BAB 8

1.5K 141 2
                                    

Tiga hari sudah Freen menjadi pendiam, dia hanya bicara seperlunya dengan Becky. Becky menyadari itu sejak awal tapi tidak punya kesempatan untuk berbicara berdua dengan Freen. Becky selalu diantar jemput oleh Non. Di kelas pun Freen selalu bergegas pergi ke ruang OSIS segera setelah bell berbunyi. Freen adalah seorang sekretaris OSIS. Entah memang sedang ada kegiatan atau hanya untuk menghindari Becky. Pernah suatu ketika Becky mengunjungi rumah Freen di sore hari pulang dari sekolah, namun hanya ada angin yang menyapanya. Pintu rumah itu terkunci rapat. Tidak ada seorang pun di rumah itu.

"Freen, tidak biasanya kamu seperti ini. Jikapun kamu pergi Les atau ke toko roti ibumu, pasti kamu mengabariku. Ini sudah tiga hari kamu tanpa kabar. Kenapa menjaga jarak denganku? Apa kamu marah aku punya kekasih. Tapi responmu saat itu biasa saja, bahkan kamu tersenyum seolah tidak ada beban di hatimu" Guman Becky yang masih mematung di depan gerbang rumah Freen yang tidak terlalu besar itu.

**********

"Nam. Aku merindukan Becky" ucap Freen seraya menghentikan kegiatan membaca nya di dalam kamar Nam.

Ya saat ini Freen sedang berada di kamar Nam. Dia sekarang lebih sering berada di kamar Nam dari pada di rumahnya sepulang sekolah.

Nam tahu semua yang terjadi. Freen sangat terbuka pada Nam tentang apapun, tentang dirinya yang jatuh cinta pada Becky sejak mereka masih kecil. Nam adalah teman Freen sejak sekolah menengah pertama.

"Mau sampai kapan menghindar? Kenapa tidak jujur saja Freen. Katakan kamu mencintainya dan kamu tidak terima dia punya pacar" ucap Nam gemas karena temannya sangat lambat menyelesaikan masalah.

"Aku tidak percaya diri melakukan itu, namun aku juga tidak tahan berlama-lama menghindarinya"
Keluh Freen.

"Terserah kau saja Freen. Aku sudah menyarankanmu untuk berterus terang saja pada Becky. Menurutmu Becky akan baik-baik saja sekarang dengan sikapmu yang seperti ini? Aku sangat kenal kalian dan aku sangat tahu bagaimana manjanya Becky kepadamu. Sesuatu yang tidak pernah dia lakukan pada temannya yang lain. Dan sekarang kau menghindarinya. Menurutmu apa dia bisa makan dan tidur dengan baik gara-gara sikapmu ini?? " Ucap Nam panjang lebar.

Freen mulai memikirkan perkataan Nam.

"Tapi dia sudah punya kekasih sekarang Nam. Bukankah dia tidak memerlukan pangeran kodoknya lagi? Jadi pasti dia akan baik-baik saja" ucap Freen dengan nada meremehkan.

"Kalau benar dia tidak butuh pangeran BODOH nya lagi. Kenapa handphone itu terus bergetar? Dia sudah menelponmu beberapa kali dari tadi!"

Freen sengaja menggunakan mode getar saja. Tapi ternyata Nam mengetahui bahwa Becky terus menelponnya sedari tadi.

"Kami dulu suka memainkan peran pangeran kodok dan putri raja Nam. Bukan pangeran bodoh!!" Wajah Freen merengut.

"Lebih cocok jadi pangerah BODOH sih menurutku" ucap Nam sambil santai mengunyah cemilannya

Buugggghh

Bantal pun melayang ke wajah Nam yang malang. Lalu mengenai cemilannya sehingga jatuh ke lantai.

"Aaaarrrrhhh apa-apaan kau Freen!!" Nam histeris dengan geramnya.

Freen hanya tertawa ngakak lalu melanjutkan membaca tanpa menggubris panggilan telepon dari Becky.

**********

BECKY POV

Ini sudah hari ke empat Freen bersikap aneh. Aku harus bicara dengannya, dia sudah melanggar janjinya karena mengabaikan telepon dan pesan-pesan ku di Line.

Aku baru saja sampai di sekolah diantar Phi Non. Sebenarnya aku malas dia terus mengantar jemput ku, tapi aku tidak punya alasan untuk menolak karena Freen tidak menjemput ku lagi sejak hari dimana dia melihatku bersama phi Non di parkir sekolah.

I am Here For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang