14. Lets Get Married!

117 6 0
                                    

Sudah tiga hari berlalu sejak Alfred dan Agnest kembali ke Jakarta dari Belanda.

Mereka memilih untuk menghabiskan waktu bersama di rumah megah Alfred, tempat yang kini terasa aman bagi Agnest.

Alfred, yang selalu peduli pada ketenangan Agnest, memastikan bahwa rumah itu menjadi perlindungan bagi mereka berdua, terutama karena para awak media mulai mengendus keberadaan mereka. Agnest masih menjadi sosok yang dicari, baik oleh media lokal maupun internasional, terkait insiden kecelakaan Alfred di Giethoorn.

Selama tiga hari itu, mereka memilih untuk mengunci diri, jauh dari sorotan media dan bahkan dari keluarga Soerijawinata. Meski begitu, keluarga Alfred memahami situasi dan memberikan mereka privasi yang cukup. Mereka mengerti bahwa Alfred dan Agnest membutuhkan waktu untuk pulih, baik secara fisik maupun mental.

Pagi itu, salah satu asisten rumah tangga memberi tahu Alfred bahwa mobil tanpa awak mereka sudah siap di depan rumah.

"Pak Alfred, mobilnya sudah siap," ucap sang asisten dengan sopan, menundukkan kepala sambil menunjuk mobil futuristik yang kini terparkir di halaman depan.

"Terima kasih, Bu," jawab Alfred dengan senyum tipis. Ia lalu menuruni tangga besar itu dengan Agnest di sisinya, tangan mereka masih terhubung erat.

Hari ini akan menjadi hari besar bagi mereka. Setelah menghindari media selama tiga hari, Alfred dan Agnest akhirnya siap untuk menghadiri konferensi pers yang telah diatur dengan cermat oleh Pak Ricky dan Mbak Salsa.

Para wartawan sudah seperti ikan lapar, lama menunggu pernyataan dari mereka terkait berbagai rumor yang beredar, mulai dari insiden di Belanda hingga hubungan pribadi mereka.

Di dalam mobil, Agnest duduk dengan tenang, matanya melirik ke luar jendela seolah mencoba menenangkan pikirannya sebelum menghadapi kerumunan jurnalis yang sudah menanti. Meski tiga hari berlalu, ia masih merasakan sisa ketegangan yang mengganggunya, namun kali ini, ada rasa percaya diri yang lebih kuat.

Alfred menoleh, melihat Agnest dengan senyum penuh kekaguman. "Kamu keliatan cantik banget hari ini," pujinya. Mata Alfred menelusuri penampilan Agnest yang terlihat berbeda.

Kini, Agnest tampak lebih percaya diri, dan ia mengenakan outfit pilihannya sendiri tanpa bantuan stylist, sesuatu yang dulu jarang ia lakukan. Seiring berjalannya waktu, ia bisa memilih gayanya sendiri dan make up tanpa bantuan asisten.

Agnest tersenyum malu-malu. "Oh ya? Bagus deh, itu artinya aku mulai pinter pilih outfit," katanya dengan terkekeh, meskipun hatinya masih merasa tegang.

Alfred tersenyum kembali, menyadari bahwa Agnest berusaha keras untuk menjaga suasana hatinya tetap tenang sebelum bertemu media. Mereka tahu bahwa konferensi pers ini bukan sekadar menghadapi wartawan, tetapi juga momen besar di mana mereka harus menjelaskan banyak hal.

Setelah urusan dengan media selesai, rencananya mereka akan langsung menuju villa keluarga untuk bertemu keluarga besar Soerijawinata. Keluarga Alfred tentu khawatir dan sudah lama menantikan kabar kepulangan mereka, apalagi setelah mendengar insiden perahu yang menimpa Alfred di Giethoorn.

Namun, keluarga besarnya masih belum tahu satu hal penting yang direncanakan Alfred. Di konferensi pers nanti, Alfred telah menyiapkan pengumuman besar: ia akan secara resmi mengumumkan pernikahannya dengan Agnest.

Keputusan itu diambil dengan penuh keyakinan, dan Alfred sudah mempercayakan segalanya kepada Pak Ricky dan Mbak Salsa untuk menjaga agar rencana ini tetap rahasia sampai momen yang tepat.

Tidak peduli apa pun reaksi yang akan muncul dari keluarga Soerijawinata atau media, Alfred telah bertekad. Baginya, pernikahan ini adalah langkah yang tepat untuk memperkuat hubungan mereka.

Second Life | Jaehyun X Karina X JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang