BAB 18

1.9K 199 17
                                        

Dengan gerakan cepat Becky mengambil pakaiannya yang tergeletak sembarangan lalu berlari menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, sedangkan Freen berjalan menuju pintu seraya membukanya.

"Kenapa lama sekali buka pin.." suara sang mama terjeda karena ternyata yang membuka pintu bukan anaknya.

"Maaf tante" ucap Freen

"Freen, kenapa tiba-tiba ada di kamar Becky?" Rawe menyatukan alisnya.

"Se.. semalam Becky meminta Flashdisk nya yang tidak sengaja terbawa oleh Freen tante, jadi Freen bawakan" - Freen menjawab gugup.

"Untung aku bisa membuat sebuah kebohongan dengan cepat" batin Freen.

"Hanya karena itu, malam-malam kamu kesini? Seperti tidak ada hari esok" jawab Rawe dengan ketus.

"Mama..,, kenapa bicara seperti itu pada Freen" pekik Becky mendekati mereka di ambang pintu.

"Tidak ada maksud apa-apa, hanya heran saja. Sudah cepat, kalian turun! Sarapan dulu" ujar Rawe kemudian. Tanpa menunggu jawaban dari dua gadis yang saling pandang di depan pintu kamar, dia langsung menuruni tangga menuju ruang makan keluarga Armstrong.

"Sayang, sarapan dulu yuk" ucap Becky lembut sambil mengelus lengan Freen.

Freen hanya mengangguk. Pikirannya masih terganjal dengan gelagat ibu Becky yang seperti tidak menyukainya sedari dulu.

*Di Ruang makan*

Duduklah mama Rawe, Roy, Freen dan Becky yang sedang menikmati sarapan telur mata sapi, sosis, salad sayur dan beberapa buah potong yang tersaji di atas meja.

"Freen, ini untukmu" seseorang meletakkan sebuah sosis bakar di piring makan Freen.

"Terimakasih Phi" jawab Freen sambil senyum.

"Makan yang banyak ya" jawab Roy.

Ya...
Yang melakukannya adalah Roy. Dia terlihat sangat senang karena pagi-pagi sudah melihat gadis yang disukainya dari dulu tiba-tiba berada di rumahnya.

"Freen, kamu sibuk hari ini? Phi mau meminta tolong menemani phi membeli sesuatu" Tanya Roy lagi.

"Hah? Hmmm.." Freen terkejut dengan ajakan phi Roy yang duduk di depannya. Dia menunda jawabannya dan segera melirik ke orang yang duduk disebelahnya.

"Astaga! tatapannya maut sekali" batin Freen melihat sorot mata Becky kepadanya.

"Maaf phi. Aku harus menyelesaikan tugas kampus untuk aku kumpulkan hari senin" jawab Freen kemudian.

"Hmmm baiklah, mungkin lain saja saat kamu tidak sibuk ya" Roy tampak kecewa dengan jawaban Freen.

Freen hanya membalasnya dengan senyum seraya menyendok salad yang ada di depannya lalu meletakkannya di piring Becky.

"Perbanyak makan serat Becbec, jangan milktea terus. Tidak sehat"
Ucap Freen kemudian dengan sorot mata teduhnya memandangi Becky.
Sorot mata yang penuh akan cinta.

"Terimakasih Freen" ucap Becky singkat dengan sorot mata tidak setajam sebelumnya.

Tanpa mereka sadari si empu nya rumah memperhatian interaksi ketiga orang yang sedang makan di meja tersebut.

"Freen" panggilnya kemudian.

"Ya tante" sahut Freen seraya menoleh ke depan tempat Mama Rawe duduk di sebelah Roy.

"Bagaimana kabar kakakmu?" Tanyanya kemudian

"Masih di Prancis tante, mungkin beberapa bulan lagi lulus" ucap Freen sopan.

I am Here For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang