Setelah pertempuran melawan utusan dewa, Yue dan Xiou Win merasakan kelegaan sekaligus ketegangan. Meskipun mereka berhasil menangkis serangan, mereka tahu bahwa ini baru permulaan. Dewa-dewa pasti akan mengirim lebih banyak utusan, dan mereka harus bersiap menghadapi segala kemungkinan.
"Sekarang kita harus mencari tahu lebih banyak tentang artefak ini," kata Yue, menyentuh batu yang mengalirkan energi di saku jubahnya. "Mungkin ada cara untuk menggunakannya melawan dewa-dewa itu."
Xiou Win mengangguk. "Kita perlu mengunjungi tempat-tempat yang mungkin menyimpan pengetahuan tentang artefak ini. Mungkin kita bisa menemukan informasi dari mereka yang pernah berurusan dengan dewa."
Mereka memutuskan untuk berkelana lebih jauh dari desa, menuju sebuah kota kuno yang konon dipenuhi dengan buku-buku dan naskah kuno. Kota itu dianggap sebagai pusat pengetahuan dan mistik, tempat para pembelajar dan peneliti berkumpul.
Perjalanan mereka tidak mudah. Jalan setapak menuju kota itu berbahaya dan penuh rintangan. Namun, mereka terus maju, saling mendukung, tidak membiarkan ketakutan mengalahkan semangat mereka.
Sesampainya di kota, Yue dan Xiou Win terpesona oleh keindahan dan keanggunan bangunan-bangunan kuno. "Tempat ini luar biasa," kata Yue, matanya bersinar penuh rasa ingin tahu.
"Mari kita temukan perpustakaan," jawab Xiou Win, merasa terinspirasi. "Di sanalah kita bisa mencari informasi yang kita butuhkan."
Mereka memasuki perpustakaan yang megah, dikelilingi oleh rak-rak penuh buku tua. Seorang penjaga perpustakaan menyambut mereka dengan tatapan penasaran. "Apa yang kalian cari?" tanyanya.
Kami mencari informasi tentang artefak kuno dan cara menghadapinya," jawab Yue, suaranya penuh harap.
Penjaga perpustakaan mengangguk. "Ada banyak cerita dan naskah di sini tentang artefak dan kekuatan gelap. Tapi berhati-hatilah; tidak semua yang ada di sini adalah kebenaran. Beberapa bisa menyesatkan."
Yue dan Xiou Win mulai menjelajahi rak-rak, mencari buku-buku yang membahas tentang artefak dan sejarah para dewa. Mereka mencatat setiap informasi yang mereka dapatkan, berusaha menggali lebih dalam.
Setelah berjam-jam mencari, mereka menemukan sebuah naskah tua yang terlihat lebih menarik daripada yang lain. Halamannya hampir hancur, tetapi tulisannya masih terbaca dengan jelas. Naskah itu berbicara tentang kekuatan gelap yang mengalir dari artefak, dan cara untuk menggunakannya secara maksimal.
"Ini dia!" seru Yue, menatap Xiou Win dengan penuh semangat. "Kita bisa menggunakan kekuatan ini untuk melawan dewa-dewa! Ada ritual yang harus kita lakukan untuk mengendalikan energi ini lebih baik."
Xiou Win membaca naskah itu dengan seksama. "Kita perlu mengumpulkan beberapa bahan dari tempat yang berbeda. Ini akan menjadi tantangan, tapi kita harus melakukannya."
Mereka berdiskusi tentang bahan-bahan yang diperlukan dan memutuskan untuk segera berangkat. "Kita tidak punya waktu untuk sia-sia. Setiap detik berharga," kata Yue dengan tegas.
![](https://img.wattpad.com/cover/378507203-288-k572482.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of the Immortal moon
FantasiDalam dunia di mana kekuatan dan takdir saling bertarung, dua jiwa bertemu di tengah kepingan-kepingan harapan yang tersisa. Yue Hanna, seorang pendekar setengah dewa yang menyembunyikan kekuatan sejatinya, terjebak dalam konflik antara cintanya dan...