Bab 32

22.2K 704 124
                                    

Sebelum bca, vote dlu yukk💋💋

Update lagi klo bab ini dpt
500 vote+100 komen
😘💋😘

Sarah bukannya pura pura. Dia benar benar tidak tahu 'bayar' yang Om Vano maksud itu pakai apa kalo bukan pake uang. Sarah menatapnya polos tak sadar jika pria jangkung itu ingin memangsa nya.

Vano menatap gelap pada tubuh Sarah yang terbalut gaun pendek berbahan satin. Memiliki tali tipis di bahu dan bagian dada yang kecil dan longgar, sia sia tidak mampu menutup payudara Sarah yang besar mengkal itu

Pakaian bersih Sarah sudah habis termasuk dalaman hanya tersisa satu dress pendek dan beberapa baju yang Anggi kasih tapi bukan baju untuk tidur.

Jadi bisa kalian bayangkan malam ini dan besok pagi Sarah tidak pakai dalaman. Bukankah keuntungan bagi Vano? :)

Malam ini Sarah sangat seksi mengenakan gaun yang Zea pinjamkan. Tubuh mereka memang tidak jauh berbeda, pendeknya sama, kurus kurusnya juga sama kalo saja Zea tidak sedang hamil.

Sarah tersentak ketika Vano menarik pinggang nya sampai mereka kini sudah berdempetan. Hidung mancung Vano menggesek lembut rahang Sarah. Elusan dari tangan Vano di punggungnya membuatnya merinding.

"O Om... u udah malem." Sarah menggeleng dengan ekspresi memohon tapi juga mendamba.

"Om mau tidur di sini. Sama Sarah." Katanya sambil menyelipkan rambut Sarah ke balik telinga.

Perbedaan tubuh mereka yang jauh berbeda sungguh kontras sekali. Punggung dan bahu lebar Vano mendekap mesra sosok kecil perempuan pendek itu. Tinggi Sarah hanya sebatas dada Vano.

"Lagian om ke sini juga mau nagih yang tadi siang."

"Ya udah bilang ganti nya pake apa?"

"Pake kamu." Vano mengecup bibir nya gemas.

"P pake aku?" Mata Sarah membelalak namun terkesan lugu. Cute sekali.

"Iya. Kita ulangi kejadian di gudang tadi." Lalu Vano mendekatkan mulut nya ke telinga, dia berbisik. "Om mau liat kamu pipis lagi."

Sarah melotot. Memukul dada Vano kesal. Pipinya merah. Panas. Malu diingatkan kejadian di gudang tadi. Demi Tuhan kini vagina nya berdenyut denyut jadinya.

"Sarah kelepasan. Sarah gak bakal pipis lagi kayak tadi."

Vano berkilat kilat geli. "Emang bisa? Saya kan jago banget bikin kamu klimaks sampe squirting."

"Itu lubang kamu lucu banget kalo udah kedut kedut sampe pipis. Suka saya liatnya."

Astaga cabul sekali om Vano ini. Sarah merinding tapi blushing. Tiba-tiba Vano dengan mudahnya menggendong nya di depan. Om nya ini kenapa suka tiba tiba.

Masih dengan menatap Sarah pria itu membawanya ke ranjang. Dibaringkan nya Sarah hati-hati. Vano memberinya tatapan memuja dan sanggup menghipnotis Sarah.

"Saya gak bisa jauh jauh dari kamu Sarah." Vano mendusel manja di leher nya. Mengecup dan menjilati kulit Sarah.

Sarah mendesah halus, mendongakkan kepala nya seolah memberi akses untuk vano.

"Aaahhh.... O Om—."

"Saya masih terbayang bayang percintaan kita dua hari ini. Kamu buat saya gila."

Vano menghisap payudara Sarah kencang menimbulkan kissmark di sana. Sarah menjerit desah. Pria itu mengeluarkan kedua payudara Sarah tanpa perlu repot repot merobek gaun tidur Sarah yang sudah memudahkan nya.

Affair with My Uncle [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang