Yo, guys! Lagi seru baca? Jangan lupa vote sama comment, ya! Biar aku tau kalian enjoy ceritanya dan bisa bikin part selanjutnya lebih asik lagi. Saran, kritik, atau curhat tentang cerita ini juga welcome banget. Thanks, kalian the best!okee happy reading 😘😘
---------------
Beberapa minggu telah berlalu sejak pertemuan pertama mereka di pegunungan. Yue Hanna menjalani hari-harinya seperti biasa, berkelana dari satu desa ke desa lain, membantu mereka yang membutuhkan. Namun, bayangan Xiou Win tak pernah benar-benar meninggalkannya. Sosok immortal dingin itu selalu hadir di pikirannya, meski Yue sendiri tidak memahami kenapa.
Suatu malam, di sebuah desa kecil yang sedang dilanda kemarau panjang, Yue duduk di bawah pohon besar di pinggir desa. Angin malam berhembus pelan, membawa sedikit kesejukan di tengah udara panas. Sambil menatap langit yang gelap, ia merenung.
"Kenapa aku terus memikirkannya?" bisik Yue pada dirinya sendiri.
Suara langkah kaki yang pelan dan nyaris tak terdengar membuat Yue tersentak. Ia segera menoleh, dan di sana, di bawah sinar rembulan yang pucat, Xiou Win berdiri, diam seperti patung.
"Kau lagi?" Yue mencoba menutupi keterkejutannya, meski dalam hati ia merasa senang melihat pria itu lagi. "Kau mengikutiku?"
Xiou Win menggeleng. "Tidak. Kebetulan aku berada di sini."
Yue tersenyum kecil. "Kebetulan, ya?"
Xiou Win tidak menjawab, hanya berdiri memandangi desa di kejauhan. Yue memutuskan untuk bangkit berdiri, berjalan mendekat. Ada keheningan aneh di antara mereka, namun bagi Yue, keheningan itu tidaklah canggung.
"Apa kau selalu sendiri?" tanya Yue pelan, memecah sunyi.
Xiou menoleh sedikit, pandangannya tetap tenang. "Selama berabad-abad, itu yang terbaik."
Yue tertawa lirih. "Itu terdengar menyedihkan."
Xiou tidak menanggapi, namun ada sesuatu di tatapannya yang berubah-sesuatu yang membuat Yue berpikir bahwa pria ini tidak sepenuhnya tak tersentuh. Ia mungkin dingin, tapi di balik itu ada cerita yang belum terungkap.
"Kau tidak ingin tahu kenapa aku berada di desa ini?" tanya Yue, menguji reaksi Xiou.
"Kau di sini untuk membantu," Xiou menjawab datar. "Seperti yang kau lakukan di tempat lain."
Yue terdiam, kagum dengan cara Xiou seolah tahu segalanya tanpa bertanya. Namun, apa yang Xiou tidak tahu adalah kekuatan sesungguhnya yang ia sembunyikan.
Malam itu, mereka duduk bersama di bawah pohon, tanpa banyak bicara. Yue merasa aneh karena biasanya ia tidak nyaman berada di dekat orang yang begitu dingin dan jauh seperti Xiou Win. Tapi kali ini, ada ketenangan dalam kebersamaan mereka. Seolah tidak ada tekanan untuk berbicara atau menjelaskan diri.
Ketika subuh tiba, Yue melihat Xiou bangkit berdiri, bersiap untuk pergi lagi.
"Kau akan pergi ke mana?" Yue bertanya.
Xiou menatapnya sebentar sebelum menjawab, "Ke tempat yang membutuhkan kekuatan."
Yue tersenyum tipis. "Sepertinya aku akan sering bertemu denganmu, kalau begitu."
Xiou hanya memberikan anggukan kecil. Tanpa sepatah kata lebih, ia menghilang ke dalam kabut pagi, meninggalkan Yue sendirian, tapi kali ini, ada rasa bahwa mereka akan terus bertemu. Dan, mungkin, ada hal yang lebih besar menunggu di antara mereka-sesuatu yang Yue sendiri belum bisa pahami.
---
tutor dapatin Xiou Win dong🥲
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of the Immortal moon
FantasiaDalam dunia di mana kekuatan dan takdir saling bertarung, dua jiwa bertemu di tengah kepingan-kepingan harapan yang tersisa. Yue Hanna, seorang pendekar setengah dewa yang menyembunyikan kekuatan sejatinya, terjebak dalam konflik antara cintanya dan...