End

13.4K 325 16
                                    

Terlihat Hafdal yang sedang menuruni tangga dengan Elvano di gendongan nya.

"Daddy Bunda kenapa?"tanya Cahsel yang melihat Elvano di gendong Hafdal.

"Bunda gak papah ko sayang,"jawab Hafdal.

"Kalau enggak papah, kenapa di gendong?"

"Bunda kan baru pulang dari rumah sakit, jadi jangan dulu kecapean."

"Jadi harus di gendong jalan nya?"

"Ia sayang, sekarang kita makan, terus nanti Daddy antar kalian sekolah."

"Baik Daddy."

Mereka pun akhirnya pergi ke meja makan untuk melakukan sarapan pagi.

Kini semua nya sudah selesai dengan sarapan pagi nya, dan mereka sedang berada di depan pintu mansion.

"Bunda Carel pergi sekolah dulu ya,"ijin Carel pada sang Bunda.

"Ia sayang, belajar yang rajin, jangan nakal,"pinta Elvano.

"Siap Bunda."

Lalu ketiga anak itu langsung  mencivm pipi Elvano secara bergantian dan setelah nya pergi sekolah dengan di antarkan oleh Hafdal.

"Sayang aku berangkat dulu ya, ingat jangan melakukan hal yang membuatmu lelah,"ucap Hafdal sambil mengelus rambut Elvano.

"Ia kak, El gak bakalan lakuin hal yang buat El lelah ko,"jawab Elvano dengan senyuman di bib*r nya.

"Coba bilang sekali lagi, apa Baby ingin di hukum?"

"Èl lupa, udah ahk sana pergi nanti anak-anak telat lagi."

"Tidak usah mengalihkan pembicaraan, tunggu hukuman mu setelah Daddy mengantarkan anak-anak,"ucap nya lalu mengec*p kening Elvano dan juga Nadira yang ada di gendongan Elvano.

Setelah nya Hafdal pergi dari hadapan kedua nya untuk mengantarkan ketiga anak nya pergi sekolah.

Elvano yang melihat mobil yang di tumpangi Hafdal dan anak nya sudah tidak ada di pekarangan mansion punblangsung masuk kedalam untuk memandikan Nadira.

"Ayok kita mandi sayang, setelah itu kita tidur,"ucap Elvano.

Setelah memandikan Nadira dan memakaikan baju, Elvano pun memberi Nadira sus* yang sudah di buatkan oleh pelayan yang ada di sana, dan menidurkan nya.Elvano yang merasa ngantuk pun akhirnya ikut tidur di samping Nadira.

*******************

Jam menunjukan pukvl 08:00.

Terlihat Hafdal yang memasuki kamar anak nya, saat melihat Elvano yang sedang tertidur  sambil memelvk Nadira, Hafdal pun langsung menghampiri nya dan menggendong Elvano untuk membawa nya ke lantai dua di mana kamar nya berada.

Hafdal membaringkan tubvh Elvano sedikit lebih kasar dan hal itu berhasil membuat Elvano terbangun dari tidur nya.

"Hai Baby, siap menerima hukuman?"tanya Hafdal lembut sambil mengelus rambut Elvano.

"Jangan Dad itu pasti sakit, El kan udah kasih anak perempuan buat Daddy, jadi jangan lakuin itu lagi sama El ya,"mohon Elvano dengan tubuh yang sudah gemetar menahan takut.

"Jadi setelah aku mendapatkan anak perempuan, aku tidak boleh menyetubuhi mu lagi?"

"Gak gitu Dad, tapi Daddy selalu main nya dengan cara kasar El gak suka."

"Oke, kali ini Daddy tidak akan bermain kasar pada mu,"ucap nya lalu mengecup kening Elvano.

Elvano yang tak bisa menolak lagi pun, kini diri nya hanya bisa pasrah saja dengan apa yang akan Hafdal lakukan pada nya.

