1. Your Promise

75 29 37
                                    

"Tidak peduli harus seribu kali bereinkarnasi, aku akan tetap mencintaimu. Kita tidak akan pernah berpisah. Jika memang harus berpisah, aku akan tetap mencarimu melewati dunia dan galaxy ini hanya untuk menemukanmu. Di dunia manapun kamu berada, di kehidupan manapun kamu berada ... aku akan tetap menemukanmu, Elysia ... aku ingin pergi ke tempat di manapun kamu berada dan aku akan menjadi pelindung untukmu ..."

Untaian kata yang terdengar begitu indah itu menggema memenuhi indera pendengaran putri Elysia. Bayangan senyuman hangat seorang pria dengan sepasang manik kebiruan itu juga masih terukir jelas olehnya.

Namun, semua itu malah membuat hati sang putri sakit dan sesak. Pria yang sangat dicintainya, kini telah pergi meninggalkannya setelah pengorbanan besarnya.

Semilir angin menyapu wajah pucatnya yang masih terlihat ayu. Kupu-kupu dengan sayap kebiruan yang berkilauan lembut terbang di sekitarnya yang sedang terduduk menatap nanar pearlspire yang sudah menyatu dengan kekuatan sang kekasih.

"Tidak peduli sampai kapanpun, aku akan terus menunggumu kembali, Pangeran Lumiere ..."

Dengan suara parau putri Elysia berucap lirih. Pandangannya beralih menatap seekor kupu-kupu bersayap kebiruan berkilauan yang terbang di hadapannya. Dia menengadahkan tangannya hingga kupu-kupu itu hinggap di atas jemari indahnya, seolah tengah menghibur sang putri.

Pandangannya beralih menatap langit gelap berbintang. Secuil harapan selalu terselip di hatinya ketika dia melihat bintang di langit.

"Suatu malam ketika semua bintang berjalan sejalan, sebuah cinta bisa melampaui ruang dan waktu.
Aku bisa merasakanmu diantara bintang malam ini. Yahh ... karena kamu selalu bersinar dan menjadi cahayaku. Tapi ... aku tidak bisa menggapaimu kembali."

Putri Elysia mendesah pilu, "Tahun cahaya kali ini kita tidak bisa bersama. Maka aku akan tetap menunggumu di tahun cahaya berikutnya ... berikutnya ... dan berikutnya. Tidak peduli ribuan tahun cahaya yang akan terlewati, aku akan tetap menunggumu, Pangeran Lumiere."

"Melalui semua rasi bintang ini, aku ingin melintasinya untuk bisa menemukanmu lagi. Tidak peduli di kehidupan lain, aku hanya ingin bertemu denganmu kembali. Aku ingin pergi ke mana kamu akan pergi ..."

***

Dua bulan sebelumnya ...

Di taman bunga Callestera Accademy terlihat putri Elysia sedang berlatih pedang bersama pangeran Lumiere. Denting pedang yang saling beradu terdengar nyaring di tengah hembusan angin kala senja ini. Seperti melodi indah yang membuat hati keduanya tenang dan selalu bersemangat.

TRANG ...

WUTT ...

Pedang sang putri terhempas di atas hamparan bunga. Dia mengukir wajah murung dan menghembuskan nafas kasarnya ke udara.

"Aku kalah lagi ... kamu memang murid terbaik di Callestera Accademy. Sampai kapanpun aku tidak akan bisa mengalahkanmu." ujar putri Elysia tampak murung.

Pangeran Lumiere tercekat dan merasa bersalah. Dia menurunkan pedangnya dan selangkah mendekati putri Elysia, "Maaf ... aku tidak sengaja dan terlalu serius."

Putri Elysia mendesah, "Ayo coba sekali! Kali ini aku pasti akan mengalahkanmu, Pangeran Lumiere!"

Pangeran Lumiere mengangkat salah satu alis tegasnya, "Hhm? Lagi? Tapi kita sudah 127 kali melakukannya. Apa kamu tidak merasa lelah, Putri Elysia?"

"Apa kamu sedang meledekku karena aku sudah 127 kali kalah darimu, Pangeran Lumiere?" tantang putri Elysia dengan nada jenaka.

"Hhm? Tentu saja tidak. Aku hanya khawatir karena kamu bisa kelelahan. Master meminta kita berlatih, tapi bukan berarti kamu terlalu memaksakan diri."

Callestera Princess Crosses the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang