Pagi menjelang, namun Ireshi merasa tidak ada perbedaan yang mencolok. Matahari bersinar cerah di luar jendela, tetapi hatinya masih dipenuhi bayang-bayang mimpi buruk yang menghantuinya semalaman. Setelah berusaha beberapa saat untuk mengumpulkan keberanian, dia bangkit dari ranjang dan menatap bayangan dirinya di cermin.
Kepala penuh dengan pikiran, dia mengenakan gaun sederhana yang membuatnya merasa lebih ringan, jauh dari semua kemewahan yang sering menjadi beban. Aku perlu fokus, pikirnya. Hari ini, aku harus mencari cara untuk mengubah ketakutanku menjadi kekuatan.
Setelah sarapan, Ireshi memutuskan untuk berjalan-jalan di taman istana. Udara segar dan sinar matahari terasa menyegarkan, membantunya sedikit meredakan kegelisahan di dalam hati. Saat ia melangkah di antara bunga-bunga yang bermekaran, dia tidak bisa menahan senyumnya. Alam sekitarnya tampak bersahabat, seolah mengingatkan bahwa di balik kegelapan selalu ada cahaya.
Di tengah perjalanannya, Ireshi mendengar suara ceria yang memanggil namanya. “Ireshi!”
Dia menoleh dan melihat Tristan berlari mendekat, wajahnya berseri-seri. “Apa kabar? Sepertinya kau tidak terlihat segar pagi ini,” ujarnya dengan nada menggoda.
Ireshi menghela napas, berusaha menyembunyikan bekas ketakutannya. “Hanya sedikit lelah, mungkin terlalu banyak berpikir semalam.”
“Ah, jangan biarkan pikiranmu menguasai. Mari kita lakukan sesuatu yang menyenangkan! Aku menemukan tempat baru di taman ini yang sangat indah! Kau harus melihatnya,” ajak Tristan antusias.
Tanpa berpikir panjang, Ireshi setuju. Kadang, pelarian dari realitas adalah yang dibutuhkan untuk mendapatkan perspektif baru. Mereka berjalan bersama, bercanda dan tertawa, seolah beban di bahunya sedikit berkurang.
Ketika mereka sampai di tempat yang dimaksud, Ireshi terpesona oleh keindahan taman tersembunyi yang dikelilingi pepohonan rindang. Di tengahnya, terdapat danau kecil dengan air jernih, dan bunga-bunga liar bermekaran di sekelilingnya. “Wow, ini luar biasa!” serunya.
Tristan tersenyum bangga. “Aku tahu kau akan menyukainya. Kadang, kita hanya perlu menjauh dari kerumitan untuk menemukan keindahan yang sebenarnya.”
Mereka duduk di tepi danau, menikmati ketenangan. Sambil memandang air yang berkilauan, Ireshi merasa beban di hatinya mulai terangkat. “Tristan, terima kasih sudah mengajakku ke sini. Aku benar-benar membutuhkannya.”
“Selalu siap membantu,” jawab Tristan, sambil menatap Ireshi dengan serius. “Tetapi kau harus tahu, tidak apa-apa untuk merasa lelah. Ini adalah perjalanan yang panjang, dan kita semua memiliki bagian dalam cerita ini.”
Ireshi tersenyum lembut. “Kadang, aku merasa terbebani dengan semua ekspektasi. Tapi saat bersamamu, aku merasa lebih kuat. Sepertinya aku bisa menghadapi apapun.”
“Begitulah seharusnya,” kata Tristan, dan saat itu dia meraih tangan Ireshi dengan lembut. “Kau tidak sendirian dalam perjuangan ini. Kita akan menghadapinya bersama.”
Ireshi merasakan detakan jantungnya meningkat. Sentuhan itu, meskipun sederhana, memberi rasa nyaman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dia berusaha mengalihkan perhatian, tetapi perasaan itu terus menghantuinya.
Setelah menghabiskan waktu di taman, Ireshi merasa lebih segar dan lebih optimis. Dia kembali ke kamarnya dengan pikiran yang lebih jernih, bertekad untuk menghadapi segala tantangan dengan lebih percaya diri. Mimpi buruk itu tidak akan mengendalikan hidupnya; sebaliknya, dia akan mengubah ketakutan itu menjadi kekuatan untuk menghadapi hari-hari yang akan datang.
Namun, saat ia bersiap tidur di malam hari, bayangan mimpi buruk itu kembali menghantuinya. Ireshi tahu bahwa meskipun hari-hari yang baik dapat mengusir gelap, bayang-bayang ketakutan tidak akan pernah sepenuhnya hilang. Dia harus siap untuk bertarung, tidak hanya dengan dunia di luar, tetapi juga dengan ketakutan di dalam dirinya sendiri.
_____
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Feather [Ongoing]
FantasyHalooow! Jangan lupa dukung Author terus ya! Inst Author: @pirdmirza_ Inst Karya: @pearzcwrite_ Terima kasih! Selamat membaca semua (ㆁωㆁ) ____________________________________________________ Seorang wanita modern yang tangguh dan cerdas, tiba-ti...