Kini kedua nya sudah telanjang bulat, bahkan hafdal sudah memposisi kan penis nya di depan lvbang Elvano.

"Dad gak pake pelicin dulu?"tanya Elvano.

"Tidak,"ucap nya.

Elvano yang mendengarnya hanya bisa menutup mata nya dan mengeratkan pegangan nya pada bantal yang diri nya tiduri saat Hafdal mulai memasukan milik nya.

"Dad sakit,"ucap Elvano sambil menggelengkan kepala nya saat menahan rasa sakit di lubang nya.

"Tahan sayang,"pinta Hafdal sambil menghentakan milik nya dan itu berhasil masuk sepenuh nya kedalam lubang Elvano.

"Aahh Daddy sakit,"ucap Elvano merasakan sakit di lubang  nya.

"tenang sayang lubang nya jangan di ketatin,"pinta Hafdal sambil mengelus-ngelus kejantanan Elvano.

"Daddy gerak ya sayang,"ucap nya.

"Pelan-pelan,"pinta Elvano.

Hafdal hanya menganggukan kepala nya, lalu melakukan seperti yang di inginkan oleh Elvano.

"Sial kenapa rasa nya beda,"batin Elvano yang tidak puas dengan permainan Hafdal.

"Daddy aahhh,"panggil Elvano.

"kenapa sayang, sakit?"tanya Hafdal.

"Gak enak Dad."

"ini kan Daddy udah pelan seperti yang Baby ingin kan."

"Tapi rasa nya gak enak."

"Terus Baby mau nya gimana?"

"Main secara kasar."

"Baik lah, jika itu keinginan Baby, Daddy akan melakukan nya."

Hafdal mengeluarkan milik nya, lalu mengubah posisi Elvano yang awal nya terlentang kini menjadi menungging.

Hafdal langsung memasukan milik nya secara kasar yang membuat Elvano mendesah dengan cukup keras.

Setelah masuk Hafdal langsung menggerakan nya dengan tempo yang sangat cepat, lalu menjambak rambut Elvano yang membuat Elvano mendongakkan kepala nya.

"Bagaimana apa ini enak?"tanya Hafdal.

"Aahh enak Dad, lebihaahh cepat lagiaahh,"pinta Elvano.

"Baik lah, Daddy akan membuat mu puas dengan kejantanan Daddy."

Hafdal kembali menggerakan milik nya dengan tempo lebih cepat lagi, lalu memasukan kedua jari nya kedalam mulut Elvano menyuruh Elvano menghisap nya, bahkan Hafdal sesekali menampar pantat Elvano.

***********

Jam menunjukan pukul 11:00.

Walaupun sudah tiga jam, tapi Hafdal masih menggenjot Elvano tanpa henti.

"Aahh Daddy cukup, sakit dad,"pinta Elvano yang sudah tidak kuat lagi.

"Tidak akan, bukan kah ini yang Baby ingin kan,"ucap nya semakin mempercepat tempo nya.

"Aahhh pelan Dad, sakit udahaahh."

Elvano benar-benar tidak sanggup lagi melakukan nya, bahkan diri nya sampai menangis menahan rasa sakit yang bercampur nikmat itu.

Tak lama kemudian Hafdal pun pelepasan, lalu mengeluarkan milik nya, dan setelah nya berbaring di samping Elvano dan tak lupa memeluk nya.

"mau lanjut?"tanya Hafdal.

"Cukup, El gak kuat,"tolak nya.

"Baik lah, sekarang kita tidur."

"El sayang Daddy."

"Daddy juga sayang El."

Elvano langsung membenamkan muka nya di dada bidang Hafdal, Hafdal pun tersenyum lalu mengecup kening Elvano dan kedua nya pun tertidur.

                             (END)

Terima kasih yang senantiasa menunggu cerita Elvano, sampai jumpa di cerita selanjut nya babayyyyyyy👋👋👋👋👋👋👋.

Maaf kalau ceritanya gak jelas.

Melahirkan anak untuk Mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang