8. Lustful

2.1K 182 6
                                    

:
:
:

Saat keduanya berciuman di dalam mobil yang sunyi, Wonwoo tidak ingat kenapa dia mau melakukan itu dengan Mingyu. Jemari Mingyu memainkan jarinya, keduanya duduk bersebelahan.

Wonwoo bahkan bukan omega.

"Buka mulutmu," Wonwoo berbisik pada bibir Mingyu, yang secara alami langsung membuat celah agar Wonwoo bisa melumatnya lebih dalam lagi. Mingyu adalah pencium yang baik, membuat Wonwoo larut dalam lumatannya sehingga setetes saliva lolos menuruni dagu.

Nafas Wonwoo jadi sesak, dia mengerutkan muka. Mingyu berhenti sejenak untuk membisikkan sesuatu, "bernafas dengan hidung, Wonu." Lalu kembali fokus memakan bibir Wonwoo yang memerah. Memiringkan kepala ke arah lain, Wonwoo rasa selangkangannya nyaris meledak.

Insting alphanya bergerak dan menurunkan celananya sendiri, Mingyu terkejut melihat aksi nekat pemuda yang disangkanya omega itu.

"Kenapa berhenti?" Tanya Wonwoo, mulutnya kesepian.

"Kau yakin mau melakukan ini di pinggir jalan? Ini masih sore."

"Lalu?" Wonwoo menjilat taringnya. Otak binatang sialan, dia hanya memikirkan untuk bercinta dengan omega siapapun itu yang terdekat. Masih sedikit sadar, untung saja, Wonwoo merogoh tas untuk mencari obat penenangnya.

"Bagus, diam disitu dan kita akan sampai ke rumahmu dalam kedipan mata." Mingyu menyalakan dan memundurkan mobilnya, membuat Wonwoo hilang keseimbangan sehingga tasnya jatuh.

Hendak mengumpat, tapi Wonwoo bukan orang yang suka mengumpat. "Bisa tidak lebih halus lagi menyetirnya?!"

"Tidak bisa, sayang." Mingyu meringis, membanting setir lagi sehingga bahu Wonwoo mengantam bahunya.

Tas, susah sekali mengambilmya, Wonwoo yang sabar pun masih berusaha sekeras mungkin untuk menahan diri sambil berpegangan pada lengan Mingyu. Oleh karena itu, pikirannya terbang kemana-mana.

Bagaimana jika dia melakukan mating dengan Mingyu yang sesama alpha? Akankah tubuhnya menolak?

Kenapa Mingyu tidak menganggap feromonnya sebagai tanda rut alpha? Ada masalah kah dengan indra penciuman Mingyu?

Bibir Mingyu dan lidahnya tadi sangat intens, dia seperti akan dimakan hidup-hidup tapi tubuhnya merasa sangat antusias. Mungkinkah tubuhnya juga baik-baik saja dengan sesama alpha selain Mingyu?

Mingyu itu alpha yang aneh, orang yang aneh juga. Orang aneh yang menyukainya entah kenapa.

"Hei," bisik Wonwoo. "Pinggirkan mobilnya."

Wonwoo mencium feromon lainnya yang lebih pekat, lebih dominan, lebih menggoda. Bukan seperti feromon omega yang membuatnya gila, juga bukan feromon alpha yang membuatnya emosi. Milik Mingyu, sesuatu yang aneh dan belum pernah indra perasanya coba.

Aroma musky, memabukkan.

"Kubilang pinggirkan mobilnya," Wonwoo mencengkram paha Mingyu, membuat alpha itu meringis ngilu.

"Pinggirkan ke mana? Ini jalan raya, Wonwoo."

"Itu." Hotel, bukan untuk anak SMA seperti mereka. "Kalau kau berhenti disitu, aku akan memberikanmu blowjob." Jeon Wonwoo tersenyum miring, dan menunjukkan gestur jilatan pada jari telunjuknya pada Kim Mingyu yang makin gerah.

"Yang boleh melakukan itu hanya pasangan, mate, Wonwoo." Mingyu masih tahan rupanya.

"Kau bisa menggigitku nanti saat di dalam, apa susahnya belok ke sana sih?" Omega (pikir Mingyu) yang sedang dalam masa heat memang mengerikan. Wonwoo berusaha menggapai setir, apa dia tidak takut kecelakaan ya?

"Oke-oke, kita kesana!"

— 🐈‍⬛ —


Kejadiannya begitu cepat.

Jeon Wonwoo terbangun dengan kondisi mengenaskan, mengingat semua kejadian memalukan, dan punggung serta pinggang yang pegal. Untung saja sudah bersih dan wangi.

Kim Mingyu yang baru keluar dari kamar mandi langsung berlutut, bersimpuh di sebelah ranjang.

"Maaf, maaf, maaf." Ucapnya seakan itu mantra.

"Maaf apanya, aku yang memaksamu kemari. Jangan banyak drama." Kata Wonwoo, dia tahu harga dirinya sudah tidak ada jadi anggap saja ini bukan masalah besar. Jeon Wonwoo yang masih SMA itu bersikap sok dewasa, menuruni ranjang meskipun terseok, lalu jatuh ke atas badan Mingyu yang menggapainya.

"Aku menandaimu semalam, Wonwoo." Mingyu masih meracau, dia merasa bersalah, sangat. Bahkan saat Wonwoo meringis di dekapannya, dia terus mengucapkan kalimat penyesalan.

"Sshh!" Tangan Wonwoo membekap mulut Minggu. "Aish, telingaku berdenging, kau berisik sekali."

Wonwoo bingung, bukannya mereka berdua sama-sama alpha? Wonwoo dengar hubungan sesama alpha itu lebih sulit dan sakit karena feromon posesif teritorial alpha terasa mengganggu di penciuman alpha lain. Aneh. Yang pasti, Wonwoo cocok dengan aroma musky maskulin yang menguar dari kulit jemari Mingyu, Mingyu mengusap pipinya. Mencium feromon itu sedikit saja, membuatnya gila, netranya berubah menjadi keunguan.

"Min, sudah berapa jam kita disini?" Wonwoo membalikkan badan, sengaja mengistirahatkan kepalanya di atas paha Mingyu. Apa namanya? Pose lumba-lumba?

"Semalaman, ini jam 4 pagi."

"Masih ada 3 jam sebelum masuk sekolah, mind if I eat this?" Urat malunya sudah putus, Jeon Wonwoo menempelkan bibirnya ke sesuatu yang membesar di balik robe navy Kim Mingyu.

"Masih ada 3 jam sebelum masuk sekolah, mind if I eat this?" Urat malunya sudah putus, Jeon Wonwoo menempelkan bibirnya ke sesuatu yang membesar di balik robe navy Kim Mingyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIE LIE. | minwon ft. svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang