Chapter 1

18K 506 1
                                    

Elvano Seorang pria yang baru lulusan SMA , dan berusia 20 tahun, kedua orang tua Elvano sudah men*nggal saat Elvano memasuki kelas 1 SMA, diri nya harus menafkahi hidup nya sendiri, dan dia seorang Beta.

Hafdal Seorang mafia kejam dan dingin, dia berusia 27 tahun, kedua orang tua Hafdal sudah meninggal karna di bunuh oleh keluarga Elvano, Hafdal seorang Alpha.

Di sebuah gedung sekolah, terlihat Elvano yang sedang bercanda tawa dengan satu teman nya, dia bernama Denis.

"El ini kan hari terakhir kita menginjakan kaki kita di sini  setelah ini lu mau kemana?"tanya Denis.

"Kaya nya gue bakalan lanjut kerja aja deh,"jawab Elvano.

"Gak bakalan lanjut kuliah lu, sayang loh, lu kan pinter."

"Kaya nya gak deh, gue lebih milih kerja aja."

"Padahal gue udah berharap bisa satu kampus sama lu."

"Udah lu gak usah sedih kaya gitu, gue yakin lu bakalan dapet teman baru di kampus nanti."

"Tapi gue mau nya lu El."

"Serah lu aja deh, balik yuk, udah malem nih, lagian acara nya juga udah selesai."

Denis hanya menganggukan kepala nya, lalu mereka berdua pun pulang kerumah nya masing-masing.

Saat di perjalanan pulang, tiba-tiba ada sebuah mobil yang menghadang nya dari arah depan, lalu turun lah seorang pemuda dengan tatapan tajam dan muka datar nya menghampiri Elvano.

"Lu siapa si, ngalangin jalan gue tau gak,"ucap Elvano pada orang yang ada di hadapan nya.

"Ikut saya,"pinta pemuda itu.

"Gue gak mau, karna gue gak kenal sama lu."

"Cepat ikut, atau saya seret kamu."

"Apaansi lu gak jelas banget, lepasin tangan gue."

Pemuda itu tak mengatakan sepatah kata pun lagi, dia langsung menarik paksa tangan Elvano, lalu memasukan nya ke dalam mobil.

"Pelan-pelan anj*ng, kepala gue kejedot nih,"kesal Elvano sambil memegang kening nya yang terasa sakit karna kebentur atap mobil.

"Salah sendiri gak nurut,"ucap pemuda itu tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Elvano menatap kesal pada pemuda yang kini berada di samping nya.

"Lu mau bawa gue kemana si?"tanya Elvano.

"Diam kamu, saya tidak suka orang yang selalu bertanya,"ucap nya dengan nada dingin.

Kini Elvano benar-benar diam, dan tak mengucapkan sepatah kata pun, dan pandangan nya terus pokus kearah luar jendela mobil.

***************

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya mereka berdua pun sampai di sebuah rumah yang sangat mewah.

Elvano begitu terkejut melihat rumah mewah yang ada di hadapan nya sekarang.

"Ini rumah lu?"tanya Elvano pada orang yang ada di samping nya.

Hanya deheman saja yang pemuda itu berikan, lalu kembali menarik tangan Elvano dan membawa nya masuk kedalam rumah.

"Selamat datang Tuan,"sapa semua pelayan yang ada di rumah itu.

"Bawa dia ke kamar, dan jangan biarkan dia kabur,"pinta pemuda itu dan langsung di turuti oleh semua pelayan.

"Chk lepasin gue, gue gak mau tinggal di sini,"pinta Elvano sambil memberontak.

"Cepat bawa,"pinta pemuda itu dengan tegas.

Para pelayan yang takut pun, langsung membawa Elvano ke lantai dua, dan membawa nya kesebuah kamar yang sangat indah.

"Kami mohon Tuan nurut lah pada Tuan Hafdal, karna kami tidak ingin mendapatkan hukuman dati nya,"pinta salah satu pelayan.

"Memang nya, kalau gue kabur dari sini, apa yang  akan dia lakukan pada kalian?"

"Bukan hanya bentakan saja yang akan kami dapatkan, tapi nyawa kami juga Tuan."

"hah baik lah."

"Kalau begitu kami permisi Tuan."

"Silahkan."

Lalu para pelayan itu pergi dari sana, dan membiarkan Elvano istirahat di kamar.

"Apa si sebenar nya yang orang itu ingin kan dari gue?"tanya Elvano pada diri nya sendiri.




Moga pada suka, jangan lupa tinggalkan vote

Melahirkan anak untuk Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang