Pada malam yang megah di Konoha, sebuah acara besar diadakan oleh Daimyo Negara Api. Para tamu undangan datang dari berbagai kalangan, tidak hanya dari klan-klan terpandang di Konoha, tetapi juga dari desa-desa tetangga. Acara ini begitu istimewa, dengan berbagai pameran seni dan benda-benda langka yang dipajang, tetapi yang paling dinanti-nantikan oleh semua orang adalah puncak acara: pelelangan cincin legendaris, The Pink Star.
Cincin itu adalah karya seni yang tak ternilai harganya. Bertahtakan berlian pink seberat 59,6 carat, cincin ini ditemukan di Afrika pada tahun 1999 dan diproses selama dua tahun untuk mencapai keindahannya yang memukau. Kilauannya memikat semua orang yang melihatnya, seperti sebuah bintang merah muda yang bersinar di malam hari.
Ruangan besar itu dipenuhi oleh tokoh-tokoh penting: kepala klan dari seluruh Konoha, Daimyo dari negara-negara tetangga, bahkan perwakilan dari Sunagakure dan Kirigakure. Uchiha Shisui, duduk di antara para tamu dari Konoha, tak pernah membayangkan bahwa sebuah cincin bisa menarik perhatiannya begitu dalam. Tapi ketika matanya tertuju pada The Pink Star, pikirannya langsung melayang kepada Sakura. Cincin itu, dengan warnanya yang lembut namun berkilau, mengingatkannya pada kekasihnya yang juga berwarna serupa—indah, kuat, dan langka.
Shisui tak pernah terlalu memedulikan hal-hal materi, apalagi perhiasan. Tapi kali ini, sesuatu dalam dirinya berubah. Dia merasa cincin itu adalah simbol yang sempurna untuk cintanya pada Sakura, sesuatu yang ingin dia berikan untuk memperkuat ikatan mereka.
"Sangat indah bukan, cincin itu?" ucap beberapa orang yang berada di ruangan itu.
"Aku akan mendapatkan cincin itu" gumam Shisui.
Saat pelelangan dimulai, suasana ruangan menjadi tegang. Tawaran demi tawaran diajukan oleh para bangsawan, kepala klan, dan para pebisnis kaya dari seluruh penjuru negeri. Angka terus naik dengan cepat, hingga mencapai jumlah yang mengejutkan. Setiap tawaran tampak lebih tinggi dari yang sebelumnya, tapi Shisui tetap tenang, menunggu saat yang tepat.
Setelah beberapa waktu, harga cincin itu telah mencapai angka yang tidak terbayangkan oleh banyak orang. Banyak peserta lelang yang sudah mundur, menyadari bahwa angka yang diajukan sudah di luar jangkauan mereka. Namun, Shisui masih belum bergerak.
"500 juta Ryo!" seru seorang peserta lelang dari desa tetangga. Ruangan itu berbisik-bisik, tercengang dengan angka yang disebutkan.
Shisui memejamkan mata sejenak, mengingat senyum Sakura yang selalu membuat hatinya hangat. Tanpa ragu-ragu lagi, dia angkat tangannya, suaranya tenang namun tegas. "1 miliar Ryo."
Kata-kata itu menggema di seluruh ruangan, membuat semua orang terdiam seketika. Seluruh mata tertuju padanya, terkejut dengan angka fantastis yang baru saja diajukan. Bahkan sang juru lelang pun terhenti sejenak, terkejut dengan jumlah yang baru saja ditawarkan. Suasana yang awalnya ramai tiba-tiba menjadi sunyi, hanya terdengar suara bisik-bisik pelan di antara para tamu.
Kagami, ayah Shisui, yang juga hadir di acara itu, menatap anaknya dengan ekspresi heran.
"Shisui untuk apa kau membeli cincin dengan harga yang sangat tinggi" bisik ayahnya.
"Aku suka dengan cincinya" jawab Shisui dengan tersenyum simpul.
"1 miliar Ryo… ada yang menawar lebih tinggi?" tanya juru lelang, matanya berkeliling di ruangan, mencari siapa saja yang mungkin masih berani menyaingi tawaran luar biasa ini.
Namun, tidak ada yang berbicara. Semua yang hadir menyadari bahwa Shisui sudah menetapkan harga yang tidak bisa ditandingi. Bahkan para bangsawan dan pengusaha kaya yang biasanya tidak pernah mundur dalam pelelangan, kini hanya bisa menatap dengan rasa hormat sekaligus terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupefy (Shisui X Sakura)
FanficMalam yang indah yang menenangkan membuat Shisui tersenyum dan gembira, inilah yang selama ini ia cari, kebahagiaan ini yang ia maksud, kedamaian dan memulai kehidupannya, dengan wanita yang ia cintai, ya dia jatuh cinta, dirinya mengaku kalah, dia...