Putri Elysia dan pangeran Aiden bergegas meninggalkan kastil dan melihat sumber suara berasal. Namun, mereka dikejutkan oleh fenomena alam yang berubah cukup kontras.
Langit Callestera yang semula cerah dan hangat dengan cahaya sang mentari, kini mendadak gelap gulita. Kabut berwarna hitam pekat menyelimuti tanah Callestera.
"Segel cahaya sudah berhasil mereka hancurkan. Cepat atau lambat mereka akan tiba di tanah Callestera."
Putri Elysia menengadahkan wajahnya menatap kepingan-kepingan segel cahaya yang sudah hancur. Padahal segel cahaya tersebut diciptakan oleh raja Lucien Callestera untuk melindungi Callestera dan rakyatnya dengan menggunakan separuh kekuatan spiritualnya. Cukup kuat! Dan tidak mudah dipatahkan! Bahkan segel cahaya tersebut sudah ribuan tahun melindungi Callestera, karena tidak ada musuh yang berhasil menembusnya.
"Mengapa mereka bisa menghancurkan segel cahaya? Bukankah segel cahaya sangat kuat dan diciptakan ayahanda dengan membayarnya dengan separuh kekuatan spiritualnya?" tanya pangeran Aiden yang juga menatap serpihan-serpihan segel cahaya yang menghujani tanah Callestera.
Putri Elysia terdiam. Dia mengabaikan ucapan sang adik, karena dia mulai mencemaskan ayahandanya. Demi untuk melindungi Callestera, sang raja sudah menggunakan separuh kekuatan spiritualnya. Dan itu artinya sang raja tidak akan sekuat seperti sedia kala.
"Dimana raja?" tanya putri Elysia beralih menatap pangeran Aiden.
"Raja berada di Menara Cahaya. Dan raja memerintahkan kita untuk bersembuyi di ruang rahasia, Kak." jawab pangeran Aiden.
"Aiden, kamu pergilah ke ruang rahasia! Jangan tinggalkan tempat itu sebelum kekacauan ini berakhir! Apa kamu mengerti?" dengan tegas putri Elysia berkata.
"Hah? Lalu bagaimana dengan kakak?"
"Ada hal yang harus kakak lakukan!" jawab putri Elysia masih dengan raut serius.
Pandangannya beralih pada salah satu prajurit Callestera yang sedari tadi berada tak jauh dari mereka.
"Prajurit Xan, tolong bawa pangeran Aiden ke ruang rahasia! Jangan biarkan dia meninggalkan tempat itu sebelum kekacauan ini berakhir!" imbuh sang putri memberikan titahnya.
"Siap laksanakan, Tuan putri." dengan patuh prajurit itu menjawab dan langsung membawa pangeran Aiden berlalu.
"Kak ... aku tidak mau pergi ke ruang rahasia sendirian! Aku akan ikut bersamamu! Jangan kakak pikir aku tidak tau rencana kakak! Aku akan ikut berperang untuk melindungi Callestera! Jangan menganggapku anak kecil lagi, Kak! Aku juga bisa berperang! Aku bisa menggunakan senjataku!" pangeran Aiden berusaha untuk memberontak dan melepaskan cengkeraman prajurit.
"Lepaskan aku! Aku akan memberikan hukuman untukmu karena sudah berani menyeretku seperti ini!"
Samar-samar putri Elysia masih mendengarkan suara sang adik.
Tak mau membuang-buang waktu lagi, akhirnya putri Elysia menggunakan kekuatannya untuk berteleportasi.
Dia mengibaskan lembut tangannya hingga sebuah cahaya kebiruan tercipta mengelilingi tubuhnya dan berakhir membawanya menghilang.
Sementara itu di Menara Cahaya tempat dimana pearlspire berada, segerumul cahaya kebiruan tercipta. Puluhan kupu-kupu dengan sayap biru berkilauan tercipta dan membentuk sosok putri Elysia.
Seperti dugaannya, dia melihat sang raja berusaha untuk melindungi pearlspire bersama beberapa prajurit.
"Elysia! Apa yang sedang kamu lakukan di sini? Cepat kembali bersama Aiden!"ucap raja Lucien karena melihat kedatangan sang putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Callestera Princess Crosses the World
FantasyMenjadi abadi dan memiliki keistimewaan luar biasa, nampaknya malah menjadi sebuah petaka untuk putri Elysia Callestera. Di hari pernikahannya bersama Pangeran Lumiere, sebuah bencana terjadi dan hampir melenyapkan kerajaan Callestera. Namun, pange...