dan jil berjalan keluar dari lobby
"Jennie aku mohon berhent—" Lisa kehabisan nafas, jil melepaskan tangannya dari tangan jennie kemudian ia berjalan mendekati lisa
"Paman tidak apa-apa?" Lisa menggeleng sambil sesekali mengambil nafas sementara jennie berdiri dan melihat lisa dengan tatapan sinis
"Moma sedang marah pada paman, paman harus bersabar menghadapi moma mungkin saja moma lapar karena kami berdua belum makan..." Ucap jil yang menepuk-nepuk kaki lisa
"Kalau begitu ayo kita makan, paman juga sudah lapar..." Lisa berdiri dan memegang tangan jil
"Jil ayo kita pulang saja, moma sedang tidak mood makan diluar" Jennie menarik tangan jil dan segera berjalan menuju mobil miliknya
"Jennie biar aku antar..." Lisa kembali mendekat saat jennie membuka pintu mobil agar jil segera masuk
Dugggggg
"Tidak perlu... Kau lanjutkan saja kegiatanmu yang tertunda karena kehadiran kami!!!" Ketus jennie namun disaat jennie ingin masuk kedalam mobil lisa buru-buru menarik tangan jennie dan membawanya menjauh dari mobil
"Jennie, apa maksudmu sebenarnya? Kenapa kau tiba-tiba saja marah dan berkata seperti itu, aku hanya menyelesaikan pekerjaan ku dengan karina sekertaris pribadiku, dan karina tidak sengaja menumpahkan kopi di celanaku lihatlah..." Tunjuk lisa pada noda kopi di celanannya
"Hmmmm..." Jennie melirik noda di celana lisa
"Ayo kita makan siang, mungkin jil benar jika kamu sedang lapar makanya mood mu menjadi buruk..." Lisa berjalan dan membukakan pintu mobil untuk jennie dan jennie segera masuk kedalam mobil meskipun dengan wajah yang cemberut
Dugggggg
Karena jil duduk di kursi depan maka jennie duduk di kursi penumpang belakang, lisa segera membawa mobil jennie keluar dari halaman parkir LMcorp
Diperjalanan sesekali lisa melirik keadaan jennie dari kaca spion tengah karena jennie masih dalam suasana hati yang buruk dengan wajah yang di tekuk, sesekali keduanya saling tatap kemudian membuang pandangan
"Apa yang jil ingin makan siang ini hm...?" Tanya lisa karena jil hanya terdiam
"Moma mengatakan jika ia sedang tidak mood, kita pulang saja paman..."
"Baiklah..."
Lima belas menit kemudian mobil itu sampai di pekarangan mansion kim
Duggggg
Jennie menutup pintu mobil dengan kasar, ia berjalan lebih dulu masuk kedalam rumah meninggalkan lisa dan jil yang masih berada di dalam mobil
Lisa tidak tau kesalahan apa yang sudah ia perbuat padahal lisa juga sudah menjelaskan kesalah pahaman yang terjadi namun jennie tetap dalam suasana hati yang buruk
Jil dan lisa masuk kedalam rumah dan bertemu dengan eomma kim di ruang keluarga
"Lisa ada apa dengan jennie, dia baru saja membanting pintu kamar dan masuk begitu saja..." Tanya eomma kim yang kebingungan
"Tidak ada apa-apa eomma, jil ayo ganti baju mu dulu, setelah itu kita makan siang ya..." Lisa memilih untuk mengurus jil terlebih dahulu sebelum ia berbicara dengan jennie
Tok
Tok
Tok"Jennie boleh aku masuk?"
"Tidak!!! Pergi dari sini dan urus saja sekertaris pribadimu itu!!!"
Lisa memutuskan untuk masuk kedalam kamar karena tidak tahan mendengar tuduhan jennie
Klek
Jennie berdiri dan hendak mengusir lisa keluar dari kamarnya
"Keluar!!! Kenapa kau seenaknya saja masuk ke kamarku!!!" Jennie mendorong tubuh lisa namun sudah pasti usaha jennie yang berbadan mungil itu akan sia-sia karena lisa jauh lebih besar dengan tinggi yang menjulang di banding dirinya
Lisa balik mendorong tubuh jennie hingga wanita itu terhimpit di tembok kamar
"Kenapa kamu masih cemburu padahal aku sudah menjelaskan semuanya padamu..." Kedua tangan lisa menghimpit tubuh jennie
"Cihh... Aku tidak cemburu, kau jangan terlalu percaya diri!!!..." Jennie memutar bola matanya dan menatap lisa dengan sinis
"Lihat aku... Jennie kau tidak bisa berbohong... Sekarang katakan apa yang kau inginkan?..." Lisa menunduk kini jarak keduanya hanya tinggal beberapa sentimeter saja, lisa bisa mendengar deru nafas jennie yang berhembus
"A-ak—" Lisa langsung menyambar bibir tipis jennie dan melumat bibir tipis itu dengan rakus, awalnya jennie tersentak namun kini ia mulai menikmati bibir tebal lisa yang memagut bibirnya
Tangan lisa yang semula ada di pinggang jennie kini meremas payudara jennie yang sintal dari balik dress yang masih jennie kenakan
"Enghhhhh..." Jennie mendesah dan ia pun tak mau kalah, tanggannya mulai mengusap tonjolan di tengah selangkangan lisa yang semakin mengembang
Tok
Tok
Tok"Moma..." Terdengar suara jil yang memanggil dari balik pintu kamar, lisa dan jennie segera menjaga jarak mereka, jennie membenarkan letak pakaiannya terlebih dahulu sebelum ia keluar dari dalam kamar karena lisa tidak bisa menyembunyikan ereksinya dan membuat tonjolan itu bisa terlihat dengan jelas
"Ya sayang ada apa?" Tanya jil yang masih bisa lisa dengar dari balik pintu
"Dimana paman lisa..."
"P-paman lisa ada di dalam kamarnya ayo kita cari paman lisa..."
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow
Teen Fictionhidup bukan hanya sekedar bernafas dan berjalan, tetapi tentang siapa yang akan pergi dan tetap bertahan... bagaimanakah jennie dan lisa bertualang di kehidupan mereka masing-masing? dua orang yang berbeda, namun sama-sama mencari tempat ternyaman u...