BAB 7

601 73 0
                                    

Senin pagi yang cerah. Freen sudah berkutat di dapur sambil bernyanyi-nyanyi dengan suara yang merdu, menyiapkan sarapan sederhana untuk orang tua dan dirinya sendiri. Freen sudah mengenakan seragam sekolahnya.

Apakah mereka tidak memiliki asisten rumah tangga? Jawabannya tidak. Freen sendiri yang meminta ibu nya untuk tidak mencari asisten rumah tangga. Dia bilang dia akan membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, mencuci baju dan membersihkan rumah.

Apakah karena tidak mampu membayar? Tentu saja mampu. Freen memiliki tabungan yang lumayan banyak. Uang bulanan yang ayahnya kirimkan hanya dia gunakan sedikit hanya saat dibutuhkan saja. Freen bukan orang yang suka berfoya-foya. Dia menerapkan gaya hidup yang sederhana. Freen sedari kecil selalu mendapatkan beasiswa karena nilai sekolahnya selalu paling tinggi diantara seluruh siswa di sekolah manapun yang dia pilih, jadi uang tabungannya semakin hari semakin banyak.

"Wah anak ayah sepertinya sedang bahagia. Pagi-pagi begini sudah bernyanyi sambil tersenyum manis" ucap ayahnya yang baru keluar dari kamar.

"Silahkan duduk ayah. Sarapan sudah siap" ucap Freen sumringah.

"Kenapa kamu nampak senang pagi ini?" Tanya ayahnya.

"Tidak apa-apa yah. Freen hanya ingin memberikan kejutan pada seseorang. Hehe" jawab Freen.

"Seseorang yang kamu maksud pasti seseorang yang ayah kenal, yang rumah nya hanya beberapa langkah dari rumah Kita, seorang gadis cantik berdarah inggris. Lalu.."

"Stop ayah. Kenapa diperjelas sekali!" Freen mendengus kesal

Sang ayah hanya tertawa terbahak-bahak. Dia tahu, Freen tidak akan mempedulikan orang lain. Jika ada orang yang dia pedulikan, pasti hanya gadis itu.

*********

Pulang dari mall kemarin malam, Freen merenung di kamarnya. Sampai akhirnya dia membuat keputusan untuk segera menyatakan perasaan kenapa Becky.

"Becky. Apapun jawabmu nanti akan aku terima. Aku juga tidak ingin kamu merasa bingung tentang penyebab aku menyentuhmu. Aku benar-benar mencintaimu princess"
Batin Freen

Becky sudah membalas pesannya sejak sore hari. Melalui balasannya sepertinya becky tidak menunjukkan kemarahan, malahan dia ingin segera bertemu dengan Freen. Hal itu juga yang membuat Freen untuk membulatkan tekadnya untuk segera menyatakan cinta ke tuan putri kesayangannya itu.

"Princess maaf, besok aku tidak bisa menjemputmu seperti biasa. Aku ada urusan sebelum ke sekolah. Bisakah meminta phi mu dulu yang mengantarkanmu ke sekolah besok. Nanti pulangnya dengan ku"
Itulah pesan yang dikirim Freen kepada Becky sebelum dia tidur.

************

Setelah menyelesaikan sarapannya. Freen segera menaiki motor Sport kesayangannya menuju toko bunga dan toko coklat. Inilah alasannya kenapa Freen tidak bisa menjemput Becky. Bisa bisa rencananya gagal total jika Becky ikut.

Suasana sekolah masih sepi hanya beberapa siswa yang sudah datang memasuki sekolah Elite tersebut. Freen bisa sekolah di tempat ini tanpa membayar sepeserpun karena kepintarannya, sedangkan siswa siswi lain harus merogoh kocek yang lumayan besar untuk bisa belajar di sekolah tersebut dengan nyaman.

Di tangan kanan dan kirinya Freen menggenggam sebuah buket bunga yang cantik dan sebuah bingkisan kecil berisi coklat. Dia sedang berdiri di taman sekolah yang berlokasi dekat dengan gerbang sekolah. Jadi dia bisa dengan mudah melihat siswa siswi yang baru datang.

Suasana sekolah mulai ramai.

"Kenapa aku belum melihat Becky sedari tadi, apakah dia terlambat ya"
Freen mulai gusar.

Sampai akhirnya dia melihat sebuah mobil BMW X3 keluaran terbaru memasuki gerbang dan ketika mobil itu berhenti, muncullah seorang Pria tampan dari balik kemudinya dan membukakan pintu untuk seseorang yang duduk di sebelahnya.

Freen menatap syok gadis yang dibukakan pintu oleh sang pria tampan. Kemudian itu nampak mencium kening si gadis.

Si gadis tiba-tiba melirik Freen yang berdiri tidak jauh darinya. Freen segera bergerak menyembunyikan diri ke balik pohon dan meletakkan apa yang dia bawa secara sembarang di bawah pohon itu.

"Siapa pria itu. Dia mencium kening Becky?? Kenapa Becky tidak  menceritakan ini padaku!?" Gerutu freen dengan perasaan sesaknya.

*******
"Sepertinya aku melihat Freen di dekat taman tadi. Tapi tiba-tiba tidak ada. Apa aku salah lihat ya" batin Becky.

"Sayang, kenapa kamu melamun" ucap Non menyadarkan Becky.

"Tidak phi. Aku seperti melihat temanku tadi" jawab Becky.

Freen tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua entah muncul dari mana.

"Freen!" Sapa Becky dengan sumringah. Dia sangat merindukan sosok itu sejak dua hari ini.

"Hay Beck. Maaf tidak bisa menjemputmu tadi" Freen mencoba bersikap biasa

"Siapa? Saudaramu?" Lanjut Freen

"Kenalin aku Non. Kekasih Becky" non mengulurkan tangannya ingin menjabat tangan Freen

Jleb...

Freen tampat mematung. Mencoba sekuat mungkin mengontrol gejolak yang ada di dadanya.

"What??!! Seriously?? Kesayanganku punya kekasih??" Batin Freen bergemuruh.

Tapi raut wajahnya tetap flat.

"Becky, kamu tidak pernah cerita sebelumnya kalau kamu punya kekasih? Kamu mulai main rahasia rahasiaan dari sahabatmu ini kah?" Again, Freen kembali senyum dalam mode kepura-puraannya.

"Freen kenapa kamu tidak menunjukkan tanda tanda cemburu. Apa benar, jika perasaanku untukmu bertepuk sebelah tangan " Ucap Becky dalam hati.

"Sayang, kenapa melamun?" Lagi lagi Non menyadarkan Becky.

"Tuhan, sakit sekali. Orang yang aku jaga selama ini dipanggil 'sayang' oleh seorang pria dan berstatus sebagai kekasihnya" Pekik Freen dalam hati.

"Hmmmm Phi Non. Pulanglah. Aku akan ke kelas" ucap Becky lalu segera memeluk lengan Freen dan menariknya menuju kelas.

Non pun melanjutkan perjalanannya menuju Kantor.

"Beck!" Freen menghentikan langkah Becky

"Nanti aku ceritakan Freen. Kita ke kelas dulu"- Becky

"Kamu duluan saja ke kelas, aku harus ke toilet dulu" - Freen

"Aku temani ya" - Becky

" Tidak usah princess. Nanti terlambat masuk kelas, lihat! Kamu masih menggendong tas mu" Freen memberikan senyum teduhnya.

Becky melepas pelukannya di lengan Freen

"Jangan lama-lama kita harus bicara" ucap Becky menatap Freen dengan sendu.

Freen tidak bicara lagi, melainkan langsung mengubah langkahnya menuju taman tempat dia meletakkan bunga dan bingkisan yang pada awalnya akan dia gunakan untuk menyatakan cintanya ke Becky.

"Beck. Aku terlambat. Sekarang kamu milik seseorang"

Freen sudah tidak bisa membendung air matanya. Dia menangis tanpa suara sambil memeluk bunga dan bingkisan itu.

Hay Reader..,,

Mohon di vote ya,, karena vote kalian sangat berarti untukku 😊

I am Here For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang