BAB 15

2.7K 172 4
                                        

Siang itu di ruang tamu sebuah rumah dua lantai yang cukup luas dengan gaya minimalis tapi elegan, dua sahabat sedang berdiskusi tentang bisnis atau pekerjaan apa yang bisa digeluti tanpa meninggalkan bangku kuliah.

"Terimakasih phi Pia" ucap Nam kepada asisten rumah tangganya yang menyajikan Jus Jeruk dan beberapa cemilan di meja.

"Nam, ada audisi model iklan di perusahaan IGS Studio dan audisi talent juga di agensi GDS 59 Bagimana kalau kita mencobanya? Penampilan dan suara kita cukup bisa di jual menurutku" ujar Freen bersemangat.

"Kamu mengajakku masuk ke dunia hiburan Freen? Bagaimana dengan bisnis keluargaku?" Jawab Nam.

Keluarga Nam sendiri memiliki sebuah Perusahan Farmasi yang cukup besar di Bangkok yang dipimpin oleh ayah Nam sendiri, serta beberapa apotek yang tersebar di beberapa kota di Negara Thailand yang dikelola oleh Ibu Nam. Itulah sebabnya Nam berkuliah di jurusan Farmasi agar lebih paham mengenai apa yang digeluti keluarganya.

Freen hanya tertawa kecil
"Atau kita bisa mulai menjadi konten kreator atau youtuber?"
Lanjutnya.

"Boleh juga. Kamu ingat, apapun yang kamu upload di sosial media selalu FYP dengan like dan komentar yang mencapai ribuan karena wajahmu yang cantik dan tampan itu"

Freen suka mengunggah kegiatannya di sekolah dan kampus selama ini. Terkadang dia menggunggah video sedang bermain gitar sambil bernyanyi, melukis bahkan hanya sekedar tersenyum dan tertawa. Entah kenapa banyak sekali yang menyukai video-video yang dia unggah di sosial media.

"Sejujurnya banyak sekali ide-ide bisnis dalam kepalaku Nam, akan aku kerjakan satu persatu" ucap Freen bersemangat.

"Apa yang membuatmu sesemangat ini Freen? Bukankah awalnya niatmu adalah fokus kuliah dan bekerja di perusahaan besar atau melamar pekerjaan di negara luar yang memiliki kurs mata uang yang tinggi seperti ayahmu"

"Nam. Aku ingin bercerita.." ucap Freen kemudian.

Lalu membisikkan sesuatu ke telinga sahabatnya itu...

"Whaaaaaatttt??!!" Teriak Nam dengan mata yang membulat sempurna.

**************

Sementara di sebuah rumah mewah duduklah seorang gadis cantik bersama kakak dan mama nya di ruang makan dengan seorang maid yang melayani makan siang mereka.

"Tumben kamu mau pulang Beck" sindir sang mama.

"Mamaaa,, kenapa bicara seperti itu. Bukannya tidak mau, kan Becky sibuk kuliah" Elak Becky sie gadis cantik.

"Apa weekend juga kuliah?" Sambung sang kakak

"Banyak tugas kak. Aku juga harus mewawancarai orang-orang dan menyalin ucapan dan ekspresi mereka dalam bentuk tulisan. Kuliah Psikologi tidak santai kakakku" ujar Becky.

"Bukan hanya karena sibuk sih. Tapi aku tidak mau lama-lama berjauhan dari Freen. Hihihi" batin Becky.

"Freen apa kabarnya Beck? Aku sudah lama tidak melihatnya" sambung phi Roy, kakaknya Becky.

Becky mengernyitkan dahinya,, begitupun mama mereka menatap anak sulungnya dengan tatapan tidak suka.

"Dia juga sibuk berkuliah sama seperti ku phi" jawab Becky enteng.

"Kapan dia mampir ke rumah kita? Aku ingin mengobrol. Sepertinya  merindukan Freen"  Roy tersenyum lebar.

Becky melongo mendengar Roy merindukan Freen. Tapi sebelum Becky sempat menjawab, mama mereka langsung berkata dengan sengit.

"Roy, bagaimana bisa kamu masih memikirkan anak itu disaat kamu sudah punya pasangan?!"

Roy mendecak kesal
"Nita itu pilihan mama, bukan pilihanku"

I am Here For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang