Malah hari pun tiba.
Terlihat Elvano yang sedang mencuci sayuran, karna diri nya akan masak untuk ketiga anak nya dan juga Hafdal.
"Ssttt sakit,"gumam Elvano sambil memegangi perut nya yang terasa sakit.
"Bunda,"panggil Arga yang berdiri di samping Elvano sambil menarik-narik ujung kemeja yang di kenakan Elvano.
"Ia kenapa sayang?"tanya Elvano sambil jongkok di depan Arga dan mengelus rambut Arga.
"Daddy bentak Arga,"adu nya sambil memanyunkan bibir nya.
"Bunda kira kenapa, udah ya jangan sedih, Bunda masakin ayam goreng mau gak?"
"Mau Bunda."
"Arga tunggu di meja makan dulu ya, Bunda mau masak dulu."
"Ia Bunda."
Arga pun berjalan ke arah meja makan, dengan bibir yang masih manyun, sedangkan Elvano, dia hanya bisa menatap sedih ke arah Arga.
"Sampai kapan si lu kaya gitu sama anak gue?, kalau emang lu mau gue cepet-cepet mati, gue bakal lakuin hal itu, asal lu jangan kasar sama anak gue, dia masih kecil dan masih butuh kasih sayang,"lirih Elvano sambil menghapus air mata yang akan keluar.
Karna takut Hafdal marah, Elvano memutuskan untuk memasak saja, karna dia juga tau, kalau ketiga anak nya sudah lapar.
Kenapa Elvano yang masak?, karna Hafdal telah memecat semua pelayan yang ada di rumah itu, dan menyuruh Elvano untuk mengerjakan semua nya.
Saat sedang sibuk memasak, tiba-tiba perut nya kembali terasa sakit, padahal ini baru 7 bulan, tapi kenapa selalu sakit, seperti sudah 9 bulan.
"Sayang jangan bandel ya di dalam, Bunda lagi masak, kalau dedek terus nyakitin Bunda, kapan Bunda selesai masak nya,"ucap Elvano sambil mengelus perut nya yang terasa sakit.
Selesai masak.
Elvano langsung merapihkan semua masakan nya di atas meja, dan di sana sudah ada Hafdal dan ketiga anak nya, yang menunggu nya dari tadi.
"Bunda pengen di suapin,"pinta Carel sambil melihat ke arah Elvano.
Elvano yang mendengar nya hanya tersenyum, lalu mengelus rambut Carel dengan sangat lembut.
"Ia Bunda, Asel juga pengen di suapin,"ucap Cashel yang duduk di samping Carel.
"Makan sendiri, kalian itu sudah besar,"ucap Hafdal dengan nada dingin bahkan sedikit menaikan suara nya.
"Lu apa-apaansi, mereka minta di suapin sama gue bukan sama lu, jadi lu pokus aja makan, gak usah hiraukan mereka,"ucap Elvano yang tak suka.
"Saya tidak suka, karna itu sangat menganggu."
"Bacot lu,"ucap Elvano yang mulai kesal pada Hafdal.
"Sayang makan sendiri dulu ya, Bunda mau siapin dulu susu buat kalian,"pinta Elvano dengan nada lembut.
"Gak mau, Arel mau nya di suapin sama Bunda,"ucap Carel.
"Makan sendiri ya sayang, kalau Arel sama Asel makan nya sendiri, nanti Bunda temenin tidur nya."
"Beneran ya Bun?"
"Ia sayang, kapan si Bunda bohong sama kalian."
Akhirnya mereka berdua pun makan sendiri, sedangkan Elvano, dia langsung membuatkan susu untuk ketiga anak nya.
Setelah selesai membuatkan susu dan memberikan pada ketiga anak nya, Elvano pun langsung pergi dari sana hanya untuk istirahat, karna perut nya sedari tadi terus terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melahirkan anak untuk Mafia (End)
Short StoryElvano seorang cowok lulusan SMA yang di paksa harus melahirkan seorang anak perempuan oleh seorang mafia yang sangat kejam. Sampai akhirnya Elvano mendapat ingatan nya kembali, bahwa si Mafia adalah orang yang diri nya cintai di masa lalu. Apakah E...