Care!

10 2 0
                                        

Selamat datang di part 14

Part ekstra yang author tulis buat semuanya

Selamat membaca^^

Pukul 4.30 subuh, suara ponsel Naira membangunkan seluruh penghuni kamar 208 ini.

Naira yang masih setengah sadar melihat ke arah ponselnya yang ada di samping bantalnya. Tertulis dilayar ponselnya, sebuah nama yang tidak asing baginya melakukan panggilan, Yudha sudah menelponnya sepagi ini.

"Hallo," ujar Naira dengan mata yang masih sedikit terpejam dengan tubuh yang masih terbungkus selimut.

"Heh, bangun Nai! Udah jam berapa ini?" balas Yudha dari seberang telepon.

Naira melihat ke arah jam di atas lemarinya dan dengan santai menjawab," Masih jam 5 kurang"

"Buruan bangunin panitia yang lain ya, terutama yang cewek, nanti sarapan dulu abis itu jam 6 kumpul ya karena mau briefing,"

"Hmmm, iya nanti gue bangunin" balas Naira sungkan kemudian langsung mematikan sambungan panggilan itu.

"Astaga Naira, bangun!" ujar Sasa dengan handuk yang melilit kepalanya.

"Ayo buruan siap-siap, yang lain udah pada mandi, udah ada yang siap-siap. Lo aja masih belum bangun" ujar Sasa sambil menarik tangan Naira.

"Iya bentar lagi ma, lagian belum subuh kok" sambil mengumpulkan kesadarannya Naira mulai duduk dan membuka ponselnya.

"Udah buruan mandi sana, abistu sholat sama beresin kamar baru sarapan!"

Dengan terpaksa Naira berjalan dengan langkah gontai menuju kamar mandi, hari ini jadwalnya menjadi tim pengecek barang. Sebuah tugas yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Selesai menyelesaikan semua kegiatan di asramanya, Naira memasang landyard sebagai pelengkap hari ini.

"Okei siap, mari kita sarapan" ajak Naira

Naira, Sasa, dan Rere berjalan menuju kantin yang tampak cukup sepi. Maklum yang sarapan hanya beberapa panitia saja. Tampak ada beberapa panitia yang sedang sarapan dan sudah sarapan.

Selesai sarapan mereka bergegas menuju lapangan basket indoor untuk melakukan briefing terlebih dahulu.

"Gue mau ke ruang pengecekan 2, karena gue di sana nanti tugasnya." ujar Naira berlalu dari Sasa dan Rere yang juga menuju posisi masing-masing.

Naira membawa satu HT untuk memudahkan komunikasinya dengan panitia yang lain.

Beberapa waktu kemudian, panitia mulai disibukkan dengan kedatangan siswa baru yang sudah mulai ramai. Para panitia juga membantu mereka membawakan barang-barang dengan troli yang sudah disiapkan menuju ruangan pengecekan.

Hari itu, Naira masih bersifat seperti biasa, belum menjadi komdis. Tugasnya akan dimulai besok subuh saat hari pertama MPLSA dimulai. Tapi, mulai hari ini Naira harus sudah menjadi sosok yang dingin dan tegas.

Egi mengantar seorang siswi baru dengan barang yang cukup banyak menuju keruangan Naira, tiba-tiba di depan pintu Egi tidak sengaja menjatuhkan barang adik itu didepan Naira yang hendak mengecek barang.

"Jatuhin aja barangnya! Barang orang kok di jatuhin" sontak ucapan Naira itu membuat beberapa panitia kaget Naira bisa berteriak seperti itu.

Egi yang mendengar itu langsung terkejut dan membelalakkan matanya, "Maaf kak" balas Egi dengan sopan

Naira pun segera melakukan tugasnya mengecek barang siswa baru satu per satu. Entah kenapa Naira bisa berbicara dengan nada seperti itu kepada Egi, mungkin karena dirinya sedang lelah saat ini karena banyak sekali barang yang harus ia cek dan juga dari tadi dirinya sibuk mengurus beberapa siswa yang melanggar barang yang dibawa sesuai ketentuan.

Can We? Only 9 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang