Irene mengemudikan mobil jennie menuju rumah lisa karena jennie ataupun irene tidak bisa menghubungi nomor ponsel milik lisa dan irene juga tidak tau kenapa tiba-tiba saja jennie meminta untuk diantarkan kerumah lisa malam itu juga
Srekkkkkkk
Duggggg Dugggggg
Porsche Taycan 4s itu sudah terparkir di halaman rumah milik lisa jennie bergegas turun bersama irene dan menekan bell yang berada di sudut tembok pagar rumah, tak lama kemudian seorang pria keluar dari dalam rumah yang tampak asing bagi jennie
"Selamat malam ada apa?" ucap pria itu pada jennie dan irene
"Malam... aku mencari lalisa manoban apa dia ada didalam?" tanya jennie pada pria yang ia pikir adalah kerabat dari lisa
"Lalisa? maaf aku tidak megenal siapa lalisa yang kamu maksud karena aku sudah tiga tahun menempati rumah ini, mungkin saja itu pemilik rumah yang lama..."
"Tiga tahun? apa pemilik lama rumah ini tidak mengatakan mereka akan pindah kemana?" pria itu menggeleng
"Baiklah terima kasih maaf jika aku menganggu waktu istirahatmu, selamat malam..." ucap jennie yang kembali masuk kedalam mobil miliknya ia tidak menyangka jika lisa dan keluarganya sudah pindah dari rumah lamanya yang entah kemana membuat jennie terus memikirkan keberadaan lisa
"Jennie ada apa kau tiba-tiba mencari lisa? apa lisa tidak mengatakan padamu jika ia sudah pindah?" jennie terdiam sejenak ia memainkan buku-buku jarinya karena ia tidak tau harus mencari lisa dimana karena lisa juga tidak pernah mengatakan atau bercerita apapun perihal kepindahaanya
"Kalau begitu aku akan mengantarmu ke cafe seulgi, mungkin saja lisa ada disana..." seingat irene kekasihnya adalah sahabat lisa dan sudah pasti seulgi mengetahui sekarang lisa tinggal dimana, maka porsche taycan 4s itu kembali melaju menuju cafe milik seulgi
Di dalam perjalanan irene terus mendesak agar jennie menceritakan mengapa mereka harus mencari lisa malam itu juga karena jennie masih terlihat begitu panik dan ia masih enggan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya
.
.
.Phuket, Thailand
Malam ini adalah malam pertama bagi lisa dan diana sebagai pasangan suami istri yang sah secara hukum, setelah menyelesaikan jamuan makan malam dengan kedua keluarga, lisa dan diana berpamitan untuk beristirahat telebih dahulu karena besok pagi-pagi sekali mereka berdua harus sudah sampai di bandara dan terbang menuju kepulauan maladewa
Lisa baru saja keluar dari dalam kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya, ia melihat diana sudah berbaring diatas rajang menggenakan linggeri berwarna merah dengan bukaan rendah pada bagian dada
Merasa diana sedang menggodanya lisa menelan liurnya menatap payudara diana yang sintal dan menggoda dengan bagian puting yang bisa lisa lihat hanya dengan mata telanjang, tak ingin menyia-nyiakan malam pertamanya lisa merangkak naik keatas ranjang mendekat kearah diana
"Kamu sudah siap?" Bisik lisa dengan lembut dan diana mengangguk sambil tersenyum
"Ini yang pertama untukku jadi tolong lakukan dengan perlahan..." Pinta diana menatap kedua mata suaminya
Bibir lisa mendekat perlahan menuju bibir diana, diana memejamkan kedua matanya menyambut penyatuan yang akan suaminya lakukan sebentar lagi
Tiba-tiba saja lisa tersentak ia segera mundur dan menjauh dari tubuh diana, lisa berjalan tergesa-gesa kearah kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi itu
Klek
Keran air menyala, lisa membasuh wajahnya dengan kasar dan menatap kearah cermin
Sewaktu lisa ingin mencium diana entah kenapa bayangan jennie tiba-tiba saja muncul dan mengganggu konsentrasinya
.
.
.Dugggg
DuggggJennie dan irene sudah sampai di cafe milik seulgi, keduanya segera masuk dan mencari-cari sosok lisa yang mungkin saja sedang datang berkunjung
"Baby? Apa yang sedang kalian lakukan? Kenapa kamu tidak memberi tahuku jika malam ini kau dan jennie akan berkunjung?" Ucap seulgi yang sedang duduk di meja kasir
"Aku mencari lisa, dimana dia?..." Ucap jennie yang nafasnya tersengal-sengal setelah tidak mendapati keberadaan lisa di cafe milik seulgi
"Duduk dulu aku akan membuatkan kopi untuk kalian... Sepertinya kalian kelelahan, tunggu sebentar..." Seulgi segera berjalan menuju mesin espresso untuk menyiapkan dua cup ice coffee americano
Jennie duduk dengan gelisah yang semakin membuat irene resah dan menghawatirkan keadaan sahabatnya itu
"Jennie tenanglah kita akan menemukan lisa oke..." Ucap irene yang menepuk kedua tangan jennie yang membuat jennie mengigit bibirnya
Tak lama kemudian seulgi datang dan membawa dua gelas kopi yang ia letakan di depan irene dan jennie kemudian seulgi duduk di samping irene
"Kamu mencari lisa? Apa sebelumnya lisa tidak mengatakan jika ia dan keluarganya tidak lagi tinggal di korea sejak tiga tahun yang lalu?" Ucap seulgi pada jennie
"L-lisa tidak mengatakan apapun dan tiga minggu yang lalu dia masih berada di korea..." Jennie masih tidak menyangka perihal kepindahan lisa dari korea
"Ya dan pada saat kita bertemu di gangnam aku juga terkejut lisa bisa berada di korea karena dia sudah menjual rumahnya dan restoran milik orang tuanya juga sudah berpindah kepemilikan... Sebelum pergi lisa sempat berpamitan jika ia akan kembali ke thailand tetapi lisa tidak mengatakan alamat pastinya... Ada apa jennie? Apa lisa melakukan kesalahan? Apa dia membawa lari uangmu?" Jennie terduduk lemas, karena seulgi juga tidak tau dimana lisa tinggal
"Tidak ada apa-apa aku hanya sedang mencarinya saja, apa dia sempat menghubungimu?" Seulgi membuka ponselnya dan mencoba menghubungu nomer ponsel milik lisa
Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow
Teen Fictionhidup bukan hanya sekedar bernafas dan berjalan, tetapi tentang siapa yang akan pergi dan tetap bertahan... bagaimanakah jennie dan lisa bertualang di kehidupan mereka masing-masing? dua orang yang berbeda, namun sama-sama mencari tempat ternyaman u...