Projek Bareng

0 0 0
                                    

Hallo semuanya

Malam ini khusus buat kalian yang udah lama banget nungguin kelanjutan ceritanya bakalan update 3 bab sekaligusss

wowowoowow

Siapa yang nggak sabar?

Selamat membaca semuanya

Semua siswa kelas 12 memenuhi papan pengumuman, yap setelah peresmian tahun ajara baru di aula tadi, kini semua siswa sedang melihat nama mereka di kertas pembagian kelas yang baru saja ditempel oleh tim akademik.

"12 MIPA 2" ujar Naira setelah melihat namanya berada disana. Ia langsung berjalan ke arah kelasnya yang tampaknya sudah penuh, hanya anak OSIS saja yang belum memasuki kelas itu. Wajar saja Naira melihat papan pengumuman itu hanya dengan beberapa orang saja karena sebagian sudah masuk ke kelasnya.

"Nai, duduk di sini aja" ajak Nazulya.

Disebelah Nazulya sudah ada Azizah yang sudah meletakkan tasnya di sana. Naira duduk di bawah AC huhuhu karena cuman tempat itulah yang masih tersisa dan sudah di pilihkan oleh kedua housemate nya itu.

Egi ternyata satu kelas dengan Naira, mereka duduk hanya berjarak beberapa orang saja.

Naira merasa biasa saja karena disini masih aman dan belum terjadi apa-apa. Kelas Naira ternyata sangat unik, ada yang jahil, ada yang ambis, ada yang hobi nonton drakor saat jam istirahat, tapi mereka sangat kompak ketika mau makan siang ataupun apel sore. Sangat mudah bagi Naira untuk berbaur dengan teman sekelas barunya ini karena dari mereka ada yang pernah satu kelas dengannya dan sebagian ia sudah tau karakternya karena mudah sekali hafal dengan teman seangkatannya yang hanya ada 100 orang saja.

Sudah beberapa hari ini Naira duduk di bawah AC, namun sayangnya ia tidak bisa. Di hari ke 6 ia duduk disana, penyakit hipotermianya tiba-tiba kambuh dan harus membuatnya menetap di uks. Akhirnya ia bertukar posisi dengan Nazulya dan duduk di sebelah Egi.

Hah? Gimana tuh perasaan Naira? Biasa aja sih karena belum terjadi apa-apa. Tempat duduk yang memanjang membuat mereka kesulitan untuk keluar dari kursi karena saling berdempetan dengan yang kanan dan kiri masing-masing.

"Selamat sore anak-anak" ujar Bu Okta yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas mereka.

Suara itu menginterupsi semua kegiatan di kelas itu, Bu Okta termasuk guru yang suka bikin siswanya senam jantung dan ada saja gebrakannya setiap pelajaran fisika.

"Oke, sekarang silahkan kalian sama teman sebelahnya berdua bikin grup. Kita akan praktikum tentang materi listrik"

Baru pertemuan kedua sudah praktikum saja? Wajar karena kelas 12 harus sudah menghabiskan materi di semster 1, mereka akan fokus persiapan UTBK di semester 2 jadi sudah tidak membahas materi lagi.

"Ra, gue sama lo ya" ajak Egi

Tanpa berpikir lagi Naira langsung mengiyakan. Semenjak satu kelas Egi lebih sering memanggil Naira dengan akhiran namanya, Ra. Entah apa alasannya, Naira pun tidak peduli bahkan ada yang memanggilnya Aufa, terserah sih senyamannya aja.

Naira sangat senang ia bisa satu grup dengan Egi karena dia anak olimpade fisika di sekolah, sedangkan Naira kadang suka kadang tidak dengan fisika.

"Nih bedua kenapa satu grup? Cowo sama cewe?" tanya bu Okta

"Cowonya ganjil bu di kelas ini terpaksa ada yang sama cewe" balas Egi sopan.

Bu Okta mengangguk," Yaudah deh, nggak ada apa-apa kan kalian berdua? Nggak pacaran kan? Nanti milih satu grup karena saling suka, ibu nggak mau ya" peringat Bu Okta

"Aman tenang aja bu" balas mereka berdua

Sastra yang duduk di belakang mereka nyeletuk," Kan sekarang belum, belum tau kedepannya gimana kan"

Can We? Only 9 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang