14 >> ERROR <<

5.8K 585 57
                                    

Minimal kalau aing double up, dua-duanya di vote dong beb. Masa iya chapter ini di vote, sedangkan chapter sebelumnya kagak.

Kit heart dedek banh

> 3000 kata.

***

"Wow... kalian berbaris tanpa aku suruh." Resta memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie. Ia melirik semua orang di sana. Senyumnya merekah.

"Kerja bagus. Ini akan menjadi langkah awal kalian." Resta berjalan bolak-balik di hadapan anggota Dandelion yang berbaris rapi.

"Apa kalian berharap sambutan hangat dariku?" Resta menendang kerikil yang ada di dalam sana. "Tapi sayangnya, aku tidak punya waktu melakukan hal menyebalkan itu."

Resta mendongak, melihat wajah anggota Dandelion yang pucat. Resta terkekeh.

"Rasanya kita kembali menjauh. Itu karena bisa saja salah satu di antara kalian juga akan mengkhianatiku." Resta tersenyum simpul. Sinar lampu yang remang menyiram wajahnya.

"Baik, acara pembukaannya sampai sini saja." Resta bertepuk tangan selama tiga kali.

Mengerti itu, Sagara berjalan mendekat. Berdiri tegap dengan dada yang dibusungkan. Mata elangnya membuat anggota Dandelion menelan ludah kasar.

"Perkenalkan. Anggota baru kita. Sagara. Dia akan menjadi wakil ketua Dandelion mulai sekarang." Resta menyembulkan kepalanya ke samping, karena tubuh Sagara berhasil menutup tubuhnya sebagian. Menyebalkan memang.

"Apa?" Semua orang berseru tertahan, tak menyangka. Kavio berubah pucat pasi.

"Hei, Resta. Kau tidak mendiskusikannya dengan kami," ujar Kavio dengan suara bergetar.

Resta memandang Kavio tajam. "Untuk apa? Aku ketuanya di sini."

"Tetap saja. Dulu kau selalu mendengar pendapat—"

"Dulu ya dulu. Sekarang ya sekarang." Resta berjalan ke samping tubuh Sagara. "Aku yang dulu dan sekarang sudah berbeda. Dan aku tidak ingin hanya aku yang berubah. Aku ingin Dandelion milikku juga berubah."

"Itu—"

"Protes?" Resta menaikkan satu alisnya. Ia menunjuk ke arah pintu. "Pintu keluarnya di sana. Kau tahu apa maksudku, kan?"

Kavio menelan ludahnya. Ia menunduk. "Maaf."

Resta tersenyum puas. "Baik. Mulai hari ini, kalian akan diajarkan bertarung."

"Tidak," potong Sagara. Resta menatap Sagara bingung. "Kita mulai dari latihan fisik," lanjutnya.

Resta menganggukkan kepalanya paham. "Yah, terserah dirimu. Intinya, buat mereka berbeda dari yang dulu. Aku tidak ingin ada orang lemah di dalam Dandelion-ku. Kalian mengerti?"

Mereka kompak berseru, "Mengerti!"

"Bagus!" Resta berjalan ke salah satu sofa tunggal. Ia mulai duduk di sana, menyilangkan kaki, menatap mereka smeua dengan antusias.

"Pelatihan itu mulai dari sekarang!"

Mendengar perintah itu, Sagara menyeringai. Anggota Dandelion yang lainnya berseru tertahan.

"Kalian sudah siap?" Sagara melemaskan otot leher dan jarinya hingga menimbulkan bunyi krek. "Push up 100 kali."

Wajah semua orang berubah pucat.

"Bercanda."

Kembali, anggota Dandelion bernapas lega.

"Push up 50 saja. Pelan-pelan. Tapi jangan terlalu berharap. Setelah kalian berhasil push up 50 hari ini, besok aku akan menambahkan jumlahnya," kata Sagara, berjalan mengitari barisan anggota Dandelion.

ERROR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang