Udah uppppp
Seneng dong pastiiiii
Makanya jgn lupa vote!
Share!!!
Di part ini jangan sampe byk siderrrrr klo mu cpet up
Happy reading yee
🧊🧊🧊
"ANILA!"
"Eh, iya?!" sontak Anila kembali dari lamunan nya.
"Kamu, dari tadi saya panggil gak nyaut. Mikirin apa sih?" kening laki-laki yang duduk dibdepan Anila itu mengerut bingung.
"Ah engga kok." Anila menggeleng pelan. Sebenarnya ia masih memikirkan ucapan Algeza tadi, Anila tidak se-labil itu sampai tidak mengerti cara, dan intonasi agak aneh yang di ucapkan orang di hadapan nya ini. Ia sadar itu semua.
'Tapi, apa tujuan nya? Gak mungkin 'kan kalo-' Anila terus membatin memikirkan sikap Algeza.
"Mau pulang sekarang?" tanpa mendengar jawaban yang tadi terlontarkan, Algeza langsung mengklaim Anila pulang bersamanya.
Karna perasaan tidak enak yang menghampiri Anila, ia hanya mengangguk saja menanggapi itu.
Dalam perjalanan menuju kediaman Algeza tidak ada obrolan sama sekali, sampai akhirnya Anila keluar dari mobil yang sudah berhenti itu.
'Hmm, ternyata cuman beda blok aja sama rumah om Gio.' Asetelqh melihat-lihat sekilas Anila kemudian mengikuti langkah Algeza yang ada di depan nya.
"Sini biar saya aja yang bawa Kania, kamu boleh tunggu disini." Algeza merentangkan tangan nya meminta alih Kania dari pangkuan Anila.
"Bakal kebangun gak nih?" sahut Anila.
"Ya, bakal kebangun sih, soalnya Kania tuh keusik sedikit aja bakal kebangun." Algeza menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Yaudah gak apa-apa, saya aja yang anterin sampe kamar, jadi dimana kamar nya?"
"Yasudah." Algeza mulai memimpin jalan ke lantai dua menuju kamar anak nya.
Setelah selesai membaringkan Kania di kasurnya Anila dan Algeza keluar dari kamar itu.
Melangkah menuju ruang tengah, Anila di hentikan dulu untuk pulang. "Anila," panggil Algeza sebari mencekal pergelangan Anila.
"Ya?"
"Gimana kalo minum dulu?" Anila mengernyit bingung mendengar pertanyaan Anila.
"Itu maksudnya, kamu minum dulu sebentar disini, kamu mau apa nanti saya buatkan," Algeza mengangguk penuh keyakinan. "Saya tidak enak pada kamu, dari tadi kamu membantu anak saya, saya ingin menghidangkan minum dulu untuk kamu sebagai tanda terimakasih."
Melihat raut wajah Algeza, Anila tidak enak menolak. "Yaudah boleh, minum nya jus apa aja deh."
Algeza mengangguk. "Bi, buatkan jus yah!"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAGIO
ActionPernah terpikir oleh kalian jika tiba-tiba menjadi ibu tiga anak? Ini bukan transmigrasi apalagi reinkarnasi. Dan kejadian itu tiba-tiba di alami oleh Anila, gadis yang baru menginjak 20 tahun itu harus menggantikan ibu nya menikah dengan duda muda...