Setelah Kagami berbicara dengan Sakura, suasana di kamar itu hening sejenak. Sakura menatap keluar jendela, mencoba mencerna pembicaraan mereka. Tak lama kemudian, pintu kamar perlahan terbuka, dan di sana berdiri Shisui. Mata hitamnya yang biasanya penuh semangat kini sembab dan kemerahan, jelas menunjukkan bahwa ia baru saja menangis. Dengan langkah pelan, Shisui mendekat, keraguan tampak di setiap gerakannya.
Ia mendekati Sakura yang duduk dipinggir ranjang dan memeluk Sakura.
"Sayang... Maafin aku yaa" mohon Shisui yang kembali menangis.
"Iyaa" gumam Sakura.
"Sayang jangan marah, aku minta maaf" mintanya lagi, ia mendengar suara Sakura yang tidak ikhlas memaafkannya.
"Iya aku maafin" jawab Sakura sekenanya.
"Kamu ga ikhlas gitu bilangnya" ucap Shisui yang melepas pelukannya.
"Dasar tukang ngadu" gerutu Sakura yang malas.
Shisui tertawa geli menghapus sisa air mata dimatanya dengan kasar.
"Aku engga ngadu sayang, Tousan bertanya, dan aku menjawab""Tetap saja menyebalkan, gimana rasanya hah?!! Ga enakan?" tanya Sakura kesal.
"Iya sayang maaf ya... Gadis semalam itu Izumi pacarnya Itachi, dia nanyai Itachi karena belum ngasih kabar terus menanyakan kabar kamu" ucap Shisui.
"Hmm..." gumam Sakura yang masih kesal.
"Gak marah lagi kan?" tanya Shisui memastikan.
Sakura menggeleng malas, dari pada Shisui nangis lagi terus ngadu keayah mertuanya.
"Sayang..." rengek Shisui.
"Apa sih?!!" kesal Sakura.
"Maaf... Jangan ngambek lagi" minta Shisui yang memelas lalu tidur dipangkuan Sakura.
"Anak Tousan yang baik... Lihat Kaasan merajuk dengan Tousan, Tousan kangen sama kamu" bisik Shisui lalu mengecup perut Sakura.
"Shisui awas aku laper" ucap Sakura.
"Tousan akan usahakan nanti malam menengokmu ya sayang" bisiknya lagi lalu mengecup perut Sakura berkali.
Shisui pun bangun dari tidurnya, "kamu mau makan apa sayang?" tanya Shisui denga lembut sambil membelai pipi Sakura.
"Aku mau makan yang pedas!!" ucap Sakura dengan penekanan diakhir.
Shisui menelan ludahnya dengan susah payah melihat ekspresi wajah Sakura.
"Apa sayang? Aku akan belikan" tanya Shisui dengan lembut juga takut kalau Sakura marah lagi.
"Kamu bikin makanan apapun itu yang berkuah pedas dan gurih tanpa bantuan pelayan" minta Sakura.
Shisui yang baru saja mendengar permintaan Sakura, bangkit dengan penuh tekad. Ia tahu ini bukan tugas mudah, terutama karena Sakura menginginkan masakan yang spesifik dan pedas, dan yang terpenting, ia harus membuatnya sendiri tanpa bantuan pelayan. Meski demikian, Shisui tak ingin mengecewakan istrinya.
"Aku akan segera mulai, sayang. Tunggu di sini, ya," katanya dengan senyum tipis, berusaha menenangkan Sakura yang tampak masih sedikit kesal.
"Jangan lama-lama!" balas Sakura singkat, sambil menyandarkan diri pada bantal.
Shisui keluar dari kamar dan berjalan cepat menuju dapur. Ia jarang sekali memasak bukan berarti ia tidak bisa memasak, ia bisa cuma hanya makanan tertentu dan yang di minta Sakura adalah makanan berkuah pedas, apa yang harus ia buat? apalagi di dapur besar klan Uchiha yang biasanya dipenuhi pelayan kini ia mengusir semua pelayan tersebut untuk fokus membuat makanan spesial. Demi Sakura dan demi membuktikan bahwa ia bisa menjadi suami yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupefy (Shisui X Sakura)
Fiksi PenggemarMalam yang indah yang menenangkan membuat Shisui tersenyum dan gembira, inilah yang selama ini ia cari, kebahagiaan ini yang ia maksud, kedamaian dan memulai kehidupannya, dengan wanita yang ia cintai, ya dia jatuh cinta, dirinya mengaku kalah, dia...