"Lisa jika tidak sibuk bisakah kau menjadi tour guideku selama aku di thailand" Ucap diana yang begitu antusias, keduanya tak butuh waktu lama untuk mengakrabkan diri karena kedua orang tua mereka mengatakan jika diana dan lisa sepasang sahabat sewaktu kecil yang baru saja bertemu kembali
"Aku um... Aku harus melihat jadwalku dulu..." Sejenak lisa berfikir
"Lisa, biar saja bambam yang mengurus pekerjaanmu untuk sementara, temani diana saja dia belum pernah berkunjung ke thailand seumur hidupnya" Marco terkekeh, meskipun ibu diana berdarah thailand namun ia dibesarkan di swiss dan tak pernah kembali lagi ke thailand
Mendengar ucapan itu keluar dari mulut marco mau tidak mau lisa harus menuruti ucapan ayahnya dan tidak ada salahnya mengirup udara luar beberapa hari karena lisa tidak pernah berpergian kemanapun sejak ia kembali ke negara kelahirannya
"Baiklah, akan aku temani selama kau berada disini... " Lisa tersenyum dan mengangguk diana begitu senang hingga ia reflek memeluk lisa begitu saja, sontak hidung lisa mencium harum tubuh diana dan merasa jantungnya tak aman, bagai manapun diana wanita cantik dan dewasa terlebih ia begitu ceria dan mudah mencairkan hati lisa yang sudah lama membeku
"Lihatlah mereka... Putraku sepertinya menyukai putrimu, dan begitu pula sebaiknya..." Marco tersenyum memperhatikan kedekatan antara diana dan lisa, sudah sangat lama marco tidak melihat senyum lisa yang begitu manis semenjak ia berpisah dengan jennie
"Aku juga merasakannya, aku harap mereka berjodoh agar persahabatan kita semakin erat..." Ucap geralld ayah diana
Kata Beach, Phuket
Hotel yang lisa miliki memang membelakangi pantai kata, salah satu pantai terbaik di thailand, sesudah makan malam, lisa dan diana berpindah ke restoran yang mengarah ke bibir pantai, keduanya duduk sambil memandangi pemandangan pantai kata dengan hamparan pasir putih yang membentang luas dan ombak yang menggulung, namun cuaca malam itu cukup mendung sehingga bintang dan bulan pada malam itu tidak nampak
"Lisa hotel mu sangat indah, ayahku memang tidak salah mengajakku kesini, aku sangat senang karena udaranya hangat, jika di swiss kau akan membeku kalau berlama-lama duduk di bibir pantai" diana terkekeh, ia masih mengenakan pakaian santai karena udara di phuket yang tropis dengan suhu pada malam hari berkisar antara 27° - 29° celsius
"Terima kasih atas pujiannya, sepertinya aku sudah lama tidak berkunjung ke swiss dan apa kesibukanmu di swiss?" tanya lisa sambil meletakan kaleng bir diatas meja
"Aku hanya membantu ayahku di perusahaan, dan sisanya berlibur kebanyak tempat" ucap diana terkekeh
"Kau menyukai traveling? itu sebenarnya salah satu impianku tapi aku belum bisa mewujudkannya" diana tersenyum dan mengangguk, lisa memang menyukai alam namun tidak bagi jennie yang lebih menyukai perkotaan semenjak itu lah lisa mengubur impiannya
"Oh itu pasti karena kekasihmu tidak menyukainya kan... biasanya pasangan membawa pengaruh untuk kita... bisa jadi pasanganmu tidak menyukai traveling dan kau juga enggan melakukannya sendiri, begitu bukan?"
"Iya awalnya, tetapi mungkin aku terlalu sibuk dengan duniaku jadi aku melupakan hobi itu dan aku sudah cukup lama tidak memiliki kekasih jadi aku menghabiskan waktuku hanya fokus untuk membangun hotel ini"
"Tidak, tidak mungkin pria sepertimu tidak memiliki kekasih, kau tampan dan kau seseorang yang menyenangkan untuk diajak bicara jadi itu sangat tidak mungkin.." diana tipikal wanita yang ceplas ceplos maka ia akan mengatakan apapun yang ia pikirkan dan diana menyampaikan penilaiannya secara gamblang terhadap lisa
"Sungguh, aku tidak berbohong, mungkin sudah tiga tahun aku melajang, disini aku tidak memiliki siapapun selain kedua orang tuaku dan bambam sepupuku yang ikut membantu mengelola hotel ini"
"Jadi sebelumnya kau tidak menetap di phuket? lalu kau menetap dimana?" obrolan tentang lisa sungguh menarik minat diana untuk mengetahui lebih banyak tentang sahabat masa kecilnya itu
"Dari swiss aku dan keluargaku menetap di thailand, lalu selepas sma aku memutuskan untuk berkuliah di korea dan baru tiga tahun yang lalu aku sekeluarga kembali ke thailand untuk memulai kehidupan kami yang baru disini..."
"Kenapa kau memutuskan untuk kembali kesini? apa ada masalah di korea?"
"Tidak spesifik, hanya ingin mencari suasana baru" lisa tidak ingin membuka luka lamanya dihadapan diana dan ia juga sudah tidak ingin mengingat hal itu
.
.
.Seoul, Korea
"Irene terima kasih sudah mengantarku, apa kamu tidak ingin mampir dulu... ayolah kita sudah lama tidak bertemu, aku masih ingin bercerita padamu..." jennie merengek, malam ini irene lah yang menjemput jennie di perusahaan ayahnya kemudian ia mengantar jennie kembali ke apartment jeff karena mobil milik jennie sedang di pinjam oleh jeff
"Haisss aku tidak bisa, aku dan songkang sudah memiliki acara lain, ada salah satu teman kami yang berulang tahun, lain kali saja ya... Aku tidak mau terlambat karena songkang pasti akan marah padaku..." Irene memang sudah berpakaian rapih dan ia juga sudah merias wajahnya untuk acara malam ini yang diadakan di sebuah club
"Hah yasudah hati-hati di jalan dan jangan terlalu mabuk sampaikan salamku untuk songkang... " Ucap jennie yang masih berdiri di depan jendela mobil irene
"Kau juga jangan lupa beristirahat jennie..."
"Oke.. Bye irene..." Jennie melambaikan tangan pada irene sebelum ia masuk kedalam lobby apartement
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow
Teen Fictionhidup bukan hanya sekedar bernafas dan berjalan, tetapi tentang siapa yang akan pergi dan tetap bertahan... bagaimanakah jennie dan lisa bertualang di kehidupan mereka masing-masing? dua orang yang berbeda, namun sama-sama mencari tempat ternyaman u...