BAB 2

782 91 2
                                    

Flash back On

Setahun lalu, di sore hari yang cerah seorang gadis blasteran Inggris - Thailand sedang asyik memakan kripik sambil merebahkan kepalanya di atas paha putih temannya yang berambut hitam panjang dengan senyum yang manis di wajahnya. Mareka menatap layar TV sambil tertawa atau tersenyum geli menonton acara lawak yang sedang trend saat itu.

"Freen kenapa orang itu lucu sekali. Hahaha" ucap Becky seraya mencomot Kripik kentang di atas meja lalu kembali menaruh kepalanya di paha Freen.

"Tidak lebih manis dari kamu kok"
Jawab Freen sambil senyum.

Blush.., pipi Becky memerah.
Tapi ia segera mengusir rasa malu nya.
"Aku bilang lucu Freen bukan manis" Becky segera mencubit pipi mandau Freen karena gemas.

"Ahaha. Aduh sakit" pekik Freen sambil mengeluh pipi nya.

Becky segera mengubah posisinya menjadi duduk. Segera dia menangkup pipi Freen dengan kedua tangannya "Aduh kasian Pangeranku. Sakit ya" ujarnya sambil tersenyum manis.

Deg deg deg...,,

Detak Jantung Freen tidak terkontrol.
Dia sudah sering diperlakukan seperti ini oleh Becky tapi tetap saja dia tidak bisa mengendalikan detak jantungnya.

"Hehe sudah tidak sakit, sejak kamu mengelus-elusnya" ucap Freen mengalihkan rasa canggungnya.

Kemudian mereka saling melempar senyum, bahkan tangan Becky tetap setia mengelus pipi Freen. Sampai sebuah suara mengusik mereka berdua.

"Hemm hemmm"
Freen dan Becky segera menoleh ke arah suara itu.

Tampak Mama Becky berjalan melewati tangga dari lantai 2 rumah Becky menuju sofa tempat mereka menonton TV. Tangan Becky terlepas dari pipi Freen.

"Sudah bangun ma?" Tanya Becky

"Iya, mama sudah tidak mengantuk lagi" ucap Mama Becky yang bernama Rawe sambil tersenyum.

Lalu matanya beralih ke arah Freen.
"Hai Freen"

"Hai tante Rawe. Ibu menitipkan kue untuk tante. Freen letakkan di dapur" salam Freen.

"Sampaikan ucapan terimakasihku ke Ibu mu okay?" Jawab Rawe.
Freen pun mengangguk

"Becky mama ingin bicara sebentar boleh? Ikut mama sebentar ya"
Ucap Rawe dengan ekspresi yang tak bisa dibaca.

Becky dan Freen saling pandang sebelum Becky mengikuti mamanya ke taman belakang rumahnya

"Ada apa ma? Sampai sampai Freen tidak boleh mendengar obrolan kita"  kata Becky sesampainya mereka di Taman.

"Apa hubunganmu dengan Freen? Bukannya sudah sering mama katakan, kalau di masa depan mama ingin kamu mempunyai keluarga kecil yang bahagia. Menikahi laki-laki lalu memiliki anak-anak yang lucu" Rawe menatap anaknya dengan curiga.

Becky mendelik kaget
"Apa yang mama bicarakan. Tentu saja kami berteman. Dan mengenai keluarga kecil yang mama inginkan itu, heeyy umur Becky baru 17 tahun. Becky belum ingin berkeluarga"

"Tidak sekarang Becky. Setidaknya kamu mungkin memiliki seseorang LAKI-LAKI yang mungkin kamu suka" tegas Rawe menekankan kata laki-laki.

Becky nampak frustasi karena pertemanannya dengan Freen selalu dicurigai oleh mamanya. Mama Becky tidak pernah menunjukkan sikap ini di depan Freen. Bahkan hubungan dua keluarga ini sangat harmonis.
Untuk mencapai rumah Becky, Freen hanya perlu melewati 3 rumah tetangganya. mama Becky dan Kakak laki-laki Becky yang bernama Roy Armstrong berteman baik dengan Ayah dan Ibu Freen.

Walaupun di Thailand pernikahan sejenis sudah dilegalkan tetap saja ada sebagian rakyatnya termasuk nyonya Rawe tidak menyetujui keputusan pemerintah Thailand tersebut.

I am Here For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang