Bab 26

29.7K 652 83
                                    

Ada typo?
Yuk tandai yuk! Bantu Teteh 💋💋

Sarah dibaringkan hati-hati setelah bajunya Vano buang. Beberapa saat Vano menatap keindahan di bawah nya ini. Kulit bersih Sarah terlihat sempurna, perut yang rata, payudara yang bulat lebar di posisi dia yang terlentang ini dengan ujung cokelat muda yang tegang. Rambut Sarah berantakan. Wajahnya polos, cemas, takut tapi juga mengharapkan sesuatu darinya. Sebuah keinginan dari rasa penasaran nya. Kedua kakinya terbuka nakal.

Vano mengurung nya lagi, memiringkan kepalanya dan mencium bibi lembut Sarah. Perempuan itu kembali memeluk bahu lebar Vano dan membalas ciuman Vano sebisanya.

Kecupan demi kecupan. Lumatan yang memabukkan. Sarah sudah terlena. Kedua tangannya dilepas dari bahu Vano di bawa ke atas dan ditahan oleh pria itu. Dadanya membusung, badan nya bergerak gelisah dengan sensasi geli yang nikmat oleh ciuman Vano yang memonopoli payudara besarnya.

"Aaahhh..."

Tidak disengaja namun desahan Sarah begitu manja. Vano suka.

Jantung Sarah semakin berdebar debar ketika jemari Vano berada di karet celananya. Dia mengangkat pinggulnya membantu Vano melepaskan kedua celananya. Gerakan Vano begitu lambat dan mendebarkan.

Harusnya Sarah menendang Vano.

Tapi yang terjadi dia malah membiarkan Vano menekan pahanya hingga menempel ke pinggang dan membuka lebar kakinya.

Mata Vano menggelap. Nafas nya menjadi berat. Betapa cantiknya bibir basah di bawah sana dengan semak semak tipis di atasnya.

Ada lelehan sedikit yang keluar dari vagina Sarah. Efek dari mimpi ditambah sentuhan nyata dari Vano.

Sarah malu! Wajahnya sudah seperti tomat. Di tatap seperti itu membuatnya tak bisa menahan kedutan agresif vagina nya. Kenapa susah sekali berhenti berdenyut! Astaga!

"Jilat punya Sarah om."

"Ooom masukin jarinya kayak tadi."

"Aaahhh om..."

Suara suara nakal dari mimpinya berdengung di telinga. Pipi nya semakin panas.

Perlahan tapi pasti. Jari-jari Vano mulai melingkar lingkar di vagina nya yang sensitif.

"Letakkan tangan kamu ke atas sayang." Perintahnya dominan.

Sarah meneguk ludah. Tadi itu tangan nya turun menyentuh lengan Vano. Dia melakukan perintah itu. Suda telanjang bulat, terlentang dengan kaki terbuka dan tangan di atas. Sialan, Sarah begitu seksi! Umpat Vano dalam hati.

Jarinya masih berputar mengucek vagina Sarah yang licin itu lambat lambat. Dia membungkuk untuk mencium bibir nya sekilas lalu menyusu seperti bayi yang kehausan.

Sarah pun hanya mendesah desah mengerang manja. Tangan nya mencengkeram kuat sprei. Mulutnya menganga dan matanya sayu layu ketika jari tengah Vano masuk perlahan ke liangnya.

"O Om..."

"Kamu menjepitnya sayang." Fuck. Denyutan dan kehangatan Sarah semakin membuatnya sesak!

Sekali lagi dia mengemut puting Sarah. Kini wajahnya sudah berada di selangkangan Sarah. Vano mencium aroma khas milik Sarah. Menggesekkan ujung hidung nya di belahan vagina itu membuat Sarah tersentak manja.

Naik turun hidung nya di belahan yang basah itu dengan jarinya yang tetap keluar masuk perlahan.

"Eemmhhh... ahh aaahhh.."

Vano menyeringai begitu tampan. "Sempit sekali punya mu sayang. Tapi om suka."

Vano memperhatikan bagaimana jari tengahnya keluar masuk begitu licin di sana. Sarah sudah sangat basah.

Affair with My Uncle [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang