Jeon Wonwoo memandang pintu ruang pemeriksaan sekali lagi, pemuda berkacamata itu menghela nafas. Dia tahu dia adalah seorang alpha murni, generasi terbaik dari yang terbaik, bahkan sebelum mengikuti pemeriksaan laboratorium yang diwajibkan untuk seluruh siswa SMA kelas 1 ini.
Di hari itu, saat membuka pintu atap sekolah yang sepi, dia melihat siswa kelas sebelah yang wajahnya memucat. Yoon Jeonghan yang dikenal dengan sebutan calon ketua OSIS tahun, mengeluarkan aroma omega yang sangat mudah ditangkap oleh Wonwoo. Sejak kapan Yoon Jeonghan menjadi omega? Yoon Jeonghan yang serba bisa itu?
"Hei," Wonwoo mendapat ide gila. "Kau omega kan?"
"Ha—? Bukannya kita baru diambil sampel lab hari ini ya?" Jeonghan dengan senyuman palsunya, membuat Wonwoo sedikit tertarik. Orang ini pandai berpura-pura, pandai berbicara. Jika saja Wonwoo tidak mencium aroma feromon di udara, Wonwoo tidak akan percaya jika Jeonghan adalah omega.
"Aku tidak mau basa-basi, Yoon Jeonghan. Aku akan menukar sampelmu dan sampelku yang akan dikirim ke lab, itu jika kau mau, bagaimana?"
"...Kita tidak tahu hasil pemeriksaannya sebelum bulan depan." Jeonghan tidak tahu apa yang pemuda tinggi itu inginkan darinya. Wonwoo tidak bercanda, bahkan senyuman pun enggan singgah di wajahnya. Tapi, memangnya siapa yang mau jadi omega? Sungguh pemikiran yang unik.
"Benar, aku tidak punya banyak waktu, jadi cepat putuskan. Aku akan dicatat sebagai omega, dan kau alpha, tawaran yang lumayan untukmu kan?" Aura alpha murni dari Wonwoo membuat Jeonghan bergidik ngeri.
Yoon Jeonghan tidak yakin dengan bantuan cuma-cuma ini, siapa tahu Wonwoo punya akal bulus yang merugikannya, tapi dia tahu dirinya tidak punya pilihan selain menjadi rekan Wonwoo dalam aksi penipuan ini.
— 🐈⬛ —
2 tahun kemudian."Omega yang tidak seksi, tidak laku, dan setinggi alpha." Cibiran beta perempuan yang melewati Jeon Wonwoo terbawa angin. Untung saja dia tidak bawa hati, ini adalah kehidupan impiannya.
Orangtuanya berhenti berharap, mereka menjatuhkan semua harapan kepada sang kakak sulung, senyuman Wonwoo tampak tipis saat mengingat wajah kecewa ayahnya yang sedang membaca surat hasil pemeriksaan lab. Wonwoo yakin jika ibunya bahkan tidak pernah menduga jika dia akan menjadi omega, ibunya itu hanya pernah memanjakan adik bungsu Wonwoo yang manis —diperkirakan sebagai omega sejak pemeriksaan pertamanya di usia 7 tahun, dan menyerahkan pengasuhan putra-putra lainnya ke sang ayah. Kini ayahnya lepas tangan atas Wonwoo, dan ibunya ragu untuk memungutnya.
Omega cacat, label yang dicap di atas nama Wonwoo. Dia hanyalah pemuda nerd biasa yang menggunakan kacamata tebal, pendiam, suka menyendiri di perpustakaan. Tidak cantik, tidak seksi, tidak feminin. Dan juga tidak peduli dengan perkataan orang, masa bodoh lah.
Beberapa orang mem-bully-nya, tapi Yoon Jeonghan yang ada di puncak piramida sekolah memihak Wonwoo, sangat sulit menyentuh seujung rambut Wonwoo tanpa dikirim ke ruang BK.
Kehidupan yang tenang sekali, Wonwoo suka ini.
Semua orang lebih suka mengabaikannya, tapi, selalu ada pengecualian.
Kelas 12-A, manusia paling pintar di jurusan sains, mengalahkan Jeonghan dan Wonwoo yang biasa ada di peringkat atas paralel. Si murid pindahan, Kim Mingyu, alpha yang tengah tersenyum padanya dari seberang meja perpustakaan.
Orang aneh.
Wonwoo tidak merasa terusik, hanya saja, apa yang dicari Kim Mingyu dari omega cacat yang palsu ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE LIE. | minwon ft. svt
FanfictionJeon Wonwoo seorang alpha, yang tidak ingin menambah ekspektasi orangtuanya yang terlalu membebani, jadi dia menukar informasi lab dan selama 3 tahun di SMA berpura-pura sebagai omega. Ingin hidup tenang, tapi semenjak Kim Mingyu menggeretnya kemana...