Ac 32

2 1 0
                                    

Hari, minggu, bahkan bulan berlalu begitu cepat. Setelah obrolan meera dengan sang abang kala itu, membuat hubungan mereka semakin membaik dan hangat kembali. Dan ibu dwi pun sudah menghangatkan diri kembali kepada anak anaknya.

Sedangkan salsa bersama kedua orangtuanya sudah lumayan cukup membaik, walaupun terkadang masih ada beberapa yang belum di perbaiki. Walaupun begitu, salsa tetap bersyukur di keadaan yang sekarang. Sedangkan keluarga ikhsan masih seperti biasa menjadi keluarga yang harmonis dan hangat, ilham masih sibuk dengan penerbangannya, dan ikhsan yang tengah sibuk dengan urusan kantornya. Dan perihal lamaran waktu itu, ikhsan sudah ikhlas menerima dan sekarang tengah giat giatnya bekerja. Hubungan keluarga meera dengan keluarga ikhsan, maupun zaki masih berjalan baik dan sering berkomunikasi dengan dua keluarga tersebut.

Di pesantren wanita yang akan di jodohkan dengan zaki adalah ustadzah nurul, setelah beberapa hari, kedua orang tua zaki menemui keluarga ustadzah nurul dan di sanalah terlaksana kapan acara pernikahan mereka berdua. Acara pernikahan ustadz zaki dan ustadzah nurul adalah sekarang. Yang mana sekarang pesantren tengah ramai orang yang berdatangan yang ingin menyaksikan ijab kabul dari ustadz zaki yang di akan di laksanakan pada jam 9 pagi. Keluarga meera maupun keluarga ilham datang ke acara dan hubungan mereka menjadi sangat lebih dekat. Baik ikhsan, meera, maupun ustadz zaki ketika mereka bertemu tidak ada rasa sungkan ataupun malu. Malah sebaliknya ikhsan bersama ustadz zaki sudah berteman dekat walaupun baru beberapa bulan.

Pelaminan sudah di hias sedemikian rupa, para tamu sudah berdatangan dan meja akad yang sudah lengkap orang di sana. Menandakan ijab kobul sebentar lagi akan di laksanakan. Ustadz zaki merasa gugup bahkan tangannya sedikit gemetar.

"Apa bisa saya mulai?"Tanya penghulu.

"Bisa pak"ujar bapak dari ayah ustadzah nurul.

"Silahkan berjabat tangan dengan pria yang akan menjadi suami dari putri bapak"titah bapak penghulu, dan zaki berjabat tangan dengan ayah yang akan menjadi mertuanya.

"Saya Nikahkan Dan Saya Kawinkan Engkau Dengan Putri Saya Yang Bernama, Nafeesha Nurul Azkiya Binti Bapak Qusyairi Dengan Mahar Emas Sebesar 200gram, Seperangkat Alat Sholat Serta Satu Buah Rumah Di Bayar Tunai."

"Saya Terima Nikah Dan Kawinnya Nafeesha Nurul Azkiya Binti Bapak Qusyairi Dengan Mahar Tersebut Tunai"ujar lantang ustadz zaki

"Bagaimana para saksi sah?"

"Sah"

Alhamdulilah, setelah mengucapkan ijab kobul ustadz zaki merasakan lega. Dan mereka yang ada di sana melantunkan doa terlebih dahulu, baru setelah itu ustadzah nurul di panggil untuk menghadap kepada mempelai pria.

Ustadzah nurul di gandeng bersama salsa dan ustadzah aina yang mengapit kedua tangan kiri dan kanan. Berjalanan dengan pelan dan penuh anggun, ustadzah nurul nampak cantik memakai baju kebaya dengan singger sunda dan hijab menutup dadanya. Setelah selesai dengan pemasangan cincin, sungkeman kepada orang tua, dan poto poto dengan keluarga. Mereka berdua sudah duduk di pelaminan menunggu ucapan selamat dari para tamu. Tidak ada pernikahan mewah seperti yang lain, yang ada hanya pernikahan yang lumayan sederhana dengan kesan yang cukup mewah.

"Barakallah, selamat menempuh hidup baru ustadz-ustadzah. Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah"ujar ustadzah aina, dan ustadzah yang lain yang berada di kamar pengurus waktu itu.

"Aamiin syukron jazakillah dzah"jawab ustadzah nurul dan ustadz hanya menganggukan kepala. Setelah itu bergantian dengan yang lain.

"Selamat bro semoga menjadi keluarga yang langgeng"ujar ikhsan yang menepuk bahu yang sudah menajdi temannya.

"Aamiin terima kasih, jangan lupa nyusul ya"ujar ustadz zaki.

"Insyallah kapan-kapan ya. Hehe"jawabnya yang terkekeh pelan, selanjutnya ikhsan mengucapkan selamat kepada ustadzah nurul.

Setelah ikhsan turun di lanjut dengan meera dan salsa yang mengucapkan selamat.

"Selamat ustadz-ustadzah semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah"ujar meera.

"Aamiin terima kasih doanya, semoga segera nyusul ya ka"ujar ustadzah nurul dan meera hanya mengaminkan sambil tersenyum di balik cadarnya.

"Selamat ustadz-ustadzah ana, semoga menjadi keluarga yang langgeng dan sakinah, mawaddah, warahmah. Terima kasih sudah menemani ana selama ini ya bro"ujar bar bar salsa kepada sepupu laki lakinya itu.

"Ck, yang benar kalau ngedoain orang tuh"ketus ustadz zaki sedangkan ustadzah nurul hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"Iya iya, selamat ya semoga menjadi keluarga yang langgeng, yang sakinah, mawaddah, warahmah. Terima kasih khususnya buat ustadz zaki karena sudah menemani ana selama ini baik susah maupun senang. Semoga setelah ini zaki junior akan tiba. Hehe"ujarnya yang tertawa pelan yang tidak pernah bisa benar.

"Gak pernah benar emang ni orang, sudah sana"usir zaki.

"Malah di usir orang lagi ngedoain juga"jawab salsa.

"Terima kasih doanya, sudah sana pergi"usirnya lagi.

Salsa yang berhasil menjahili zaki pun akhirnya turun dari pelaminan dan berjalan menghampiri meera di sana. Mereka mengobrol dengan hilwa dan keluarga yang lain, yang mana tamu semakin banyak yang berdatangan. Baik dari kalangan sahabat ustadz zaki, sahabat ustadzah nurul, maupun dari kalangan sahabat kedua orang tua mereka.

Almeera ChairunnisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang