Trauma

9 2 0
                                    

Malam guys? gimana kabarnya? semoga semuanya selalu sehat ya

Gimana udah nungguin kelanjutan kisah Naira dan Egi?

Malam ini agak sedikit telat ya up nya hehehe

Oke tanpa berlama-lama mari kita lanjutkann....

Selamat membacaa, tapi jangan lupa vote dan juga koment yaa

Siswa baru mulai berkumpul di halaman depan seusai salat ashar. Bu Fera dan Bu Ratna turut andil dalam gladi sore itu. Para GA sudah berdiri di belakang siswa baru sesuai grup masing-masing, sedangkan sebagian langsung mengambil posisi sebagai petugas upacara.

"Naira, sini dulu sebentar!" ucap Bu Fera

Naira langsung menghampiri Bu Fera, "Coba sekarang kamu cek dulu kuku sama rambut siswa baru itu, geram banget saya liatnya. Ajak anak komdis yang lain!"

Naira langsung mengumpulkan tim komdis yang lain, "Silahkan kalian berdiri di tempat masing-masing, jangan ada yang bergerak! Komdis cek setiap siswa baru, yang rambutnya panjang dan kukunya kotor silahkan memisahkan barisan di samping kanan saya!'' Naira memberikan instruksi kepada komdis lainnya.

Naira langsung berubah dari yang biasa saja menjadi sosok dengan tatapan mata tajam seperti elang, senyuman tidak terlihat lagi dari dirinya kali ini. Ditambah nada bicaranya yang berubah menjadi sedikit lebih tinggi dengan suara yang menggema ketika memberikan instruksi membuat beberapa panitia sedikit kaget.

Ada beberapa siswa baru yang kaget dengan perubahan sifat Naira, tak hanya itu ada juga yang ketakutan melihat tatapan tajam Naira yang seolah akan menerkam mereka saat itu juga. Bahkan sebagian panitia juga merasakan hal yang sama.

Naira mencatat nama-nama siswa yang tertangkap razia. Selama proses gladi sore itu Naira ditugaskan untuk mengamati saja bersama dengan Bu Fera dan Bu Ratna.

"Ga bisa ini diginiin, geram saya liatnya." ujar Bu Fera kepada Naira.

Naira pun bingung, "Jadi, mau gimana bu?'' tanya Naira sopan

Bu Ratna membuka suara,"Ganti jadwal, malam ini komdis turun langsung makan malam di kantin, tadi siang saya dapat laporan berisik banget itu kantin." ujar Bu Ratna

Bu Fera yang setuju langsung menganggukkan kepalanya," Bener, saya setuju. Nanti malam tolong makan malamnya sesuai ketetapan sekolah kita."

Naira langsung memberikan informasi kepada tim komdis terkait perubahan jadwal malam itu.

Komdis MPLSA

Naira

Guys, nanti tolong selesai gladi kita turun langsung, nggak jadi mulai besok.

@Kiki tolong siapin sirine

@Aurel @Rubby @Kevin siap siap di depan gedung asrama sesuai posisi nanti gue arahin ke arah sana

Kiki

Oke Nai

Kevin

Siap Nai

Mereka langsung mengambil posisi masing-masing, "Setelah ini silahkan kalian ambil wadah makan kalian masing-masing dan silahkan kalian kumpul lagi di depan kantin. Inget jangan ada yang terlambat! Waktu kalian selama 5 menit, dimulai dari sekarang!"

Kiki langsung membunyikan suara sirine melalui toa yang ia bawa.

"Heh lari! Siapa yang nyuruh kamu jalan?" ujar Kiki sambil mengikuti siswa baru itu dari belakang.

"Jalannya cepet! Nggak ada suara!" teriakkan Naira itu membuat siswa baru semakin mempercepat langkah kaki mereka.

"Diangkat kakinya itu, jangan di seret!" lanjut Naira

Can We? Only 9 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang