Brakkkkkkkk
Pintu ruangan itu terbuka, kedua bola mata jennie melotot saat ia melihat jeff sedang duduk bersandar pada sofa dengan keadaan tanpa busana, dan wanita yang irene maksud sedang berjongkok di depan jeff
"B-bebe..." ucap jeff terbata, ia tidak menyangkan jika kekasinya itu mengetahui keberadaanya, wanita itu berdiri dan merapihkan pakaiannya, kemudia ia berbalik pada jennie sambil melipat kedua tangannya di dada
"Oh kau kekasih barunya jeff, kenalkan aku alice mantan kekasih jeff..." mulut jennie menganga, begitu kurang ajar mulut wanita di depannya, bagaimana bisa dia tidak merasa bersalah dengan apa yang baru saja dia lakukan
"Ya aku kekasihnya tapi... jeff mulai detik ini hubungan kita berakhir, dan kau wanita murahan ambil saja si berengsek ini untukmu cihhhhh" wajah jennie memerah bak kepiting rebus, kedua matanya merah dan menyala
"B-Bebe dengarkan aku dulu kau salah paham... bebe" jeff buru-buru memakai celanannya dan mendekat pada jennie
"Dimana kunci mobilku!!!" bentak jennie , jeff merogoh saku celanannya dan memberikan kunci itu pada jennie
"Bebe aku mohon dengarkan aku dulu..."
Plakkkkkk
"Aku jijik mendengar kata-katamu lagi, silahkan nikmati wanitamu...." satu tamparan mendarat di pipi jeff, jennie tentu saja menangis, ia sangat kecewa.... irene yang melihat keadaan jennie yang kacau segera menarik tangan jennie untuk keluar dari ruangan itu
.
.
.Seusai menghabiskan malamnya bersama diana lisa pulang kerumah kedua orang tuanya yang jaraknya tak jauh dari hotel, hari ini ia sangat kelelahan dan ingin segera tertidur namun ia masih mendapati marco dan chitip duduk di ruang keluarga menonton acara televisi bersama
"Aku pulang..." ucap lisa dengan wajah lelah dan pakaian yang kusut
"Anak muda... bagaimana kencannya? sukses?" goda marco
"Kencan apanya..." lisa hanya terkekeh mendengar ucapan sang ayah
"Duduklah, ada yang ingin daddy dan mommy bicarakan..." pinta chitip menepuk sofa menisyaratkan lisa untuk duduk di dekatnya
"Tumben, ada apa?" lisa sedikit bingung dengan maksud kedua orang tuannya
"Daddy saja...." bisik chitip pada marco
"Jadi begini, geralld dan daddy ingin menjodohkan kamu dengan diana, bagaimana?" marco sedikit ragu mengutarakan hal itu karena ia takut jika lisa akan menolaknya
"Menikah?" tanya lisa dengan nada datar
"Tidak-tidak jika kamu tidak mau, daddy tidak akan memaksa, berpacaran atau bertunangan itu juga tidak apa-apa, itu pun jika kamu mau..." marco hanya ingin lisa memiliki seseorang yang mendampinginnya dan selama beberapa hari ini marco melihat perubahan dalam diri lisa yang awalanya tertutup sudah kembali seperti lisa yang dulu lagi saat lisa menjalin hubungan dengan jennie, itu sebabnya marco memiliki ide untuk menjodohkan lisa dengan diana
"Langsung menikah saja, lisa enggan berpacaran terlalu lama..." ucapan lisa sontak mengejutkan marco dan chitip, namun lisa berdiri dan melangkah meninggalkan marco dan chitip yang masih menganga tak percaya dengan ucapan sang anak
"Apa aku bermimpi anakmu mengatakan itu? cubit aku cepat..." ucap marco pada chitip
Cutttttt
"Awwww sakit sayang..." marco sadar jika kali ini ia tidak bermimpi, marco dan chitip begitu senang karena putra mereka akan menikah dan sebentar lagi keduanya anak memiliki beberapa orang cucu karena hidup bertiga dengan lisa saja terasa begitu sepi dan lisa juga sudah berada di usia yang matang untuk menikah
Maka malam itu juga marco menyampaikan keinginan lisa pada geralld yang disambut dengan tangan terbuka dan kegembiraan, maka keesokan harinnya kedua keluarga memutuskan untuk mengadakan acara pertunangan sederhana, sekaligus menentukan tanggal pernikahan anak-anak mereka
Keesokan Harinya
Karena sudah di sepakati maka semua orang bahu membahu mempersiapkan acara pertunangan lisa yang akan diadakan pada saat makan malam, dan seperti saat ini lisa bersama bambam terbang menuju bangkok pada pagi hari untuk membeli cincin pertungan dan cincin pernikahan
"Kau terburu-buru sekali sialan, dan mambuat semua orang sibuk menyiapkan pertunanganmu, haisssss..." gerutu bambam yang duduk di kelas bisnis bersama lisa, sementara lisa hanya menatap kearah jendela dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya
"Maaf...." ucap lisa sambil menepuk lengan sepupunya itu
"Kau yakin akan menikah secepat dan seburu-buru ini? akh kau pasti sudah tidak tahan ingin berbuat tidak senonoh dengan diana ya kan..." tuduh bambam namun lisa hanya terkekeh
"Haisss... otakmu sudah rusak rupanya..." bisik lisa pada teling bambam karena pesawat itu sudah mengudara dan lisa enggan membuat keributan
Lisa POV
Aku sangat terpukul ini sudah lebih dari tiga tahun tetapi jennie tidak pernah lagi menghubungiku, apakah dia sudah melupakannku? dan selama tiga tahun ini aku tidak pernah sedetikpun berhenti memikirkan jennie namun tidak ada yang bisa aku lakukan ketika aku sudah tidak di inginkan lagi, aku berharap jennie selalu berbahagia dengan pilihan hidupnya dan kekasih barunya
Aku sudah tidak mengikuti sosial media jennie lagi karena setiap kali ia membagikan moment bersama kekasinya, hatiku terasa begitu sesak, aku merindukannya setiap hari dan setiap detiknya, aku berharap kami bisa bertemu kembali dalam keadaan yang lebih baik dan dengan perasaanku yang sudah memudar
Berbicara mengenai diana calon istriku, dan kenapa aku mengajaknya menikah begitu saja karena aku muak terus menerus memikirkan jennie, aku berharap diana bisa membuatku melupakan segalannya tentang jennie meskipun aku belum bisa mencintai diana sedikitpun, aku berharap diana yang pertama dan terakhir untukku.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow
Teen Fictionhidup bukan hanya sekedar bernafas dan berjalan, tetapi tentang siapa yang akan pergi dan tetap bertahan... bagaimanakah jennie dan lisa bertualang di kehidupan mereka masing-masing? dua orang yang berbeda, namun sama-sama mencari tempat ternyaman u...