Asisten rumah tangga keluarga Becky membuka pintu utama segera setelah Freen menekan Bell di dekat pintu. Tangan kanannya tetap setia memapah tubuh Becky yang tampak lemah.
"Nona Becky, kau kenapa?" Ada guratan kekhawatiran di raut wajah Phi Mai.
"Aku baik-baik saja phi. Tolong buatkan aku susu hangat" ujar Becky lemas.
Freen melangkahkan kakinya ke dalam rumah sesaat setelah Phi Mai menuju dapur dengan tergesa untuk memenuhi keinginan Nona nya.
Sesampai di ruang tamu, seorang laki-laki tampan berusia 23 tahun, dengan mengenakan pakaian kantor yang rapi dan terkesan mahal, segera mengangkat bokongnya dari sofa dan bergegas menghampiri mereka.
"Sayang maafkan phi. Phi tidak bisa menjemputmu tadi karena sedang meeting. Selesai meeting phi langsung menuju rumah karena Freen bilang dia sedang dalam perjalanan pulang denganmu. Kenapa handphone mu tidak bisa dihubungi?" ada guratan kekhawatiran di wajahnya.
Tanpa menunggu jawaban Becky, Non segera mengambil alih tubuh Becky dari tangan Freen. Becky terhuyung sejenak karena sikap Non tersebut.
Freen mengerutkan keningnya, namun tidak berbuat apapun. Non adalah pacar Becky, pacar yang direstui keluarga Armstrong.
Dia merasa tidak punya hak untuk protes."Mati phi" jawab Becky singkat.
"Freen pulanglah, terimakasih karena sudah mengantar Becky. Biar aku yang mengurus Becky sekarang" ucap Non datar.
Freen tidak beranjak dari posisinya. Diam tak bergeming sambil menatap Becky yang sudah berpindah posisi ke kungkungan Non.
"Tunggu apalagi?" Non menaikkan alis kanannya
Freen menunjukkan raut wajah seolah meminta persetujuan Becky.
"Becky, kamu tidak masalah aku tinggal pulang?" Tanya Freen lembut.Becky mengangguk lemas. Dia malas berdebat dengan Non, jika harus meminta Freen tetap menemaninya di rumah sedangkan sudah ada Non sekarang di rumah itu bersamanya.
"Sampai bertemu besok di sekolah Freen. Kirim pesan padaku kalau kamu sudah sampai rumah. Okay?" Lirih Becky.
Freen pun beranjak meninggalkan rumah megah berlantai 2 itu. Perasaan cemburunya ia tutupi dengan senyum palsu yang dia tunjukkan ke seseorang yang dia sebut sahabatnya yang saat ini sudah bersama sang kekasih. Freen kemudian memesan Taxi dan kembali ke sekolahnya untuk mengambil Motor Honda CBR150R miliknya yang sengaja dia tinggal untuk menemani Becky di dalam Taxi tadi.
**********
Non mengantar Becky ke dalam kamarnya. Rumah Becky tampak sepi hanya ada seorang penjaga gerbang di dekat pagar rumah dan phi Mai, satu-satunya asisten rumah tangga keluarga itu. Dimana orang tua dan kakaknya?
Rawe dan Roy Armstrong selalu disibukkan dengan mengurus perusahaan yang ditinggalkan tuan Renald Armstrong, papa Becky yang sudah meninggal dunia 2 tahun lalu karena sakit. Pada awalnya mama Becky selalu tinggal di rumah untuk merawat anak-anak dan mengurus urusan rumah tangga. Sejak tuan Renald tidak ada. Mau tidak mau, Rawe juga ikut mengelola perusahaan bersama Roy."Minumlah dulu susu hangat ini sayang. Lalu istirahatlah" ujar Non lalu memberikan susu hangat kepada Becky yang sudah terduduk di tempat tidurnya.
Becky menurut dan mengambil susu tersebut. Sesaat kemudian Handphone Non terdengar berdering
*Sawadhi Kap*
.......
*Apa harus sekarang? Bisakah ditunda?*
.......
*Baiklah saya segera kembali ke kantor*
Lalu Non menutup teleponnya.
"Sayang. Aku ada urusan mendadak di kantor. Aku harus kembali segera. Sebaiknya kamu istirahat, nanti aku beri pesan kepada phi Mai untuk menjagamu" ucap Non lalu mengecup kening Becky.
Becky mengerutkan keningnya
"Jika memang dari awal kamu tidak bisa menemaniku. Kenapa meminta Freen pulang? Dia jauh lebih bisa aku andalkan daripada kamu yang hanya sibuk dengan duniamu saja!!" Ketus Becky"Berhenti membandingkanku dengan perempuan itu!" Emosi Non mulai tersulut mendengar ucapan Becky
"Kenapa marah? Bukankah memang benar dia lebih baik dari kamu?!" Becky tak kalah emosi.
Non menyipitkan matanya curiga
"Jujurlah! Katakan padaku yang sebenarnya! Kamu mencintainya bukan?! Sehingga kamu selalu membanding-bandingkanku bahkan setelah aku menunjukkan usahaku untukmu?!""Iya! Kamu benar! Aku mencintainya!"
Plaaakkk!!!!
Tamparan keras mengenai pipi Becky. Becky terkejut lalu segera memegang pipi kirinya berusaha menahan rasa sakit.
Non menatap nanar tangan kanannya, dia sendiri juga terkejut karena emosinya yang tidak bisa dia control.
"Sayang maafkan aku. Aku terlalu emosi. Aku tid.." kata-kata Non terputus."Cukup Phi Non! Pergilah. Aku tidak ingin berdebat" Becky membalikkan badannya lalu berbaring memunggungi Non.
Non tidak bisa berlama-lama lagi disana, telepon genggamnya berdering lagi menandakan dia harus segera ke kantor.
"Sayang sekali lagi, maafkan aku. Aku harus pergi sekarang, nanti kita bicarakan ini lagi. Aku tahu, kamu tidak sungguh-sungguh mengatakan bahwa kamu mencintainya. Aku tahu, kamu mencintaiku" ucap Non tanpa berani menyentuh Becky
"Phi! Tolong jangan katakan apapun pada Mama. Aku tidak mau bertengkar dengannya" Becky bersuara tanpa menoleh.
"Baiklah sayang" ucap Non lalu berlari kecil meninggalkan kamar Becky dengan perasaan yang tidak menentu.
Becky mulai menangis dalam kesendiriannya. Dia mulai merindukan Freen dan ingin menghubunginya. Tapi sial nya dia belum mengisi daya HP nya.
Siapa sebenarnya Non?
Kenapa Non bisa menjadi kekasih Becky?
Bagaimana sebenarnya perasaan Becky kepada Non? Dan juga Freen?Hy Reader😊. Inget vote ya, karena 1 vote kalian sangat berarti untukku.

KAMU SEDANG MEMBACA
I am Here For You
Teen FictionTidak apa-apa jika tidak sesuai keinginanku, tidak apa-apa jika kamu tidak menjadi milikku, sungguh. Yang terpenting bagiku adalah kamu bahagia. Senyummu, tawamu, bahagiamu adalah prioritasku. Warning 18+ 🔥 #GXG #freenbecky