Bab 25

24.5K 474 28
                                    

Jam sudah menunjukkan ke angka 2. Sudah larut malam para istri dan anak anak pun sudah tidur di kamar mereka termasuk kedua orang tua dari kakak beradik yang kini sedang minum minum santai di ruang santai outdoor.

Diam diam Reyhan membeli dan membawa minuman alkohol untuk menemaninya bersama para kakak. Sejak menikah lebih tepatnya sejak Zea mengandung anak pertama Reyhan sudah berhenti minum minum karena istri kecilnya itu selalu mual mencium aroma alkohol, Zea juga tidak suka suaminya mabuk mabukkan katanya kalau sudah mabuk suka beringas banget di kasur.

"Gak di marahin bini lo bawa-bawa ini?" Revano menuangkan wisky ke gelas mereka.

"Jangan bilang bilang. Gue aja diem diem bawanya." Menggoyangkan gelas kecilnya sebelum Reyhan tenggak cairan gelap itu.

"Zea udah berapa bulan sekarang?" Maksud Rafa usia kandungan nya.

"Jalan lima."

"Tapi kayak hamil tua ya." Kata Vano.

"Namanya juga kembar."

Kedua kakaknya itu sama sama terkejut. Sejak awal Reyhan dan Zea tidak memberitahu jika bayi mereka kembar. Zea sedang sensitif dan entah kenapa rasanya malu kalau bilang bilang ke mereka anaknya kembar. Usia nya masih sangat muda tapi subur banget sampe mau punya anak lima? Untung secara finansial Reyhan cukup menjanjikan, memiliki perusahaan parfum dan minyak rambut pria, sudah berani menyewa artis papan atas sebagai Brand ambasador nya. Parfum Reyhan tidak diiklankan di TV tapi sudah terkenal dan banyak peminatnya hampir se Indonesia.

"Beneran?"

"Serius bang. Masa Rey bohong. Nadline sama Justin ada temen nya." Dia terkekeh.

"Umur baru 30 udah otw anak lima kamu." Rafa bangga.

"Berarti tokcer kan bang benih benih ku hehehe..."

"Zea gak pasang KB?"

"Nggak. Tapi katanya rutin minum pil KB. Gak tau kenapa kebobolan terus. Kayaknya abis lahiran yang kembar ini mau di sterilkan aja biar gak hamil lagi. Lima anak udah banyak."

"Gak perlu steril. Kamu nya aja yang puasa." Goda Rafa.

"Sembarangan. Abang sendiri emang bisa puasa dari istri? Nggak kan? Sama. Reyhan juga mana bisa gak sentuh istri sendiri."

Rafasya dan Reyhan terkekeh. Revano hanya diam. Sudah menenggak tiga gelas minuman nya, kalau sudah bahas anak, Vano bisa apa? Cuma bisa mendengarkan saja. Kakak dan adiknya sudah memiliki empat dan lima anak tapi dirinya tidak punya.

Pernah disarankan Anggi untuk mengadopsi anak saja dari panti tapi Vano ragu dan akhirnya tidak jadi padahal Rania mau mau saja.

"Kamu beneran gak mau nikah lagi?" Tanya sang kakak tiba-tiba membahas ke situ dan entah kenapa Vano malah teringat Sarah.

"Nggak." Jawabnya setengah ragu.

"Gak tertarik gendong bayi? Gak penasaran di panggil ayah sama anak sendiri?"

Vano malam diam dengan pertanyaan Rafa. Meminum kasar wisky nya. Ah kepalanya pusing oleh alkohol.

Dia berdecak kesal. Dulu di tanya kapan nikah sekarang ditanya kapan punya anak. Melelahkan.

"Sarah boleh juga," Rey menuangkan minuman itu ke gelas nya.

Vano menatap nya diam, wajahnya sudah mulai mabuk.

"Bukan anak di bawah umur. Meski masih muda tapi gak ada salahnya kan?" Ia pun menenggak minuman nya.

Rafa mengerutkan kening. "Kamu nyaranin kakak mu nikah sama keponakan nya?"

Affair with My Uncle [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang