Hal apa yang membuat hidup kalian bahagia. Mempunyai rumah mewah? Uang berlimpah? Atau cinta manusia? Ketiganya tidak ada yang abadi bukan? Rumah mewah bisa hancur seketika, uang bisa hilang dan cinta manusia bisa membuat kecewa. Lantas kebahagiaan apa, yang selama ini kita harapkan? Hidup bergelimang harta yang tidak menjanjikan kita selamanya akan bahagia, uang yang selama ini kita cari bisa habis dalam beberapa waktu, dan manusia bisa kapan saja berubah. Apa itu yang di namakan kebahagiaan?
"Belum pernah aku temui kebahagiaan sejati, selain berharap kebahagiaan darinya."
-Puputmput159
Di sebuah taman, seorang perempuan cantik sedang menatap danau yang begitu indah yang di kelilingi dengan bunga bunga. Hidup tanpa sosok seorang ayah, sungguh terasa berat yang telah ia lalui selama ini. Hidup hanya mengikuti alur dari sang khalik yang harus ia jalani.
Dirinya pernah ingin menyerah, ingin hilang dari dunia ini, tapi apalah daya. Ia harus bisa melalui semuanya seorang diri tanpa sosok pelindung di sampingnya.
Ketika sedang menatap danau, tiba tiba seorang gadis kecil menghampiri dan duduk di sampingnya.
"Bole ilwa uduk di sini?"Tanya gadis kecil itu yang menunjuk kursi yang mereka duduki.
"Boleh kok, nama adek siapa?"Tanya meera ketika mereka duduk bersampingan.
"ilwa, kalo aca?"Tanya balik gadis kecil yang terlihat mengemaskan di mata wanita itu.
"Nama kakak, meera"ujarnya yang berjabat tangan dengan gadis itu.
"Aca ira?"Tanyanya yang menatap polos kepada meera.
"Iya sayang kakak ira, kamu kesini sama siapa? Kamu kok sendirian"ujarb meera beruntun.
"ilwa ama abang, abang eli esklim di ana. ilwa osen terus alan alan dan ketemu aca"ujarnya yang berusaha menjelaskan, walaupun terkadang ada yang meera tidak mengerti.
Ketika dua wanita beda usia itu sedang mengobrol layaknya teman akrab. Sedangkan di sisi lain, seorang pria tampan terlihat panik karena tidak melihat keberadaan sang adik di tempat. Ia lantas mencari cari sekitar taman dan 10 menit kemudian, akhirnya ia menemukan sang adik yang sedang duduk bersama orang lain, yakni seorang wanita.
"Hilwa"panggilnya yang membuat mereka berdua menoleh ke samping.
"Abang"teriak hilwa yang langsung berlari memeluk sang abang, sedangkan wanita itu hanya diam saja.
"Abang cariin kamu, ternyata di sini hmm"ujar pria itu yang menyentil hidung sang adik.
"ilwa agi obrol ama aca ira. Ayo abang enalan ama aca"ajaknya yang turun dari gendongan sang abang, dan berjalan menghampiri meera sambil mengenggam tangan abangnya.
"Aca"panggil gadis itu.
"Iya sayang, kenapa?"Tanya meera yang sedikit membungkukan badannya agar setara dengan gadis itu.
"Enalin ini abang ilwa, amanya bang aki"ujar gadis itu.
"Maksudnya zaki"tambah pria itu yang membenarkan ucapan sang adik, dan meera menganggukan kepalanya.
"Meera"ujar meera dan zaki berdehem sebagai jawaban.
Setelah pria yang bernama zaki itu mengucapkan terima kasih, mereka berdua lantas pamit pergi. Tapi sebelum itu, ada drama dari gadis kecil yang tiba tiba meminta nomor meera dan berakhir meera memberikannya. Drama selesai, mereka berdua pamit meninggalkan meera seorang diri di taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almeera Chairunnisa
Teen Fiction📌 FOLLOW SEBELUM BACA📌 Kehidupan itu laksana sebuah buku cerita, ada kisah sedih, kisah bahagia dan ada pula kisah yang membangkitkan. Akan tetapi, ketika halaman baru belum terbuka, maka kisah yg tersimpan di halaman berikutnya hanya akan menjad...