Bab 6: Kebenaran yang Terpendam

3 0 0
                                    

Hari-hari berlalu sejak pertemuan mereka di gedung tua itu, namun kata-kata Xiou Win terus terngiang di kepala Yue. "Kau bisa menipu yang lain, tapi tidak aku." Kalimat itu seperti bayangan yang tidak pernah hilang. Meskipun Yue terus menjalani hidupnya sebagai pendekar biasa, ia tahu bahwa Xiou sudah mulai mencurigainya.

Suatu hari, Yue memutuskan untuk beristirahat di sebuah hutan dekat kota berikutnya. Di bawah pohon yang rimbun, ia duduk sambil mengamati daun-daun yang berguguran. Dalam keheningan itu, pikiran Yue kembali melayang kepada Xiou. Dia tidak pernah menyangka akan merasa seperti ini terhadap seorang immortal terlebih seorang pria yang dingin dan tak tersentuh seperti Xiou Win.

Namun, sebelum ia sempat merenung lebih jauh, suara langkah kaki yang lembut terdengar mendekat. Yue segera bangkit dan bersiap dengan pedangnya, namun ketika ia melihat siapa yang datang, rasa lega bercampur cemas merasukinya.

Xiou Win muncul dari balik pepohonan, langkahnya tenang seperti biasa, namun ada ketegasan dalam tatapannya. "Aku menemukannya," katanya singkat tanpa salam.

Yue menoleh, bingung. "Menemukan apa?"

Xiou mendekat, matanya menatap dalam-dalam ke mata Yue. "Rahasiamu."

Yue terdiam, tubuhnya membeku. Dalam sekejap, ia merasakan sesuatu berubah di antara mereka. Selama ini, ia berhasil menyembunyikan identitasnya dari semua orang, bahkan pendekar terkuat sekalipun. Namun, Xiou... dia berbeda. Dia bisa melihat sesuatu yang tak terlihat oleh orang lain.

"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan," balas Yue, mencoba terdengar tenang.

Xiou mendekat, hanya beberapa langkah dari Yue sekarang. "Kau bukan pendekar biasa, Yue Hanna. Kau tidak sekadar kuat... kau lebih dari itu." Suaranya rendah, nyaris berbisik, namun penuh keyakinan.

Yue merasa jantungnya berdetak kencang. "Haruskah aku mengakui kebenarannya?" pikirnya. Namun, ia masih ragu. Jika Xiou mengetahui semuanya, apa yang akan terjadi? Apakah Xiou akan menjauh? Atau... apakah hubungan mereka akan berubah?

Xiou sepertinya bisa membaca kebimbangannya. "Kau tahu aku tidak peduli dengan kekuatanmu, kan?" ucapnya, kali ini lebih lembut.

Yue mengangkat alis. "Lalu kenapa kau begitu tertarik?"

Xiou memandangnya dengan tatapan yang sulit ditebak. "Karena... kau satu-satunya manusia yang tidak berusaha memanfaatkan kekuatanku."

Yue terkejut mendengar pengakuan itu. Selama ini, dia selalu mengira Xiou hanya melihatnya sebagai pendekar lain yang kebetulan bertemu di medan pertempuran. Namun, ternyata ada lebih dari itu. Di balik sikap dinginnya, Xiou merasa ada sesuatu yang berbeda dalam diri Yue, sesuatu yang membuatnya tertarik.

Yue menghela napas panjang. "Aku tak bisa terus menyembunyikan ini." Ia menatap Xiou dalam-dalam, lalu berkata dengan suara pelan, "Aku... bukan manusia biasa."

Xiou menatapnya tajam, namun tak ada tanda-tanda terkejut di wajahnya. "Aku sudah menduga."

Yue mengangguk pelan. "Aku adalah seorang setengah dewa. Kekuatan ini... bukan sesuatu yang ingin kutunjukkan pada dunia. Aku menyembunyikannya karena aku ingin hidup seperti orang biasa."

Xiou tidak berkata apa-apa, hanya mendengarkan. Dan di saat Yue menyelesaikan pengakuannya, pria immortal itu melangkah lebih dekat lagi, hingga jarak di antara mereka nyaris tak ada.

"Aku tidak peduli siapa dirimu," kata Xiou akhirnya, suaranya rendah namun penuh dengan ketegasan. "Yang aku pedulikan adalah... apakah kau akan jujur padaku mulai sekarang."

Yue terdiam, merasakan gelombang emosi yang sulit dijelaskan. Selama ini, ia hidup dalam bayangan, menutupi kekuatannya dari semua orang. Namun, untuk pertama kalinya, seseorang tahu kebenarannya dan orang itu tidak berbalik menjauh.

"Aku akan jujur," jawab Yue akhirnya, suaranya nyaris berbisik. "Hanya padamu."

Xiou menatapnya sejenak, lalu mengangguk kecil. "Baik."

Tanpa berkata lagi, Xiou membalikkan badan dan bersiap pergi, seperti biasanya. Namun kali ini, ada sesuatu yang berbeda. Yue merasa ikatan di antara mereka semakin kuat, meski Xiou tidak mengatakannya secara langsung. Mungkin Xiou tidak akan pernah mengatakan perasaannya dengan kata-kata, tapi lewat tindakan dan keberadaannya, Yue tahu bahwa pria immortal itu mulai mempercayainya.

Dan untuk Yue, itu lebih dari cukup.

---

Whispers of the Immortal moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang